Aku adalah perempuan...

Bagi kamu yang seorang perempuan...
Mari merayakan menjadi perempuan untuk kita dan para perempuan di dunia ini.

Bagi kamu yang seorang laki-laki...
Mari merayakan kehadiran perempuan untuk mereka dan para perempuan di dunia ini.
Gambar: Anomali
Perempuan adalah sosok tabah yang memiliki peran aktif turut menjalankan dunia ini. Andai tidak ada perempuan? Bayangkan, apakah mungkin kamu lahir ke dunia ini? Peran perempuan tidak bisa disia-siakan begitu saja. Namun, sampai saat ini... Kita masih melihat (dan pura-pura tidak melihat) betapa besar peran kehadiran perempuan. Jadi, perempuan itu sosok yang mahal. Sosok yang berhak mendapatkan kehormatan besar.

Namun, perempuan masih menjadi sosok murahan.


1. Orang-orang selalu membicarakan pilihan hidup perempuan

Kamu pasti mengenal banyak perempuan yang memiliki kehidupan yang berbeda-beda, mulai dari perempuan yang memilih jadi ibu rumah tangga, berkarir, hingga ia yang memperjuangkan suatu organisasi. Setiap pilihan-pilihan yang mereka lakukan tentu telah dipertimbangkan dengan waktu yang tidak sebentar. Tapi, mengapa masih banyak orang-orang yang selalu menyalahkan pilihan mereka?


Perempuan yang berkarir itu, apa nggak mikirin suami dan anaknya?
Perempuan yang cuma di rumah itu, kok ya enak banget ya hidupnya, cuma ngurus anak dan suami.
Perempuan itu nggak perlu sekolah tinggi-tinggi, nanti juga jadi ibu rumah tangga.

Kenapa perempuan selalu dibicarakan sebagai sosok yang terbatas dalam memilih jalan hidupnya? Siapa yang membicarakan? Para perempuan juga, kenapa para perempuan tidak saling mendukung pilihan para perempuan lainnya?

2. Sentuhan kecil namun meremehkan

Ia menyentuh perempuan di bagian tertentu, bagian-bagian yang masih biasa saja sebenarnya. Ia percaya, ia boleh melakukannya karena ia pacar si perempuan.

Tapi, tahukah kamu? Sentuhan itu meremehkan, ia akan menjalar ke sentuhan-sentuhan lainnya yang semakin tidak pantas. Kamu mau tubuhmu disentuh-sentuh oleh orang-orang yang bahkan keluargamu sendiri tidak pernah berani melakukan itu kepadamu?

Pacar tidak berarti berhak menyentuhmu di bagian-bagian tertentu yang suatu hari akan semakin melebihi batas.

Ia berani menyentuh, artinya ia tidak menghargai dan menghormatimu. Jadi perempuan, jadilah perempuan cerdas. Jangan sembarangan membiarkan orang lain menyentuhmu.


Gambar: Nid

Lho, dia kan pacar? Apakah ada Surat Izin Pacar secara resmi dari pemerintah (dan agama) barangkali? Jika ada, baiklah aku yang salah. Tapi, sayang sekali, tidak ada Surat Izin Pacaran, Nona dan Tuan. Adanya Buku Nikah


Surat Menikah. Gambar: Google

Pacaran untuk saling mengenal, bukan untuk sentuh menyentuh. Jadi, jangan gagal paham. Jika pacarmu seperti itu, berani putuskan saja. Tapi, jika kamu pacar yang seperti itu, berubahlah.

3. Memperlihatkan atau melihat sesuatu yang tidak pantas

Perempuan zaman sekarang semakin cerdas dan pintar dengan dukungan teknologi yang semakin canggih. Ada smartphone yang dapat kita gunakan dengan hal-hal positif. Ingatkah kamu dengan kata-kata "kita harus lebih smart dari pada smartphone". Kata-kata ini tentunya benar. Tapi, sayang sekali, masih banyak orang-orang yang menggunakan smartphone dengan tidak smart.

Ada sebagian dari orang-orang (pengirim) tiba-tiba mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak layak untuk dilihat orang lain (penerima). Tentu saja ini bikin jantungan dong? Siapa yang tidak jantungan? Aku pernah mengalami dan aku merasa smartphone-ku jadi dosa. Haha... Jijik!


Gambar: Google

Begitu juga sebaliknya, ada orang-orang yang tiba-tiba meminta orang lain untuk mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak boleh dilihat orang lain. Gila! Parahnya, orang-orang yang meminta ini, orang-orang yang tidak terduga dalam hidup kita. Aku pernah mengalami, teman kuliah yang suatu kali satu kelas denganku dan kita berada di grup aplikasi chatting yang sama untuk berbgai informasi kuliah. Lalu dia secara personal chatting dan memintaku mengirim fotoku yang sekseeeh (tulisan: sexy).

