8 HAL TENTANG PEREMPUAN YANG HARUS KAMU PAHAMI
Aku adalah perempuan...
Bagi kamu yang seorang perempuan...
Mari merayakan menjadi perempuan untuk kita dan para perempuan di dunia ini.
Bagi kamu yang seorang laki-laki...
Mari merayakan kehadiran perempuan untuk mereka dan para perempuan di dunia ini.
Perempuan adalah sosok tabah yang memiliki peran aktif turut menjalankan dunia ini. Andai tidak ada perempuan? Bayangkan, apakah mungkin kamu lahir ke dunia ini? Peran perempuan tidak bisa disia-siakan begitu saja. Namun, sampai saat ini... Kita masih melihat (dan pura-pura tidak melihat) betapa besar peran kehadiran perempuan. Jadi, perempuan itu sosok yang mahal. Sosok yang berhak mendapatkan kehormatan besar.
Namun, perempuan masih menjadi sosok murahan.
1. Orang-orang selalu membicarakan pilihan hidup perempuan
Kamu pasti mengenal banyak perempuan yang memiliki kehidupan yang berbeda-beda, mulai dari perempuan yang memilih jadi ibu rumah tangga, berkarir, hingga ia yang memperjuangkan suatu organisasi. Setiap pilihan-pilihan yang mereka lakukan tentu telah dipertimbangkan dengan waktu yang tidak sebentar. Tapi, mengapa masih banyak orang-orang yang selalu menyalahkan pilihan mereka?
Kenapa perempuan selalu dibicarakan sebagai sosok yang terbatas dalam memilih jalan hidupnya? Siapa yang membicarakan? Para perempuan juga, kenapa para perempuan tidak saling mendukung pilihan para perempuan lainnya?
2. Sentuhan kecil namun meremehkan
Ia menyentuh perempuan di bagian tertentu, bagian-bagian yang masih biasa saja sebenarnya. Ia percaya, ia boleh melakukannya karena ia pacar si perempuan.
Tapi, tahukah kamu? Sentuhan itu meremehkan, ia akan menjalar ke sentuhan-sentuhan lainnya yang semakin tidak pantas. Kamu mau tubuhmu disentuh-sentuh oleh orang-orang yang bahkan keluargamu sendiri tidak pernah berani melakukan itu kepadamu?
Pacar tidak berarti berhak menyentuhmu di bagian-bagian tertentu yang suatu hari akan semakin melebihi batas.
Ia berani menyentuh, artinya ia tidak menghargai dan menghormatimu. Jadi perempuan, jadilah perempuan cerdas. Jangan sembarangan membiarkan orang lain menyentuhmu.
Lho, dia kan pacar? Apakah ada Surat Izin Pacar secara resmi dari pemerintah (dan agama) barangkali? Jika ada, baiklah aku yang salah. Tapi, sayang sekali, tidak ada Surat Izin Pacaran, Nona dan Tuan. Adanya Buku Nikah.
Pacaran untuk saling mengenal, bukan untuk sentuh menyentuh. Jadi, jangan gagal paham. Jika pacarmu seperti itu, berani putuskan saja. Tapi, jika kamu pacar yang seperti itu, berubahlah.
3. Memperlihatkan atau melihat sesuatu yang tidak pantas
Perempuan zaman sekarang semakin cerdas dan pintar dengan dukungan teknologi yang semakin canggih. Ada smartphone yang dapat kita gunakan dengan hal-hal positif. Ingatkah kamu dengan kata-kata "kita harus lebih smart dari pada smartphone". Kata-kata ini tentunya benar. Tapi, sayang sekali, masih banyak orang-orang yang menggunakan smartphone dengan tidak smart.
Ada sebagian dari orang-orang (pengirim) tiba-tiba mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak layak untuk dilihat orang lain (penerima). Tentu saja ini bikin jantungan dong? Siapa yang tidak jantungan? Aku pernah mengalami dan aku merasa smartphone-ku jadi dosa. Haha... Jijik!
Begitu juga sebaliknya, ada orang-orang yang tiba-tiba meminta orang lain untuk mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak boleh dilihat orang lain. Gila! Parahnya, orang-orang yang meminta ini, orang-orang yang tidak terduga dalam hidup kita. Aku pernah mengalami, teman kuliah yang suatu kali satu kelas denganku dan kita berada di grup aplikasi chatting yang sama untuk berbgai informasi kuliah. Lalu dia secara personal chatting dan memintaku mengirim fotoku yang sekseeeh (tulisan: sexy).
Perempuan harus menjadi cerdas dan pintar di tengah-tengah kemudahan berkomunikasi dengan teknologi yang semakin canggih.
4. Perempuan harus segera menikah
Orang-orang selalu mengejek para perempuan yang belum menikah, seolah-olah hidup akan tamat bagi seorang perempuan jika ia telah menikah. Bukannya aku tidak mau menikah, siapa juga yang tidak mau menikah? Tapi, tentunya dengan orang yang tepat (bukan maksud mengatakan dengan laki-laki sempurna). Laki-laki tepat di sini adalah yang memiliki misi dan visi yang sama.
