DUNIA MELIHATKU - Mungkin kamu pernah mencoba menceritakan sebuah bau ke dalam kata-kata, tapi tidak semua bau dapat kita narasikan. Setuju kan sama aku? Awalnya, aku nggak punya bayangan apa-apa tentang Aroma Karsa selain tentu novel ini akan berhubungan dengan "aroma" saat melihat sampul depan novel. Meski begitu, aku sudah mengenal karya Dee Lestari, seperti Supernova misalnya. Tapi, sayangnya, aku belum pernah mereview Supernova. Maaf. Ada yang sempat dan nggak sempat aku review di sini. Tapi, kali ini, aku pengen banget sih review atau resensi Aroma Karsa karya Dee Lestari.

Aroma Karsa karya Dee Lestari. Gambar: Nid

Okay, saat pertama melihat judulnya, cukup susah juga ya dibaca, tapi bukan berarti aku nggak suka design judulnya. Aku sudah menebak, novel ini akan memiliki ekspedisi atau setidaknya perjalanan ke hutan jika melihat dari gaya design sampul yang penuh dengan batang pohon dan bunga. Nah, apakah novel ini akan menceritakan aroma bunga?

Sejenak, aku yakin, kamu teringat novel Perfume karya Patrick Suskind? Aku memang belum pernah membaca novelnya, tapi aku sudah baca beberapa resensinya. Ide dasarnya memang mirip, tapi secara cerita, beda. Hmm... Parfum. 

Bicara tentang parfum dan indra penciuman. Menurutku, itu hal wajar. Soalnya pekerjaan apa yang cocok untuk orang yang memiliki penciuman kuat? Tentu menjadi ahli parfum. Sama seperti, ketika kamu tanya, pekerjaan apa yang cocok untuk orang yang memiliki minat dan bakat di gitar? Ya, tentu saja menjadi ahli gitar, entah pembuat gitar, guru gitar, pemain gitar, dan masih banyak lagi.

Dongeng Bunga Legendaris dan Pembuktian Keberadaannya 

Novel Aroma Karsa ini menceritakan Raras Prayagung yang sejak kecil suka mendengarkan dongeng-dongeng dari eyangnya, Janirah. Salah satu dongeng yang diceritakan berulang-ulang adalah dongeng tentang bunga Puspa Karsa. Sejak dari kecil, Raras selalu melihat Janirah bersungguh-sungguh saat menceritakan Puspa Karsa, seolah sengaja membuat Raras percaya dan akan mencari Puspa Karsa. Itu sebabnya, Raras tumbuh menjadi seorang wanita yang mencari Puspa Karsa.

Sepeninggal Eyang Janirah, Raras yang mewarisi perusahaan jamu dan kosmetik--yang terkenal dengan parfumnya, mulai melakukan misinya mencari bunga Puspa Karsa. Nah, menariknya, bunga ini tidak diketahui bentuk dan baunya. Oleh sebab itu, Raras mencari orang yang bisa mencari Puspa Karsa dengan membaui aromnya.

Sanggupkah Raras Prayagung mencari orang yang mampu melacak keberadaan Puspa Karsa?

Sudah siap melakukan ekspedisi pencarian buan Puspa Karsa? Gambar: Nid

4 Hal Menarik di Novel Aroma Karsa

Petumbuhan 2 Anak di Tempat Berbeda

Raras Prayagung yang terkenal ambisius memiliki anak, Tanaya Suma. Suma memiliki penciuman yang sangat kuat sejak kecil dan dia selalu memiliki reaksi tidak baik saat membaui sesuatu yang berbeda, tepatnya Suma tidak mampu beradaptasi. Karena dia tumbuh di keluarga mampu, dia mengatasi penciumannya dengan cara di rumah saja, minum obat, dan semua orang harus beradaptasi dengannya, seperti tidak membawa bau aneh dari luar atau menyemprotkan parfum di tubuhnya. Suma bekerja di Kemara, perusahaan parfum milik Raras Prayagung.

Berbeda dengan anak lain, Jati Wesi. Jati juga memiliki penciuman yang sangat kuat sejak kecil. Namun, dia tumbuh di keluarga tidak mampu dan tinggal di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga, dia dapat mengatasi penciumannya dengan beradaptasi. Dia terbiasa dengan bau-bau enak hingga tidak enak sekalipun dan selalu mencatat bau-bau baru di bukunya. Jati mengembangkan passionnya dengan membuat parfum di toko parfum kecil.

Nah, bagaimana keduanya bertemu?