Perempuan harus menjadi cerdas dan pintar di tengah-tengah kemudahan berkomunikasi dengan teknologi yang semakin canggih.

4. Perempuan harus segera menikah

Orang-orang selalu mengejek para perempuan yang belum menikah, seolah-olah hidup akan tamat bagi seorang perempuan jika ia telah menikah. Bukannya aku tidak mau menikah, siapa juga yang tidak mau menikah? Tapi, tentunya dengan orang yang tepat (bukan maksud mengatakan dengan laki-laki sempurna). Laki-laki tepat di sini adalah yang memiliki misi dan visi yang sama.


Syahrini & Reino. Gambar: Google

Tapi, jangan menghakimi perempuan yang belum segera menikah. Ia memiliki caranya sendiri dalam menikmati hidup. Jika kamu tertarik dengan perempuan yang belum menikah, bantu ia menemukan pasangan. Jangan malah membicarakan di belakang, itu menyakitkan.

Namun, perempuan yang belum menikah bukan berarti perempuan murahan. Ia hanya belum menemukan laki-laki yang tepat untuk mendampinginya. Siapa tahu ia telah bertemu dengan beberapa laki-laki, tapi laki-laki yang ia temui belum bisa menghargainya sebagai perempuan.

5. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki

Aku setuju saja dengan kata-kata tersebut, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa melakukan apa-apa.


Tenang, sebagai perempuan santai saja, itu sudah menjadi tanggung jawab laki-laki.

Aku pikir pola pikir itu salah. Ini mirip dengan point nomor 1. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki tidak ada hubungannya dengan perempuan yang memilih bekerja atau tidak.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki? Lalu, siapa yang menjadi tanggung jawab laki-laki? Bukankah lebih baik perempuan dan laki-laki yang telah menjadi pasangan resmi sama-sama saling bertanggung jawab.

Seorang perempuan bertanggung jawab untuk mendukung pasangan yang bekerja. Begitu juga sebaliknya, pasangan harus siap bertanggung jawab atas kelangsungan kebahagiaan pasangan perempuan dan anak-anak.

6. Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi

Perempuan berhak sekolah tinggi. Kenapa tidak? Ini seperti point 1. Perempuan berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi untuk dirinya sendiri. Tapi, sebagian orang masih berpikiran bahwa perempuan tidak perlu melakukannya karena perempuan pada akhirnya juga akan menjadi tanggung jawab laki-laki. Baca deh point 5.


Pilih mana? Bebas. Gambar: Google

Perempuan menempuh pendidikan tinggi bukan karena ingin menyaingi laki-laki. Ia hanya ingin menjadi perempuan yang memiliki ilmu untuk dirinya sendiri atau mendidik anaknya kelak. Bukankah guru yang baik untuk anak adalah seorang ibu?

7. Laki-laki minder dengan perempuan yang sekolah tinggi

Kenapa sampai saat ini laki-laki selalu minder dengan perempuan yang memiliki background lebih tinggi dari dia? Baca deh point 6. Perempuan sekolah tinggi karena ingin menjadi perempuan cerdas dan pintar, tapi bukan berarti untuk meremahkan seorang laki-laki.

Lulus kuliah. Gambar: Denok & Riris

Educated women atau perempuan yang berpendidikan sebenarnya perempuan yang menyenangkan untuk diajak berdiskusi atau bahkan membuat usaha bersama. Bahkan, perempuan berpendidikan memiliki cara mendidik anak dengan baik dan hebat. Apakah laki-laki tidak ingin memiliki perempuan cerdas dan pintar?

Sebagai laki-laki, jangan ada lagi pola pikir minder dengan perempuan berpendidikan. Perempuan berpendidikan tidak mengajak laki-laki yang menjadi pendampingnya kelak sebagai saingannya. Tapi, perempuan berpendidikan ingin menjadi sosok perempuan yang dilindungi oleh pendampingnya.

Perempuan berpendidikan tidak akan menyombongkan diri dihadapan pasangan dan mengajaknya bersaing. Jika pun mungkin ada, mungkin ia mendapatkan perlakukan yang kurang baik dari pasangannya.

8. Perempuan itu selalu benar tapi salah

Orang-orang selalu mengatakan "perempuan itu selalu benar". Benarkah demikian? Laki-laki selalu menganggap dalam sebuah hubungan perempuan selalu benar. Perempuan terhormat berani mengakui kesalahannya dengan minta maaf kok.


Gambar: Google

Statement "perempuan selalu benar", menurutku membuat perempuan terlihat menjadi perempuan yang "sok" dalam segala hal dan laki-laki jadi tunduk patuh seperti prajurit kepada ratunya.

