DUNIA MELIHATKU - Di antara selamat pagi dan selamat malam.

"Bagaimana cara mencintaimu dengan baik?" Tanyaku suatu ketika di antara selamat pagi dan selamat malam. Kamu hanya tertawa renyah dan itu membuatku semakin terpesona. Sejak saat itu, aku selalu berjanji untuk mengisi waktuku untukmu di antara selamat pagi dan selamat malam. Lalu, aku akan membawakanmu perjanjian untuk selalu memelukmu dalam hangat setelah malam dan sebelum pagi.

Kata-kata yang berakhir menjadi kata-kata saja. Gambar: Pixabay

Baca juga:
Katamu "jika kamu ingin membunuhku, jangan hanya dengan berkata-kata "aku  ingin membunuhmu", tapi tusuk aku dengan pedang milik samurai atau tembak aku dengan pistol yang selalu menggantung bosan di kantong seorang polisi. Begitu juga jika kamu mencintaiku". Begitulah kamu, perempuan yang selalu membuatku tertarik untuk mencari-cari apa yang harus aku lakukan, agar kamu tak pernah bosan denganku di antara selamat pagi dan selamat malam.

Mantan pacarku yang cantik,
Aku selalu dan selalu ingat, ucapan selamat pagi-mu yang begitu sederhana di Whatsapp, saat kita masih berpacaran dulu.

Sejujurnya, aku ingin tinggal denganmu dan selalu menginginkanmu. Namun aku harus pergi meninggalkanmu, dengan sendiri, benar-benar sendiri. Berhentilah merindukanku karena aku sendiri sudah cukup sakit saat kamu merindukan selamat pagi kita yang begitu sederhana. Maaf, aku tak lagi memberimu ruang untuk menyampaikan keinginanmu mengucapkan selamat pagi-mu yang begitu sederhana untukku.

Oh mantan pacarku yang selalu aku rindukan,
Aku tahu... Kata-kataku ini tak sanggup mewakili seluruh perasaan sakit ini. Karena aku tahu, kamu tak membutuhkannya dan tak mempercayakannya. Aku tahu, kamu selalu tak sudi mendengarkan kata-kata karena kata-kata selalu berakhir hanya menjadi kata-kata saja.

Dan ternyata, aku salah satu di antara mereka yang mengakhiri kata-kata dengan kata-kata saja. Aku pergi begitu saja setelah kamu percaya bahwa aku bukan seorang bajingan. Tapi, ternyata aku juga brengsek. Laki-laki memang sama saja. Brengsek! Sebagai perempuan yang idealis, kamu berhak memakiku.

Mantan pacarku yang bermata hitam bulat,
Namun, kenyataannya, tanpa menggunakan pedang milik samurai atau pistol seorang polisi, aku telah membunuhmu... Meski tak seorang pun tahu tindak kejahatanku ini, tapi kamu tahu dengan baik dan Tuhan tahu dengan baik. Aku masih bebas ke mana saja setiap hari. Aku masih bebas merokok, mengopi, dan berimajinasi tentang kisah kita di antara selamat pagi dan selamat malam. Aku memang brengsek dan seorang bajingan yang seharusnya tak pernah berhak mencintaimu dengan caraku di antara selamat pagi dan selamat malam.


Baca juga:



Jangan lagi menanyakan, kenapa aku meninggalkanmu? Ini bukan tentang ada pelakor di antara kita, tapi aku saja yang brengsek. Pergi begitu saja dan kini hanya terjebak pada perasaan merindukanmu yang teramat sangat dalam hingga menjadi candu dan aku menjadi mayat hidup.

Oh mantanku yang terindah,
Kembalilah hidup dan carilah pria yang bisa mencintaimu dengan baik.

20 Comments

  1. Maka mencintalah dengan bijak, termasuk mencintai diri sendiripun harus bijak, karena diri kitapun bukan milik kita.

    Apalagi mencintai orang lain.
    Dan yang terpenting, cintailah orang lain setelah kita sudah benar-benar mencintai diri sendiri, agar cinta kita tak digondol orang lain semua *eaaaaa hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pagi-pagi baca komen Kak Rey, kok aku jadi mellow yak. Hihi... :)

      Delete
  2. kenapa harus ada rindu pada mantan pacar? move on please hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah tenang Kakak, penulisnya sedang tidak rindu siapa-siapa. Hehe...

      Delete
  3. Replies
    1. Nih ada tissue Kak, satu aja ya, hemat. Hehe... Go green.

      Delete
  4. Eh mantan mb Enid kok malah disuruh cari pria ?

    ReplyDelete
  5. hayuk lah sudah 2019 :D
    mup on mup on.. move better aja dah

    ReplyDelete
  6. Sudut pandang seorang pria.

    Apa mbak shandy lagi berusaha move on?
    Terlepas dari iya apa enggak, tetep aja karyanya keren.
    Saya bisa terlarut bacanya...
    Mbak shandy punya bakat menulis nih....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak, iya sudut pandangnya dari cowok Kak.
      Sebatas iseng saja sih ini. Wkwkwk...
      Semoga sih ada bakat nulis. Aamiin...
      Soalnya berharap punya bakat nulis, tapi ternyata nggak punya bakat nulis. Hehe...

      Delete
  7. Zaman sekarang mana berani orang melukai pakai senjata tajam atau senjata api, bakal meringkuk di Penjara, Mbak. Jadi jalan yang mungkin aman yah dengan kalimat halus,hihihi... " menusuk dan ngak berdarah ", hahahah....

    Ohy, diantara selamat malam dan selamat pagi itu ada " selamat Sore dan selamat siang,loh.,..! "

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kang Nata, zaman sekarang pembunuhannya nggak terlihat, jadi nggak akan ada jejaknya.

      Oh iya ya, ada selamat sore dan selamat siang, gampang deh nanti-nanti dibikinkan ya Kang.

      Terima kasih Kang Nata.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.