Cerita Jawa Kuno dan Gunung Lawu

Seperti karya-karya Dee Lestari lainnya, Dee Lestari sangat berani dalam mengambil alur cerita. Dee membuat cerita ini dengan budaya Jawa sampai ke bahasa Jawa kuno. Nah, karena mengambil budaya Jawa nih, tentu ada mistisnya. Dee mengangkat Gunung Lawu untuk kisah mistisnya dan seperti yang aku duga sebelumnya, ada ekspedisi ke Gunung Lawu.

Well, aku belum pernah ke Gunung Lawu sih. Tapi, aku tahu Gunung Lawu itu terkenal dengan cerita mistisnya. Nah, kalau kita mendaki ke Gunung Lawu, pasti banyak dari kita yang dituntun oleh Jalak Gunung Lawu, GPS alam. Kamu pernah nggak dituntun Jalak Gunung Lawu saat mendaki ke Gunung Lawu? Atau kamu punya teman yang mengalami kejadian itu?

Nah, ekspedisi ke Gunung Lawu ini dilakukan untuk mencari bunga Puspa Karsa. Selama ekspedisi berlangsung, banyak kejadian-kejadian menarik yang membuat kita justru nggak bisa berhenti membaca karena penasaran. Kita seolah diajak ikut serta ke dalam ekspedisi dan seolah percaya bahwa di Gunung Lawu ada kehidupan yang kita nggak tahu, kehidupan ini berbasis kehidupan Jawa lho.

Ada banyak keindahan yang kita dapatkan tapi juga menegangkan di ekspedisi ini. Aku berkali-kali berdecak kagum dengan imajinasiku tentang kehidupan di Gunung Lawu yang tertutup dan hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke kehidupan itu. Aku bahkan merasa percaya, kehidupan itu benar-benar ada. Wah, keren banget sih.

Tapi, apakah dalam ekspedisi ini, Puspa Karsa dapat ditemukan?

Setiap unsur pada novel Aroma Karsa mampu buat aku berdecak kagum. Gambar: Nid

Dee Lestari Jago Menarasikan Aroma

Satu hal yang bikin aku salut, Dee mampu mendeskripsikan aroma atau bau dengan keren sekali. Aku belum pernah bertemu penulis Indonesia yang mengambil konsep menarasikan aroma dan menurutku Dee sangat berani. Selama membaca Aroma Karsa, selain diajak berimajinasi tentang visualnya, Aroma Karsa dari awal sampai akhir mengajak kita untuk membaui segala sesuatu yang ada di dalamnya melalui imajinasi kita.

Seperti yang kamu tebak, Tanaya Suma dan Jati Wesi adalah tokoh paling banyak terlibat dengan indra penciumannya yang bisa dibilang di atas rata-rata. Di sini, aku tahu beberapa istilah medis yang berkaitan dengan indra penciuman. Salah satu istilah yang sekarang sering kita sebut adalah anosmia. 

Penuh dengan Ilmu dan Gaya Bahasanya, Dee Lestari Banget

Dee Lestari memang jagonya membuat novel yang memiliki banyak ilmunya. Selain ceritanya yang menarik, ada banyak ilmu yang menurutku saat riset tidak mungkin memakan waktu sebentar. Ilmu yang aku dapat mulai dari tentang Anggrek, kimia, sejarah, dan mistis. Lalu, cerita dikemas dengan baik dengan memasukkan unsur keluarga, persahabatan, hingga percintaan.

Seperti biasanya, Dee menulis dengan santai, tidak mendayu-dayu, luwes, dan gurih. Namun, pada bab-bab terakhir, rasanya Dee seolah menyingkat cerita karena takut cerita akan terlalu panjang. Padahal, aku yakin banyak pembaca yang tidak keberatan jika halaman demi halaman harus ditambahkan.

Wah, aku suka banget sih ekspedi pencaria Puspa Karsa. Gambar: Nid

Meski begitu, aku menyukai cerita akhir Aroma Karsa. Dee mampu membuat ending yang menurutku tidak mengecewakan dan justru itulah akhir yang tepat karena aku nggak yakin hasilnya akan sama bagusnya jika Puspa Karsa memiliki akhir yang berbeda dari akhir yang dipilih Dee Lestari. Jika kamu sudah selesai membaca Aroma Karsa, aku yakin kamu juga sepakat denganku.

Jadi, melalui review novel Aroma Karsa karya Dee Lestari, manakah hal yang membuat kamu ingin segera membaca novel ini dan siapakah tokoh favoritmu? Yuk, aku temani kamu berekspedisi mencari Puspa Karsa bersama Dee Lestari, Raras Prayagung, Tanaya Suma, dan Jati Wesi!