Tapi, kalau hanya sekedar becandaan itu nggak masalah kok. Cuma jangan berlebihan atau kelewat batas, yang pada akhirnya menyinggung hati perempuan.


Gambar: Nid

Baca juga: Pekerja Perempuan Punya Hak Cuti Haid

Begitulah tentang sedikit lika-liku perempuan yang masih banyak terjadi di sekitar kita. Ini murni pendapat saya. Mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Saya hanya ingin, kita saling memperbaiki diri. Saya sendiri juga masih merasa sebagai perempuan murahan, tapi saya tidak ingin tetap menjadi perempuan murahan. Jadi, jangan menjadi perempuan murahan yang ditindas. Tapi, perempuan harus berani memilih hidupnya. Bagi laki-laki, hormati perempuan seperti kamu menghormati ibumu. Jangan lagi memurahkan perempuan dengan meremahkan atau semacamnya.

Jadi, menurutmu... Bagaimana perempuan itu?

Kamu belum masuk dalam Blogroll dunia? Wah, kamu harus masuk!

135 Comments

  1. Nah itu lo bagian tertentu itu yang kini seakan-akan menjadi bukti kalau benar-benar cinta sesungguhnya. Bahkan perempuan sendiri juga termakan akan dogma itu sendiri.
    Soal hape, kini mudah sekali mengabadikan saat masih pacaran, sehingga akan menjadi bumerang saat menikah dengan orang lain. Apalagi bagi orang yang suka pamer kemesraan dimedia sosial saat masih anget-angetnya pacaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal bukti itu bukan bukti yang sebenarnya. Kita harus benar-benar pandai agar tidak terjebak apalagi sampai jadi bumerang saat menikah dengan orang lain.

      Delete
  2. Perempuan selalu benar, ini istilah dari mana ataukah istilah ini hanya untuk melecehkan perempuan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Istilah dari generasi milenial. Bukan untuk melecehkan sebenarnya tapi kesannya nggak enak. Sekarang dalam sebuah hubungan pacaran, cewek dikatakan selalu benar dalam urusan apa saja.
      Bisa dicek pada saat di beberapa youtuber / selebgram yang membuat konten2 tentang "cewek selalu benar".

      Delete
  3. cocok nih buat aku yang
    lagi cari tau segala hal tentang wanita
    biar nanti ke depan nya ketika menikah udah paham

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga artikel ini membantu ya Kak. Aamiin... Dan pernikahannya nanti lancar. Aamiin... Undang-undang ya Kakak. Hehe...

      Delete
  4. Berat juga jadi perempuan, selain harus bisa waspada sama laki-laki (pacaran), harus tahan juga ngehadapin nyinyiran perempuan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus. Benar-benar harus bisa menjaga diri dari segala sisi dan bersabar diri.

      Mari hormati perempuan.

      Delete
  5. Terimakasih , sengan tulisan ini saya lebih ba yak tahu soal wanita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali Kak mau mengenal perempuan lebih jauh.

      Delete
  6. Dan perempuan harus pandai memasak, menyapu, mencuci dan belajar merawat anak. Bukan masalah kondrat perempuan seperti itu tapi lebih menjalani ketaatan kepada suaminya kelak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, itu sudah pasti Kakak.
      Namun, suami juga setidaknya bisa sedikit-sedikit melakukan hal yang sama agar kelak jika istri berhalangan melakukan semua. Suami dapat membantu mengambil alih tugas istri.

      Delete
  7. Suka sekali dengan itikad baik dari sang penulis, bahkan masih memperingati Hari Perempuan Internasional, artikel ini membuka pandangan seluruh kaum perempuan untuk lebih "membebaskan" Diri dalam hal potensi.
    Terimakasih penulis, sudah membuka pandangan kami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kakak.
      Semoga para perempuan semakin memiliki kebebasan yang berlipat ganda. :)

      Delete
  8. Sentulah dia tepat dihatinya....

    Tambah satu lagi..
    Perempuan itu baperan juga ya. Hampir semua kayaknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Sentuhlah ia tepat dihatinya.
      Maka, ia akan baper tapi ia akan menerima kehadiranmu.

      Delete
  9. Ada kisah nyata seorang perempuan Profesor dan suaminya hanya seorang pegawai tata usaha di SMK swasta, namun istrinya sangat menghargai suaminya, tapi ada juga wanita nggak bekerja dgn suami seorang dosen tapi dia nggak bisa menghargai suaminya walaupun sdh dicukupkan semua kebutuhannya. Itulah kehidupan yg penuh warna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Ada beberapa cerita sejenis ini yang aku dengar. Guruku bahkan ada yang suaminya seorang satpam. Tapi, guruku baik2 saja. Setiap pulang pergi ke sekolah dijemput & kayaknya juga bahagia2 saja. Nah, itulah kehidupan. Penuh warna.