Tapi, jangan menghakimi perempuan yang belum segera menikah. Ia memiliki caranya sendiri dalam menikmati hidup. Jika kamu tertarik dengan perempuan yang belum menikah, bantu ia menemukan pasangan. Jangan malah membicarakan di belakang, itu menyakitkan.
Namun, perempuan yang belum menikah bukan berarti perempuan murahan. Ia hanya belum menemukan laki-laki yang tepat untuk mendampinginya. Siapa tahu ia telah bertemu dengan beberapa laki-laki, tapi laki-laki yang ia temui belum bisa menghargainya sebagai perempuan.
5. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki
Aku setuju saja dengan kata-kata tersebut, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku pikir pola pikir itu salah. Ini mirip dengan point nomor 1. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki tidak ada hubungannya dengan perempuan yang memilih bekerja atau tidak.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki? Lalu, siapa yang menjadi tanggung jawab laki-laki? Bukankah lebih baik perempuan dan laki-laki yang telah menjadi pasangan resmi sama-sama saling bertanggung jawab.
Seorang perempuan bertanggung jawab untuk mendukung pasangan yang bekerja. Begitu juga sebaliknya, pasangan harus siap bertanggung jawab atas kelangsungan kebahagiaan pasangan perempuan dan anak-anak.
6. Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi
Perempuan berhak sekolah tinggi. Kenapa tidak? Ini seperti point 1. Perempuan berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi untuk dirinya sendiri. Tapi, sebagian orang masih berpikiran bahwa perempuan tidak perlu melakukannya karena perempuan pada akhirnya juga akan menjadi tanggung jawab laki-laki. Baca deh point 5.
Perempuan menempuh pendidikan tinggi bukan karena ingin menyaingi laki-laki. Ia hanya ingin menjadi perempuan yang memiliki ilmu untuk dirinya sendiri atau mendidik anaknya kelak. Bukankah guru yang baik untuk anak adalah seorang ibu?
7. Laki-laki minder dengan perempuan yang sekolah tinggi
Kenapa sampai saat ini laki-laki selalu minder dengan perempuan yang memiliki background lebih tinggi dari dia? Baca deh point 6. Perempuan sekolah tinggi karena ingin menjadi perempuan cerdas dan pintar, tapi bukan berarti untuk meremahkan seorang laki-laki.
Educated women atau perempuan yang berpendidikan sebenarnya perempuan yang menyenangkan untuk diajak berdiskusi atau bahkan membuat usaha bersama. Bahkan, perempuan berpendidikan memiliki cara mendidik anak dengan baik dan hebat. Apakah laki-laki tidak ingin memiliki perempuan cerdas dan pintar?
Sebagai laki-laki, jangan ada lagi pola pikir minder dengan perempuan berpendidikan. Perempuan berpendidikan tidak mengajak laki-laki yang menjadi pendampingnya kelak sebagai saingannya. Tapi, perempuan berpendidikan ingin menjadi sosok perempuan yang dilindungi oleh pendampingnya.
Perempuan berpendidikan tidak akan menyombongkan diri dihadapan pasangan dan mengajaknya bersaing. Jika pun mungkin ada, mungkin ia mendapatkan perlakukan yang kurang baik dari pasangannya.
8. Perempuan itu selalu benartapi salah
Orang-orang selalu mengatakan "perempuan itu selalu benar". Benarkah demikian? Laki-laki selalu menganggap dalam sebuah hubungan perempuan selalu benar. Perempuan terhormat berani mengakui kesalahannya dengan minta maaf kok.
Statement "perempuan selalu benar", menurutku membuat perempuan terlihat menjadi perempuan yang "sok" dalam segala hal dan laki-laki jadi tunduk patuh seperti prajurit kepada ratunya.
Tapi, kalau hanya sekedar becandaan itu nggak masalah kok. Cuma jangan berlebihan atau kelewat batas, yang pada akhirnya menyinggung hati perempuan.
Baca juga: Pekerja Perempuan Punya Hak Cuti Haid
Begitulah tentang sedikit lika-liku perempuan yang masih banyak terjadi di sekitar kita. Ini murni pendapat saya. Mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Saya hanya ingin, kita saling memperbaiki diri. Saya sendiri juga masih merasa sebagai perempuan murahan, tapi saya tidak ingin tetap menjadi perempuan murahan. Jadi, jangan menjadi perempuan murahan yang ditindas. Tapi, perempuan harus berani memilih hidupnya. Bagi laki-laki, hormati perempuan seperti kamu menghormati ibumu. Jangan lagi memurahkan perempuan dengan meremahkan atau semacamnya.
Jadi, menurutmu... Bagaimana perempuan itu?
Kamu belum masuk dalam Blogroll dunia? Wah, kamu harus masuk!
Bagi kamu yang seorang perempuan...