"Tan wenang kinawruhan ng katrsnan, wenang rinasan ri manah juga."*
Aroma Karsa, Dee Lestari

*Coba cari artinya dengan browsing

24 Comments

  1. Dear friend! According to google 96% readers enjoy this book. Family drama issues sometimes make sad but i would like to read it, thanks for the review

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hey, yeah, this book is great and so many people love this book.
      Thanks dear.

      Delete
  2. Aroma dituruti sepanjang baunya berbeza setiap individu. Jalan cerita ada likunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, di sini juga ada cerita tentang setiap aroma akan berbeda untuk setiap individunya. Terima kasih kak.

      Delete
  3. this book looks amazing;) so pretty pictures:)

    ReplyDelete
  4. Riview kak Einid selalu asik, ringan dan mudah dicerna. Memang ga bosan baca ulasan yang kakak lakukan. Ditunggu riview selanjutnya ya kak, semoga ada yang kecantol lagi bukunya buat dibaca.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... seriusan suka baca reviewku? Padahal, aku ngerasa apapun yang aku baca selalu berat. Huhu...
      Semoga aku bisa review lagi di post-post selanjutnya.

      Thanks kak.

      Delete
  5. Kalo ada buku yang bahas masalah parfum aku malah ingatnya film perfume the Story of a murderer.

    Wah ada mistis mistis gunung Lawu ya, apa mungkin bunga karsa yang diceritakan janirah ada di gunung tersebut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, malah beda lagi ternyata yang diingat, malah film.

      Kalau Aroma Karsa ini kan ekspedisinya ke Gunung Lawu, kira-kira ada nggak ya Puspa Karsa di sana? Boleh deh dicari tahu sendiri kak. Eh, tapi cari tahunya nggak perlu ke Gunung Lawu langsung, bisa dengan baca novel Aroma Karsa karya Dee Lestari saja biar nggak jauh-jauh.

      Delete
  6. Jujur, bunda belum pernah membaca novel Dee. Cuman tahu namanya saja. He he ... Dasar nenek2 ketinggalan informasi. Selamat sore, ananda Einid.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak apa-apa Bund, mungkin kapan-kapan bisa baca karya Dee Lestari, terutama Aroma Karsa. Novel ini sungguh menarik sekali soalnya Bund.

      Selamat beraktivitas Bund!

      Delete
  7. menarik.. saya sudah lama banget pingin baca buku2 Dee Lestari, cuma belum sempat cari-cari karena lagi fokus sama buku-buku yang ada di rumah. Bolehlah buku ini masuk dalam wishlist.. Terima kasih review-nya, mbak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, di rumah lagi baca buku apa saja kak? Jadi penasaran, barangkali bisa jadi referensiku juga nih.

      Okay kak, semoga suka juga dengan karya Dee Lestari ya kak.

      Delete
  8. Kalau saya boleh menebak puspa karsa itu hanya mitos dan bisa jadi puspa karsa itu hanya perumpamaan saja.

    Gunung Lawu, saya ingatnya Grojogan Sewu kalau dengar kata gunung Lawu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa Puspa Karsa hanya mitos atau sungguh ada? Let's see di novel Aroma Karsa karya Dee Lestari yuk kak!

      Uhm... Grojokan Sewu, wah di mana itu? Aku baru pertama denger. Kalo Tumpak Sewu udah denger sih.

      Delete
  9. kyaaaaa...ini novel udah aku beli kak tapi masih waiting list baca soalnya peer bacaan lainnya masih numpuk...dan aku emang suka semua karya dee...di sini aku tuh ngerasa tertarik ama si hidung yang bisa nyium bak tikus karena penciumannya sangat tajam juga kisah asmara terpendamnya dengan si anak sang ibu pemilik usaha parfumnya ini kak...aku mencium aroma aroma misteri pas ekspedisi di gunungnya loh yang nyari di mana tanaman itu berada...aku juga rencananya mau review buku ini sih..ntar tapi masih nyari waktu selow huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo halo kak, wah... udah dibeli tapi belum selesai dibaca ya? Aku juga suka sih dengan Aroma Karsa, menurutku singkat tapi padat berisi, jadinya menarik. Sekali baca selesai. Intinya, novel ini worth it banget untuk dibaca karena banyak hal baru yang bisa kita temui di novel ini. Semangat ya kak!

      Delete
  10. kalau ga salah di buku ini ada cerita juga tentang banaspati kan ya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, ada nggak ya? Ada dan keren banget cerita tentang Banaspati.

      Delete
  11. Jujurly ini reviewnya racun bgt mbak, ini menarik bgt untuk dibaca sepertinya, apalagi mbak Dee emang pinter bgt membuat pembaca berimajinasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai kak Ursula... Iya nih, aku tuh sampai nggak bisa move on dari Aroma Karsa lho kak. Pengen baca lagi dan lagi.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.