      Delete
  10. Perempuan, yah mereka adalah mahluk halus yang mudah terluka oleh kata-kata. Mungkin tak sesimpel itu, karena perempuan tak mudah dimengerti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...
      Perempuan kebanyakan pakai perasaan sih. Jadi kalau ngobrol sama perempuan hati2 ya.
      Kalau perempuan sudah tersinggung, wah berat sekali.
      :)

      Delete
  11. Tulisan kamu sangat insipiratif, jika dilanjutkan akan menjadi buku berisi kumpulan pemikiran yang ringan dan menggelitik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi...
      Terima kasih Kak.
      Semoga deh suatu saat kesampaian. Mohon doanya ya Kak.

      Delete
  12. aku selalu menghargai istriku sebgai seorang perempuan , sehingga aku lupa kapan kami pernah bertengkar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang mendengarnya. Pasti istri kakak bahagia banget punya suami kayak Kakak.

      Langgeng terus Kak.

      Delete
  13. Tulisan yang menarik mba, meskipun ada beberapa poin yang bikin saya tersenyum kecut hehehe

    Yang nomor 5, perempuan menjadi tanggung jawab lelaki.
    Saya rasa setuju dengan itu.
    Seharusnya lelaki lebih sadar kalau wanita bukan tulang punggung hanya membantu saja.
    KArena sering terjadi, saat wanita bekerja, lelaki jadi kehilangan semangat bekerja, karena apa-apa sudah terpenuhi
    Jadinya tanpa mereka sadari wanita jadi harus bekerja keras terus.

    Yang nomor 6 juga bikin sedih.
    Setelah saya dikuliahkan dengan tidak mudah oleh ortu, eh ujung2nya gak bisa jadi wanita mandiri financial seperti harapan kedua orang tua.

    Terlebih saat sekarang anak sekolah, dan jadi tau betapa tidak mudahnya bayar uang sekolah anak hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kak.

      Iya. Setelah kuliah kadang nggak enak ya Kak kalau nggak kerja? Tapi, gpp Kak. Setidaknya Kakak bisa menjadi guru yang baik untuk anak2 kakak.

      Btw, sometimes memang ada laki-laki yang akhirnya jadi kehilangan semangat kerja. Tapi, tidak semua. Semoga.
      Karena saya sendiri sebagai perempuan, bekerja.

      Semangat Kak!

      Delete
  14. Untuk poin lanjut kuliah atau nikah itu keknya berat banget, jangankan perempuan, laki pun pasti sama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Laki2 juga merasa berat sekali. Tapi, lebih berat untuk perempuan. Bingung sama anak2nya nanti.
      Hehe...
      Terima kasih Kak.

      Delete
  15. Lagi baca serius malah liat foto syahrini 😂😂
    Hemb iya perempuan memang sering bangt di begitukan. Kaya gtu mah malah bikin tertekn. Dan aku juga paling gak suka kalo ada yg bilang "buat apa kulihah, ujungnya nikah dan jadi di kasur, sumur, dapur"
    Hadeh kolot banget. Tetp ajalah beda orang kuliyah atau enggak. Pasti ada manfaatnya kok berpendidikan itu. Meski gak bsa mengamalkan semuanya. Seenggaknya pasti berguna.

    Hormati dan hargai perempuan😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untung lho Kak fotonya cuma tangan saja. Hehe...

      Iya. Mereka yang berpikiran seperti itu hanya orang2 berpikiran sempit. Coba yang sudah berpendidikan, pasti tahu perbedaannya. Terasa sekali.
      Buat perempuan jadi bisa diskusi dengan baik (nggak rusuh) & bisa jadi guru untuk anak2 kelak.

      Semangat! Hormati dan hargai perempuan.

      Terima kasih Kak.

      Delete
    2. Hahaha aku malah bru tau kalo mereka nikah kwkw

      Humm setuju banget bner itu setidaknya pendidikan perlu untuk anak" kita nantinya. Apalagi zaman bakal trus maju dan berkembang....

      Iya, wanita memang harus dhkormati dan dihargai, krna satu tets darah wanita yg kluar untuk melahirkan anak, gak akan pernah terbalas dg apapun oleh anak itu.

      Jdi, siapapun kita nanti jadinya, dg siapa kita, dan apa pendidikan kita, smoga saja kkta bertemu dg orang" yg bsa menghagai dan menyayangi kita dg tulus.
      Supaya gak banyak wanita yg terkena pelecehan dan juga kekerasan plus pandangan buruk....

      Kembali kasih

      Delete
    3. Pernikahan mereka merupakan trending topic.

      Iya. Seorang ibu yang baik pasti mengerti bahwa anak-anak membutuhkan pendidikan.