Mari merayakan menjadi perempuan untuk kita dan para perempuan di dunia ini.
Bagi kamu yang seorang laki-laki...
Mari merayakan kehadiran perempuan untuk mereka dan para perempuan di dunia ini.
![]() |
Gambar: Anomali |
Namun, perempuan masih menjadi sosok murahan.
1. Orang-orang selalu membicarakan pilihan hidup perempuan
Kamu pasti mengenal banyak perempuan yang memiliki kehidupan yang berbeda-beda, mulai dari perempuan yang memilih jadi ibu rumah tangga, berkarir, hingga ia yang memperjuangkan suatu organisasi. Setiap pilihan-pilihan yang mereka lakukan tentu telah dipertimbangkan dengan waktu yang tidak sebentar. Tapi, mengapa masih banyak orang-orang yang selalu menyalahkan pilihan mereka?
Perempuan yang berkarir itu, apa nggak mikirin suami dan anaknya?
Perempuan yang cuma di rumah itu, kok ya enak banget ya hidupnya, cuma ngurus anak dan suami.
Perempuan itu nggak perlu sekolah tinggi-tinggi, nanti juga jadi ibu rumah tangga.
Kenapa perempuan selalu dibicarakan sebagai sosok yang terbatas dalam memilih jalan hidupnya? Siapa yang membicarakan? Para perempuan juga, kenapa para perempuan tidak saling mendukung pilihan para perempuan lainnya?
2. Sentuhan kecil namun meremehkan
Ia menyentuh perempuan di bagian tertentu, bagian-bagian yang masih biasa saja sebenarnya. Ia percaya, ia boleh melakukannya karena ia pacar si perempuan.
Tapi, tahukah kamu? Sentuhan itu meremehkan, ia akan menjalar ke sentuhan-sentuhan lainnya yang semakin tidak pantas. Kamu mau tubuhmu disentuh-sentuh oleh orang-orang yang bahkan keluargamu sendiri tidak pernah berani melakukan itu kepadamu?
Pacar tidak berarti berhak menyentuhmu di bagian-bagian tertentu yang suatu hari akan semakin melebihi batas.
Ia berani menyentuh, artinya ia tidak menghargai dan menghormatimu. Jadi perempuan, jadilah perempuan cerdas. Jangan sembarangan membiarkan orang lain menyentuhmu.
Lho, dia kan pacar? Apakah ada Surat Izin Pacar secara resmi dari pemerintah (dan agama) barangkali? Jika ada, baiklah aku yang salah. Tapi, sayang sekali, tidak ada Surat Izin Pacaran, Nona dan Tuan. Adanya Buku Nikah.
![]() |
Surat Menikah. Gambar: Google |
Pacaran untuk saling mengenal, bukan untuk sentuh menyentuh. Jadi, jangan gagal paham. Jika pacarmu seperti itu, berani putuskan saja. Tapi, jika kamu pacar yang seperti itu, berubahlah.
3. Memperlihatkan atau melihat sesuatu yang tidak pantas
Perempuan zaman sekarang semakin cerdas dan pintar dengan dukungan teknologi yang semakin canggih. Ada smartphone yang dapat kita gunakan dengan hal-hal positif. Ingatkah kamu dengan kata-kata "kita harus lebih smart dari pada smartphone". Kata-kata ini tentunya benar. Tapi, sayang sekali, masih banyak orang-orang yang menggunakan smartphone dengan tidak smart.
Ada sebagian dari orang-orang (pengirim) tiba-tiba mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak layak untuk dilihat orang lain (penerima). Tentu saja ini bikin jantungan dong? Siapa yang tidak jantungan? Aku pernah mengalami dan aku merasa smartphone-ku jadi dosa. Haha... Jijik!
![]() |
Gambar: Google |
Begitu juga sebaliknya, ada orang-orang yang tiba-tiba meminta orang lain untuk mengirimkan foto atau video bagian badannya yang tidak boleh dilihat orang lain. Gila! Parahnya, orang-orang yang meminta ini, orang-orang yang tidak terduga dalam hidup kita. Aku pernah mengalami, teman kuliah yang suatu kali satu kelas denganku dan kita berada di grup aplikasi chatting yang sama untuk berbgai informasi kuliah. Lalu dia secara personal chatting dan memintaku mengirim fotoku yang sekseeeh (tulisan: sexy).
Perempuan harus menjadi cerdas dan pintar di tengah-tengah kemudahan berkomunikasi dengan teknologi yang semakin canggih.
4. Perempuan harus segera menikah
Orang-orang selalu mengejek para perempuan yang belum menikah, seolah-olah hidup akan tamat bagi seorang perempuan jika ia telah menikah. Bukannya aku tidak mau menikah, siapa juga yang tidak mau menikah? Tapi, tentunya dengan orang yang tepat (bukan maksud mengatakan dengan laki-laki sempurna). Laki-laki tepat di sini adalah yang memiliki misi dan visi yang sama.