      Aamiin...
      Semoga kita bertemu dengan orang-orang yang menghargai dan menghormati wanita. Aamiin...

      Delete
  16. Abis baca jadi inget kutipan dari Wiiliam Golding.
    "Hanya wanita bodoh yang menganggap dirinya setara dengan para pria. Daru dulu para wanita jauh lebih superior dari pria dan akan terus seperti itu."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lhoo... Aku malah baru tahu kalau wanita itu sebenarnya superior. Keren.
      Terima kasih Kak.

      Delete
  17. Nurut sama suami itu sudah penting wanita di mata suami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang penting suami bisa jadi panutan, istri nurut, aman dan bahagia Kak.

      Delete
  18. Mantap gan, bacaan yang bermanfaat. Ditunggu kunjungan nya irmangenotip.blogspot dot com

    ReplyDelete
  19. Selamat hari perempuan sedunia, tantangan menjadi perempuan banyak. Saya yang ibu rumah tangga satu anak saya tetap merasa sebagai perempuan harus bisa memberdayakan diri agar bisa meringankan beban suami, agar anak bisa lebih terpenuhi kebutuhannya, agar saya bisa mandiri secara finansial.
    Omongan yang pernah saya terima soal profesi menulis adalah: mana hasil? Dan sekian bla-bla-bla lainnya. Bikin jengkel. Sekarang alhamdulillah, saya ingin mulut nyinyir mereka mingkem. Mereka saja tak mampu cari uang sendiri, cuma tahu ngabisin uang suami, saya yang sesekali beroleh rezeki dari menulis dianggap sok atau apalah. Duh.
    Yang terberat adalah melawan stigma dari sesama, perempuan maupun lelaki yang cuma tahu nyinyir tanpa memahami kondisai. Apa faedahnya jika kita berupaya menerangkan? Toh, kita sama sekali tak peduli pada hidup mereka. Jalani saja hidup kita dengan cara yang lebih baik.
    Semoga Mbak Enyd bisa beroleh lelaki yang baik untuk jadi pasangan, lelaki yang sevisi dan semisi. Lelaki cerdas yang paham adab, akhlak, dan iman.
    Oh ya, sebagai istri saya sadar punya banyak kekurangan di mata suami, pun suami di mata saya. Namun yang terpenting adalah kami bisa saling mengisi dan melengkapi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat hari perempuan sedunia (sudah terlambat, tapi atmosfer tentang perempuan selalu terasa setiap hari Kak)

      Wah... Kak Rohyati keren. Aku jadi kagum karena aku juga mengalami hal "menulis ada hasilnya" sejak dulu. Tapi, setelah sudah dewasa begini, aku mengerti kalau menulis juga ada hasilnya dan bisa membuktikan.

      Aamiin... Aamiin... Aamiiin... Makasih ya Kak. Aku terharu dapat doa dari kakak.

      Semoga rukun terus keluarganya Kak Rohyati ya Kak.
      Aamiin...

      Delete
  20. Menarik tulisannya, Mbak.

    Statement "perempuan selalu benar" ---- ini pernah saya protes teman saya. Berseloroh sih ... tapi ya tetap neyebelin hahaha.

    Perempuan memang berbeda dengan lelaki dan pada saatnya akan saling melengkapi dan mengisi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kak.

      Saya malah sering protes sama teman saya yang suka berseloroh begitu, saya risih saja. Seolah-olah saya nggak mau minta maaf kalau saya yang salah dan malah nyalahin laki-laki.

      Setuju, perempuan itu berbeda Kak.

      Semangat Kak!

      Delete
  21. Wah menarik untuk didiskusikan tentang perempuan tidak usah sekolah tinggi-tinggi.

    Monggo singgah di www.abdulmajid.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, soal point itu sebenarnya persoalan umum tapi sampai saat ini masih belum mendapatkan "titik" tengah.
      Karena ada beberapa perempuan yang telah menempuh pendidikan tinggi juga sempat mengatakan "nggak usah sekolah tinggi-tinggi, aku saja sekolah tinggi juga nggak ada hasilnya"

      Begitulah Kak.

      Delete
  22. Perempuan itu selalu benar, haha bener banget itu meskipun yang dia bilang gak selalu benar, saya kalau debat sama suami jadi suaminya ngalah kawatir saya yg ngambek, intinya cowo yg mengalah itu utk mengahargai kita lho :), btw yg no.4 bener banget saya gak setuju perempuan pacaran apalagi lama2 diatas setahun dan bertahun2 taunya pacarnya nikah sama orang lain, setidaknya perempuan itu harus menghargai dirinya jgn mau di php-in terus hingga bertahun2 taunya hanya jagain suaminya orang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, cowok yang mengalah adalah cowok yang menghargai kita. Tapi, cewek yang mau mengakui kesalahannya adalah cewek hebat di mata cowok ya Kak.