![]() |
Syahrini & Reino. Gambar: Google |
Tapi, jangan menghakimi perempuan yang belum segera menikah. Ia memiliki caranya sendiri dalam menikmati hidup. Jika kamu tertarik dengan perempuan yang belum menikah, bantu ia menemukan pasangan. Jangan malah membicarakan di belakang, itu menyakitkan.
Namun, perempuan yang belum menikah bukan berarti perempuan murahan. Ia hanya belum menemukan laki-laki yang tepat untuk mendampinginya. Siapa tahu ia telah bertemu dengan beberapa laki-laki, tapi laki-laki yang ia temui belum bisa menghargainya sebagai perempuan.
5. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki
Aku setuju saja dengan kata-kata tersebut, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa melakukan apa-apa.
Tenang, sebagai perempuan santai saja, itu sudah menjadi tanggung jawab laki-laki.
Aku pikir pola pikir itu salah. Ini mirip dengan point nomor 1. Perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki tidak ada hubungannya dengan perempuan yang memilih bekerja atau tidak.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan perempuan menjadi tanggung jawab laki-laki? Lalu, siapa yang menjadi tanggung jawab laki-laki? Bukankah lebih baik perempuan dan laki-laki yang telah menjadi pasangan resmi sama-sama saling bertanggung jawab.
Seorang perempuan bertanggung jawab untuk mendukung pasangan yang bekerja. Begitu juga sebaliknya, pasangan harus siap bertanggung jawab atas kelangsungan kebahagiaan pasangan perempuan dan anak-anak.
6. Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi
Perempuan berhak sekolah tinggi. Kenapa tidak? Ini seperti point 1. Perempuan berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi untuk dirinya sendiri. Tapi, sebagian orang masih berpikiran bahwa perempuan tidak perlu melakukannya karena perempuan pada akhirnya juga akan menjadi tanggung jawab laki-laki. Baca deh point 5.
![]() |
Pilih mana? Bebas. Gambar: Google |
Perempuan menempuh pendidikan tinggi bukan karena ingin menyaingi laki-laki. Ia hanya ingin menjadi perempuan yang memiliki ilmu untuk dirinya sendiri atau mendidik anaknya kelak. Bukankah guru yang baik untuk anak adalah seorang ibu?
7. Laki-laki minder dengan perempuan yang sekolah tinggi
Kenapa sampai saat ini laki-laki selalu minder dengan perempuan yang memiliki background lebih tinggi dari dia? Baca deh point 6. Perempuan sekolah tinggi karena ingin menjadi perempuan cerdas dan pintar, tapi bukan berarti untuk meremahkan seorang laki-laki.
Lulus kuliah. Gambar: Denok & Riris |
Educated women atau perempuan yang berpendidikan sebenarnya perempuan yang menyenangkan untuk diajak berdiskusi atau bahkan membuat usaha bersama. Bahkan, perempuan berpendidikan memiliki cara mendidik anak dengan baik dan hebat. Apakah laki-laki tidak ingin memiliki perempuan cerdas dan pintar?
Sebagai laki-laki, jangan ada lagi pola pikir minder dengan perempuan berpendidikan. Perempuan berpendidikan tidak mengajak laki-laki yang menjadi pendampingnya kelak sebagai saingannya. Tapi, perempuan berpendidikan ingin menjadi sosok perempuan yang dilindungi oleh pendampingnya.
Perempuan berpendidikan tidak akan menyombongkan diri dihadapan pasangan dan mengajaknya bersaing. Jika pun mungkin ada, mungkin ia mendapatkan perlakukan yang kurang baik dari pasangannya.
8. Perempuan itu selalu benar
Orang-orang selalu mengatakan "perempuan itu selalu benar". Benarkah demikian? Laki-laki selalu menganggap dalam sebuah hubungan perempuan selalu benar. Perempuan terhormat berani mengakui kesalahannya dengan minta maaf kok.
![]() |
Gambar: Google |
Statement "perempuan selalu benar", menurutku membuat perempuan terlihat menjadi perempuan yang "sok" dalam segala hal dan laki-laki jadi tunduk patuh seperti prajurit kepada ratunya.
Tapi, kalau hanya sekedar becandaan itu nggak masalah kok. Cuma jangan berlebihan atau kelewat batas, yang pada akhirnya menyinggung hati perempuan.
![]() |
Gambar: Nid |
Baca juga: Pekerja Perempuan Punya Hak Cuti Haid
Begitulah tentang sedikit lika-liku perempuan yang masih banyak terjadi di sekitar kita. Ini murni pendapat saya. Mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Saya hanya ingin, kita saling memperbaiki diri. Saya sendiri juga masih merasa sebagai perempuan murahan, tapi saya tidak ingin tetap menjadi perempuan murahan. Jadi, jangan menjadi perempuan murahan yang ditindas. Tapi, perempuan harus berani memilih hidupnya. Bagi laki-laki, hormati perempuan seperti kamu menghormati ibumu. Jangan lagi memurahkan perempuan dengan meremahkan atau semacamnya.