      Setuju, mending segera nikah atau single saja dulu kalau memang belum ada yang ngajak serius.
      :)

      Makasih ya Kak.

      Delete
  23. Karena wanita ingin dimengerti.. Hhee www.ipung.net

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali Kak.
      Karena wanita ingin dimengerti saja.
      Hehe...
      Nggak neko-neko sampai minta dibikinin candi kok.

      Delete
  24. menarik tulisannya...nambah wawasan.
    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kak.
      Semoga bisa lebih mengerti tentang perempuan.

      Delete
  25. Yup...itulah perempuan, seperti diriku, selalu mikirin remeh temeh, selalu mau bener, selalu mau hebat walaupun kalah telak dengan smartphone, yang takut sekolah tinggi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, kayaknya aku juga atau perempuan-perempuan lain juga begitu. Selalu memikirkan hal-hal kecil dan selalu mau hebat walaupun kalah telak. Bahkan takut sekolah tinggi. Kayak aku saat ini bimbang mau sekolah tinggi.

      Delete
  26. Sejujurnya saya sudah mulai berhenti untuk membandingkan wanita dan pria, wanita dan wanita ataupun pria dan pria. Karena Tuhan pasti menciptakan kita semua dengan kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Jangankan orang lain, kadang kitapun harus terus belajar memahami diri sendiri. hihihi.. Kayak saya ini, mendadak suka A, mendadak suka B. Perempuan Hebat ? setuju ! pun dengan pria !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan saya juga berhenti membandingkan wanita satu dengan wanita lainnya karena setiap wanita memiliki cara yang berbeda dalam menikmati hidup mereka.
      Setuju, kita juga harus belajar memahami diri sendiri.

      Wanita selalu hebat dan pria juga demikian.

      Terima kasih kak.

      Delete
  27. nice post. jadi wawasan buat laki-laki.

    ReplyDelete
  28. "Sebaik2 perhiasan adalah perempuan solehah," adalah cukup untuk menjadi parameter kedua belah pihak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, benar sekali.
      Perempuan Sholehah mewakili semuanya dengan baik.

      Delete
  29. Cewe itu sama aja kayak lelaki..ada yang bandel, tapi banyak juga yang cewe baik-baik. Jadi cewe itu susah, banyak yang harus "dijaga", untungnya gue di lahirkan sebagai lelaki. Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sama kalau soal bandel dan tidaknya.
      Tapi, jadi cewek lebih ribet dan harus pinter menjaga.
      Selamat Kakak terlahir sebagai lelaki. Hehe...

      Delete
  30. Berat juga ya jadi perempuan, beban hidupnya lebih banyak. Walaupun cowok juga gak kalah banyak, tapi perempuan gimana gitu rasanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... Sama-sama susah, tapi kalau cewek kayak gimana gitu ya Kak? Iya memang, kalau cewek agak gimana gitu, yang penting pinter jaga diri lebih tepatnya.

      Delete
  31. Harapan saya sesama perempuan, kita sama sama berhak memilih jalan hidup kita. Intinya sesama perempuan kita harus saling mendukung dan memeluk. Jangan sampai saling menjatuhkan atau saling nyinyir. Semangat mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca komentar ini jadi adem ayem, bener banget Kak. Sesama perempuan harus saling mendukung dan memeluk, bukan malah nyinyirin. Terus kalau mendapat dukungan atau saran, ya mengucapkan terima kasih, bukan malah menyinyirin juga. :)

      Delete
  32. Dan akhirnya, aku memilih jalan tutup kuping dari nyinyiran sesama perempuan demi memeluk kebahagiaanku sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik... betapa kerennya kakak, kuat tutup kuping.
      Semangat berbahagia untuk diri sendiri Kak! :)

      Delete
  33. Saya selalu percaya, perempuan yang berpendidikan tinggi pasti beda dalam cara mendididik anaknya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, setuju. Berbeda sekali. Perbedaannya justru ke arah yang positif Kak. :)

      Delete
  34. Keren nih tulisannya. Selamat Hari Perempuan yaa buat semua perempuan Indoenesia. Semoga ke depannya, kita sesama perempuan bisa lebih saling menyemangati dan mendukung satu sama lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kak.
      Aamiin...
      Mari saling menyemangati dan mendukung ya Kak. :)

      Delete
  35. Perempuan itu... sama saja dengan laki-laki. Sama-sama punya tanggung jawab dan keunikannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Tapi, bentuk tanggung jawabnya yang beda ya Kak. Semangat!

      Delete
    2. Betul, makanya masing-masing saling melengkapi.

      Delete
  36. bagus tulisannya din, menginspirasi. makasih sharingnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... Senang rasanya dapat pujian dari Kakak.
      Makasih.