Jadi, menurutmu... Bagaimana perempuan itu?
Kamu belum masuk dalam Blogroll dunia? Wah, kamu harus masuk!
135 Comments
KEBANYAKAN PICT
ReplyDeleteIya. Sengaja. Suka-suka yang punya blog. Hehe...
DeleteNah itu lo bagian tertentu itu yang kini seakan-akan menjadi bukti kalau benar-benar cinta sesungguhnya. Bahkan perempuan sendiri juga termakan akan dogma itu sendiri.
ReplyDeleteSoal hape, kini mudah sekali mengabadikan saat masih pacaran, sehingga akan menjadi bumerang saat menikah dengan orang lain. Apalagi bagi orang yang suka pamer kemesraan dimedia sosial saat masih anget-angetnya pacaran.
Padahal bukti itu bukan bukti yang sebenarnya. Kita harus benar-benar pandai agar tidak terjebak apalagi sampai jadi bumerang saat menikah dengan orang lain.
DeletePerempuan selalu benar, ini istilah dari mana ataukah istilah ini hanya untuk melecehkan perempuan ?
ReplyDeleteIstilah dari generasi milenial. Bukan untuk melecehkan sebenarnya tapi kesannya nggak enak. Sekarang dalam sebuah hubungan pacaran, cewek dikatakan selalu benar dalam urusan apa saja.
DeleteBisa dicek pada saat di beberapa youtuber / selebgram yang membuat konten2 tentang "cewek selalu benar".
cocok nih buat aku yang
ReplyDeletelagi cari tau segala hal tentang wanita
biar nanti ke depan nya ketika menikah udah paham
Semoga artikel ini membantu ya Kak. Aamiin... Dan pernikahannya nanti lancar. Aamiin... Undang-undang ya Kakak. Hehe...
DeleteBerat juga jadi perempuan, selain harus bisa waspada sama laki-laki (pacaran), harus tahan juga ngehadapin nyinyiran perempuan..
ReplyDeleteHarus. Benar-benar harus bisa menjaga diri dari segala sisi dan bersabar diri.
DeleteMari hormati perempuan.
Terimakasih , sengan tulisan ini saya lebih ba yak tahu soal wanita
ReplyDeleteTerima kasih kembali Kak mau mengenal perempuan lebih jauh.
DeleteDan perempuan harus pandai memasak, menyapu, mencuci dan belajar merawat anak. Bukan masalah kondrat perempuan seperti itu tapi lebih menjalani ketaatan kepada suaminya kelak :)
ReplyDeleteYap, itu sudah pasti Kakak.
DeleteNamun, suami juga setidaknya bisa sedikit-sedikit melakukan hal yang sama agar kelak jika istri berhalangan melakukan semua. Suami dapat membantu mengambil alih tugas istri.
Suka sekali dengan itikad baik dari sang penulis, bahkan masih memperingati Hari Perempuan Internasional, artikel ini membuka pandangan seluruh kaum perempuan untuk lebih "membebaskan" Diri dalam hal potensi.
ReplyDeleteTerimakasih penulis, sudah membuka pandangan kami.
Terima kasih Kakak.
DeleteSemoga para perempuan semakin memiliki kebebasan yang berlipat ganda. :)
Sentulah dia tepat dihatinya....
ReplyDeleteTambah satu lagi..
Perempuan itu baperan juga ya. Hampir semua kayaknya
Iya. Sentuhlah ia tepat dihatinya.
DeleteMaka, ia akan baper tapi ia akan menerima kehadiranmu.
Ada kisah nyata seorang perempuan Profesor dan suaminya hanya seorang pegawai tata usaha di SMK swasta, namun istrinya sangat menghargai suaminya, tapi ada juga wanita nggak bekerja dgn suami seorang dosen tapi dia nggak bisa menghargai suaminya walaupun sdh dicukupkan semua kebutuhannya. Itulah kehidupan yg penuh warna.
ReplyDeleteIya Kak. Ada beberapa cerita sejenis ini yang aku dengar. Guruku bahkan ada yang suaminya seorang satpam. Tapi, guruku baik2 saja. Setiap pulang pergi ke sekolah dijemput & kayaknya juga bahagia2 saja. Nah, itulah kehidupan. Penuh warna.
DeletePerempuan, yah mereka adalah mahluk halus yang mudah terluka oleh kata-kata. Mungkin tak sesimpel itu, karena perempuan tak mudah dimengerti.
ReplyDeleteHahaha...
DeletePerempuan kebanyakan pakai perasaan sih. Jadi kalau ngobrol sama perempuan hati2 ya.
Kalau perempuan sudah tersinggung, wah berat sekali.
:)
Tulisan kamu sangat insipiratif, jika dilanjutkan akan menjadi buku berisi kumpulan pemikiran yang ringan dan menggelitik
ReplyDeleteHihi...
DeleteTerima kasih Kak.
Semoga deh suatu saat kesampaian. Mohon doanya ya Kak.
aku selalu menghargai istriku sebgai seorang perempuan , sehingga aku lupa kapan kami pernah bertengkar
ReplyDeleteSenang mendengarnya. Pasti istri kakak bahagia banget punya suami kayak Kakak.
DeleteLanggeng terus Kak.
Tulisan yang menarik mba, meskipun ada beberapa poin yang bikin saya tersenyum kecut hehehe
ReplyDeleteYang nomor 5, perempuan menjadi tanggung jawab lelaki.
Saya rasa setuju dengan itu.
Seharusnya lelaki lebih sadar kalau wanita bukan tulang punggung hanya membantu saja.
KArena sering terjadi, saat wanita bekerja, lelaki jadi kehilangan semangat bekerja, karena apa-apa sudah terpenuhi
Jadinya tanpa mereka sadari wanita jadi harus bekerja keras terus.
Yang nomor 6 juga bikin sedih.
Setelah saya dikuliahkan dengan tidak mudah oleh ortu, eh ujung2nya gak bisa jadi wanita mandiri financial seperti harapan kedua orang tua.
Terlebih saat sekarang anak sekolah, dan jadi tau betapa tidak mudahnya bayar uang sekolah anak hahaha
Terima kasih Kak.
DeleteIya. Setelah kuliah kadang nggak enak ya Kak kalau nggak kerja? Tapi, gpp Kak. Setidaknya Kakak bisa menjadi guru yang baik untuk anak2 kakak.
Btw, sometimes memang ada laki-laki yang akhirnya jadi kehilangan semangat kerja. Tapi, tidak semua. Semoga.
Karena saya sendiri sebagai perempuan, bekerja.
Semangat Kak!
Untuk poin lanjut kuliah atau nikah itu keknya berat banget, jangankan perempuan, laki pun pasti sama.
ReplyDeleteIya Kak. Laki2 juga merasa berat sekali. Tapi, lebih berat untuk perempuan. Bingung sama anak2nya nanti.
DeleteHehe...
Terima kasih Kak.
Lagi baca serius malah liat foto syahrini 😂😂
ReplyDeleteHemb iya perempuan memang sering bangt di begitukan. Kaya gtu mah malah bikin tertekn. Dan aku juga paling gak suka kalo ada yg bilang "buat apa kulihah, ujungnya nikah dan jadi di kasur, sumur, dapur"
Hadeh kolot banget. Tetp ajalah beda orang kuliyah atau enggak. Pasti ada manfaatnya kok berpendidikan itu. Meski gak bsa mengamalkan semuanya. Seenggaknya pasti berguna.
Hormati dan hargai perempuan😊
Untung lho Kak fotonya cuma tangan saja. Hehe...
DeleteIya. Mereka yang berpikiran seperti itu hanya orang2 berpikiran sempit. Coba yang sudah berpendidikan, pasti tahu perbedaannya. Terasa sekali.
Buat perempuan jadi bisa diskusi dengan baik (nggak rusuh) & bisa jadi guru untuk anak2 kelak.
Semangat! Hormati dan hargai perempuan.
Terima kasih Kak.
Hahaha aku malah bru tau kalo mereka nikah kwkw
DeleteHumm setuju banget bner itu setidaknya pendidikan perlu untuk anak" kita nantinya. Apalagi zaman bakal trus maju dan berkembang....
Iya, wanita memang harus dhkormati dan dihargai, krna satu tets darah wanita yg kluar untuk melahirkan anak, gak akan pernah terbalas dg apapun oleh anak itu.
Jdi, siapapun kita nanti jadinya, dg siapa kita, dan apa pendidikan kita, smoga saja kkta bertemu dg orang" yg bsa menghagai dan menyayangi kita dg tulus.
Supaya gak banyak wanita yg terkena pelecehan dan juga kekerasan plus pandangan buruk....
Kembali kasih
Pernikahan mereka merupakan trending topic.
DeleteIya. Seorang ibu yang baik pasti mengerti bahwa anak-anak membutuhkan pendidikan.
Aamiin...
Semoga kita bertemu dengan orang-orang yang menghargai dan menghormati wanita. Aamiin...
Abis baca jadi inget kutipan dari Wiiliam Golding.
ReplyDelete"Hanya wanita bodoh yang menganggap dirinya setara dengan para pria. Daru dulu para wanita jauh lebih superior dari pria dan akan terus seperti itu."
Lhoo... Aku malah baru tahu kalau wanita itu sebenarnya superior. Keren.
DeleteTerima kasih Kak.
Nurut sama suami itu sudah penting wanita di mata suami
ReplyDeleteIya, yang penting suami bisa jadi panutan, istri nurut, aman dan bahagia Kak.
DeleteMantap gan, bacaan yang bermanfaat. Ditunggu kunjungan nya irmangenotip.blogspot dot com
ReplyDeleteTerima kasih Kakak.
DeleteAku datang.
Keren tulisannya
ReplyDeleteTerima kasih Kak.