      Delete
  37. Saya sepakat pada salah satu kalimat diatas "Pacaran untuk saling mengenal, bukan sentuh-menyentuh" kalau memang merasa cocok lebih baik langsung ke pelaminan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Aku juga sepakat tentang hal ini.

      Semoga semakin banyak laki-laki dan perempuan yang turut sepakat dengan hal ini.

      Terima kasih Kak.

      Delete
  38. Sepakat dengan poin keenam. Memang pendidikan tinggi itu penting bagi perempuan, apa pun pilihan hidupnya nanti. Sangat bermanfaat untuk menunjang pengembangan diri dan mendidik anak atau mengelola komunitas yang digeluti kelak. Belajar terus? Why not.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Lagi pula tidak ada aturan orang harus berhenti belajar apalagi wajib tidak menempuh pendidikan sampai tinggi.

      Perempuan justru harus berani berpendidikan tinggi untuk kebahagiaan dirinya sendiri & anak-anaknya kelak.

      Belajar terus, ayuk!

      Delete
  39. salam kenal dari saya, mbak-mbak yang kemas-masan. perempuan tulen tapi sering dianggap laki-laki oleh orang-orang sekitar. hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal Kakak, eh Mbak yang kemas-masan (aku bayanginnya jadi warna emas kuning, eh).
      Perempuan tulen tapi sering dianggap laki-laki. Ya ampun, eh...

      Delete
  40. Ternyata gampang2 susah juga jadi cew ya, harus tahan sama godaan cow dan koment sesamacew. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Jadi cewek berat. Harus pandai jaga diri. Tahan godaan cowok dan tahan nyinyiran sesama.

      Delete
    2. wkwkw,,,, untungnya saya cow, itu juga cueknya setengah hidup,
      hahahaha........

      Delete
    3. Haha... Bisa saja. Cuek setengah hidup. Santai saja deh hidup ini.

      Delete
  41. betul mbak,menurut saya perempuan adalah karunia tuhan yang paling berharga yang diciptakan untuk menemani seorang lelaki,permpuan butuh kehangatan dan kasih sayang,he-he,yang baca jangan baper ya,oh,iya mbak salaam kenal dari saya kuanyu seorang blogger dan seorang anak yang hobi menulis dan membaca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak... Salam kenal juga.
      Saya inid, perempuan jawa yang suka blogging.

      Iya Kak. Cewek adalah karuania Tuhan untuk keberlangsungan hidup kita.
      Cewek perlu disayang & tentunya mendapatkan kebahagiaan.
      Terima kasih ya Kak

      Delete
  42. cocok banget nih terasa terwakili sama tulisan mbk happy internaional's day mbk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga tulisan ini dapat mewakili para perempuan. Aamiin...
      Makasih Kak.

      Delete
  43. saya cenderung meletakkan wanita kepada fitrahnya di dalam islam

    ReplyDelete
  44. Perempuan itu multitasking, dia superhero di kehidupan nyata

    ReplyDelete
  45. wowww yg koment pada rameee sekali , saya kursor kebawah sampai pegel2 loh....hahaha.

    klu saya minder kalau PDKt dng wanita yg kaya, berpendidikan tinggi , khwatir kelak saya divonis numpang hidup.hahahah.... walau tdk semua wanita akan berkata begitu.😅😄😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...
      Maafkan mereka yang asyik komentar ya Kak.

      Banyak wanita yang tidak begitu kok Kak, khususnya kalau laki-laki bertanggung jawab & pekerja keras.

      Semoga Kang Nata ketemu perempuan yang keren dan selalu menghormatimu ya Kak.

      Delete
  46. Bingung mau komen apa. Hehehehe. Apapun pilihan hidup seorang perempuan, tetap tidak melupakan fitrahnya. Maaf bila sy salah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, wanita tidak melupakan fitrahnya kok kak.
      Kalau bingung, pegangan hp / laptop dulu sebelum komen, baru ngetik komen.
      Hehe...

      Delete
  47. Wanita perlu dihargai dan dihormati, karena setara dengan pria dalam hal pendidikan dan apapun.
    Wanita secara fisik memang lebih lemah dari pria, tapi jangan anggap remeh karena secara mental wanita jauh lebih kuat dari pria.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perempuan dan laki-laki memiliki keseimbangan peran yang saling bersinergi ya Kak.
      Jadi, perempuan harus dihargai & dihormati.
      Terima kasih Kak.

      Delete
  48. alangkah beruntungnya perempuan yang memiliki lelaki dan memahami semua hal ini....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Kak... Beruntung sekali andai aku punya lelaki yang memahami semua ini atau 90 % dari semua ini.
      Terima kasih kak.