DeleteKamu juga keren.
Selamat hari perempuan sedunia, tantangan menjadi perempuan banyak. Saya yang ibu rumah tangga satu anak saya tetap merasa sebagai perempuan harus bisa memberdayakan diri agar bisa meringankan beban suami, agar anak bisa lebih terpenuhi kebutuhannya, agar saya bisa mandiri secara finansial.
ReplyDeleteOmongan yang pernah saya terima soal profesi menulis adalah: mana hasil? Dan sekian bla-bla-bla lainnya. Bikin jengkel. Sekarang alhamdulillah, saya ingin mulut nyinyir mereka mingkem. Mereka saja tak mampu cari uang sendiri, cuma tahu ngabisin uang suami, saya yang sesekali beroleh rezeki dari menulis dianggap sok atau apalah. Duh.
Yang terberat adalah melawan stigma dari sesama, perempuan maupun lelaki yang cuma tahu nyinyir tanpa memahami kondisai. Apa faedahnya jika kita berupaya menerangkan? Toh, kita sama sekali tak peduli pada hidup mereka. Jalani saja hidup kita dengan cara yang lebih baik.
Semoga Mbak Enyd bisa beroleh lelaki yang baik untuk jadi pasangan, lelaki yang sevisi dan semisi. Lelaki cerdas yang paham adab, akhlak, dan iman.
Oh ya, sebagai istri saya sadar punya banyak kekurangan di mata suami, pun suami di mata saya. Namun yang terpenting adalah kami bisa saling mengisi dan melengkapi.
Selamat hari perempuan sedunia (sudah terlambat, tapi atmosfer tentang perempuan selalu terasa setiap hari Kak)
DeleteWah... Kak Rohyati keren. Aku jadi kagum karena aku juga mengalami hal "menulis ada hasilnya" sejak dulu. Tapi, setelah sudah dewasa begini, aku mengerti kalau menulis juga ada hasilnya dan bisa membuktikan.
Aamiin... Aamiin... Aamiiin... Makasih ya Kak. Aku terharu dapat doa dari kakak.
Semoga rukun terus keluarganya Kak Rohyati ya Kak.
Aamiin...
Menarik tulisannya, Mbak.
ReplyDeleteStatement "perempuan selalu benar" ---- ini pernah saya protes teman saya. Berseloroh sih ... tapi ya tetap neyebelin hahaha.
Perempuan memang berbeda dengan lelaki dan pada saatnya akan saling melengkapi dan mengisi :)
Terima kasih Kak.
DeleteSaya malah sering protes sama teman saya yang suka berseloroh begitu, saya risih saja. Seolah-olah saya nggak mau minta maaf kalau saya yang salah dan malah nyalahin laki-laki.
Setuju, perempuan itu berbeda Kak.
Semangat Kak!
Wah menarik untuk didiskusikan tentang perempuan tidak usah sekolah tinggi-tinggi.
ReplyDeleteMonggo singgah di www.abdulmajid.id
Iya, soal point itu sebenarnya persoalan umum tapi sampai saat ini masih belum mendapatkan "titik" tengah.
DeleteKarena ada beberapa perempuan yang telah menempuh pendidikan tinggi juga sempat mengatakan "nggak usah sekolah tinggi-tinggi, aku saja sekolah tinggi juga nggak ada hasilnya"
Begitulah Kak.
Perempuan itu selalu benar, haha bener banget itu meskipun yang dia bilang gak selalu benar, saya kalau debat sama suami jadi suaminya ngalah kawatir saya yg ngambek, intinya cowo yg mengalah itu utk mengahargai kita lho :), btw yg no.4 bener banget saya gak setuju perempuan pacaran apalagi lama2 diatas setahun dan bertahun2 taunya pacarnya nikah sama orang lain, setidaknya perempuan itu harus menghargai dirinya jgn mau di php-in terus hingga bertahun2 taunya hanya jagain suaminya orang :D
ReplyDeleteIya Kak, cowok yang mengalah adalah cowok yang menghargai kita. Tapi, cewek yang mau mengakui kesalahannya adalah cewek hebat di mata cowok ya Kak.
DeleteSetuju, mending segera nikah atau single saja dulu kalau memang belum ada yang ngajak serius.
:)
Makasih ya Kak.
Karena wanita ingin dimengerti.. Hhee www.ipung.net
ReplyDeleteBetul sekali Kak.
DeleteKarena wanita ingin dimengerti saja.
Hehe...
Nggak neko-neko sampai minta dibikinin candi kok.
menarik tulisannya...nambah wawasan.
ReplyDeletethanks
Terima kasih Kak.
DeleteSemoga bisa lebih mengerti tentang perempuan.
Yup...itulah perempuan, seperti diriku, selalu mikirin remeh temeh, selalu mau bener, selalu mau hebat walaupun kalah telak dengan smartphone, yang takut sekolah tinggi...