      Delete
  49. perempuan sendiri harus saling memahami sesamanya. Kasus yg muncul seperti mom shaming dan baby shaming kbnykan disebabkan oleh lingkungan sekitarnya yg perempuan juga soalnya. Jadi jadi berkaca, tp kok ternyata emang begitu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Perempuan harus saling memahami sekitarnya tapi tidak sedikit yang menyinyir untuk lainnya. Tapi, itulah hidup.

      Iya, kasus-kasus yang ada di sekitat kita juga biasanya disebabkan lingkungan sekitar.

      Ah, semoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti itu ya Kak?

      Delete
  50. Semua yg disampaikan sm penulis bener bgt. Sprti contohnya di point ke-4, sbgian orang sgt mudah untuk menjudge dan menyepelekan bertanya ttg status sudah menikah atau belum, walaupun dgn sedikit candaan. Tp itu sama skli tidak lucu. Menikah bukan ajang perlombaan, tapi lebih baik menikah dgn org yg tepat dan di waktu yg tepat. Thanks for sharing ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Tapi, sejauh ini sebuah pernikahan menjadi ajang untuk pamer bahwa sudah menikah itu keren.
      Ah, semoga orang-orang mulaie terbiasa tidak menanyakan tentang pernikahan ya Kak.
      Aamiin

      Delete
  51. Cewek jaman sekarang takut di pegang HPnya dibanding di pegang payudaranya. Keep posting ya gan
    Prediksi Bola
    Gila Bola
    Parlay
    Liga Champions
    Tips Bola
    Ebook 80 Percenter

    ReplyDelete
  52. perempuan adalah tiangnya negara tanpa tiang coba anda bayangkan , bang roma

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... Tiba-tiba ada yang mewakili Bang Roma ke sini. Keren.

      Delete
  53. Gue bersyukur mah kalo dapet perempuan yang pendidikannya tinggi. Kalo punya anak, kalo nakal, bisa bilang, "Kamu itu niru mama, jangan niru papa!" :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga akan bersyukur kalau ada yang senang menerimaku jadi istri dan ibu untuk anak-anaknya.
      Jadi nanti bisa bilang gitu juga ke ayahnya.
      Hehe...

      Delete
  54. memang banyak yang berpersepsi wanita tidak perlu sekolah tinggi tinggi dan lelaki akan takut mendekati wanita yang sekolah tinggi. perlu untuk didiskusikan bersama ini gan.karena akan banyak persepsi yang berbeda dari setiap orang. tapi teima kasih artikelanya bagus.

    silahkan berkunjung ke www.teknologivirals.online

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Banyak sekali persepsi wanita yang perlu sekolah tinggi-tinggi. Semangat dan terima kasih Kak.

      Delete
  55. Keren sekali artikelnya. Seharunya memang demikian memperlakukan wanita, tapi juga sebaliknya wanita kepada laki-laki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap... Tentu saja. Semoga laki-laki juga bisa begitu.
      Terima kasih Kak.

      Delete
  56. Kalau menurutku sih, kita sebagai perempuan harus tangguh dan berani mengejar mimpi. mau berkarir, silahkan. mau sekolah tinggi, silahkan. jangan dengerin apa pendapat orang lain, because this is your life. selama itu bikin kamu happy dan keluarga juga mendukung, why not?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali Kak.
      Selain itu, selama apa yang kita lakukan itu nggak mengganggu atau merugikan orang lain, kita kita lanjut saja deh apa yang kita lakukan.

      Semangat Kakak!

      Delete
  57. Perempuan itu... sama saja dengan laki-laki. Sama-sama punya tanggung jawab dan keunikannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali Kak, cuma beda porsi saja bagian mana yang menjadi tanggung jawab perempuan dan laki-laki.

      Terima kasih Kak.

      Delete
  58. bener bun... kalau sudah diajak nikah rasanya bahagia sekali ya bun..

    ReplyDelete
  59. sulit rasanya bagi ane untuk memahami perempuan, apa mungkin ane kurang peka ya kak :D

    ReplyDelete
    Replies

    1. Perempuan yang benar-benar membuka hati untukmu Kak, pasti dia akan mudah dipahami.

      Delete
    2. wah itu masalahnya kak, perempuan yang bersedia membuka hati untukku itu belum nampak hehehe :D

      Delete
  60. Kalo saya lebih memilih memecah kode script daripada jika harus memahami perempuan. Suliiit hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...
      Saya nggak memilih memecah kode script karena sulit.
      Tapi, juga nggak memilih memahami perempuan karena saya sudah memahami hati perempuan Kak.

      Delete
  61. Setuju sama semua yang ada dalam artikel ini.
    Sad but true, begitu ya...
    Tapi saya sebagai perempuan pun masih belum memahami perempuan :"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, terima kasih Kak.
      Tapi, memang sih sebagai perempuan kita sulit memahami perempuan itu sendiri.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.