ReplyDeleteIya Kak, kayaknya aku juga atau perempuan-perempuan lain juga begitu. Selalu memikirkan hal-hal kecil dan selalu mau hebat walaupun kalah telak. Bahkan takut sekolah tinggi. Kayak aku saat ini bimbang mau sekolah tinggi.
DeleteSejujurnya saya sudah mulai berhenti untuk membandingkan wanita dan pria, wanita dan wanita ataupun pria dan pria. Karena Tuhan pasti menciptakan kita semua dengan kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Jangankan orang lain, kadang kitapun harus terus belajar memahami diri sendiri. hihihi.. Kayak saya ini, mendadak suka A, mendadak suka B. Perempuan Hebat ? setuju ! pun dengan pria !
ReplyDeleteDan saya juga berhenti membandingkan wanita satu dengan wanita lainnya karena setiap wanita memiliki cara yang berbeda dalam menikmati hidup mereka.
DeleteSetuju, kita juga harus belajar memahami diri sendiri.
Wanita selalu hebat dan pria juga demikian.
Terima kasih kak.
nice post. jadi wawasan buat laki-laki.
ReplyDeleteSiap. Terima kasih Kak.
Delete"Sebaik2 perhiasan adalah perempuan solehah," adalah cukup untuk menjadi parameter kedua belah pihak.
ReplyDeleteIya Kak, benar sekali.
DeletePerempuan Sholehah mewakili semuanya dengan baik.
Cewe itu sama aja kayak lelaki..ada yang bandel, tapi banyak juga yang cewe baik-baik. Jadi cewe itu susah, banyak yang harus "dijaga", untungnya gue di lahirkan sebagai lelaki. Hahaha
ReplyDeleteIya, sama kalau soal bandel dan tidaknya.
DeleteTapi, jadi cewek lebih ribet dan harus pinter menjaga.
Selamat Kakak terlahir sebagai lelaki. Hehe...
Berat juga ya jadi perempuan, beban hidupnya lebih banyak. Walaupun cowok juga gak kalah banyak, tapi perempuan gimana gitu rasanya.
ReplyDeleteHehehe... Sama-sama susah, tapi kalau cewek kayak gimana gitu ya Kak? Iya memang, kalau cewek agak gimana gitu, yang penting pinter jaga diri lebih tepatnya.
DeleteHarapan saya sesama perempuan, kita sama sama berhak memilih jalan hidup kita. Intinya sesama perempuan kita harus saling mendukung dan memeluk. Jangan sampai saling menjatuhkan atau saling nyinyir. Semangat mbak.
ReplyDeleteBaca komentar ini jadi adem ayem, bener banget Kak. Sesama perempuan harus saling mendukung dan memeluk, bukan malah nyinyirin. Terus kalau mendapat dukungan atau saran, ya mengucapkan terima kasih, bukan malah menyinyirin juga. :)
DeleteDan akhirnya, aku memilih jalan tutup kuping dari nyinyiran sesama perempuan demi memeluk kebahagiaanku sendiri.
ReplyDeleteAsyik... betapa kerennya kakak, kuat tutup kuping.
DeleteSemangat berbahagia untuk diri sendiri Kak! :)
Saya selalu percaya, perempuan yang berpendidikan tinggi pasti beda dalam cara mendididik anaknya...
ReplyDeleteIya, setuju. Berbeda sekali. Perbedaannya justru ke arah yang positif Kak. :)
DeleteKeren nih tulisannya. Selamat Hari Perempuan yaa buat semua perempuan Indoenesia. Semoga ke depannya, kita sesama perempuan bisa lebih saling menyemangati dan mendukung satu sama lain.
ReplyDeleteTerima kasih Kak.
DeleteAamiin...
Mari saling menyemangati dan mendukung ya Kak. :)
Perempuan itu... sama saja dengan laki-laki. Sama-sama punya tanggung jawab dan keunikannya.
ReplyDeleteIya. Tapi, bentuk tanggung jawabnya yang beda ya Kak. Semangat!
DeleteBetul, makanya masing-masing saling melengkapi.
DeleteYuhu Kakak. :)
Deletebagus tulisannya din, menginspirasi. makasih sharingnya.
ReplyDeleteWah... Senang rasanya dapat pujian dari Kakak.
DeleteMakasih.
Saya sepakat pada salah satu kalimat diatas "Pacaran untuk saling mengenal, bukan sentuh-menyentuh" kalau memang merasa cocok lebih baik langsung ke pelaminan
ReplyDeleteIya Kak. Aku juga sepakat tentang hal ini.
DeleteSemoga semakin banyak laki-laki dan perempuan yang turut sepakat dengan hal ini.
Terima kasih Kak.
Sepakat dengan poin keenam. Memang pendidikan tinggi itu penting bagi perempuan, apa pun pilihan hidupnya nanti. Sangat bermanfaat untuk menunjang pengembangan diri dan mendidik anak atau mengelola komunitas yang digeluti kelak. Belajar terus? Why not.
ReplyDeleteIya Kak. Lagi pula tidak ada aturan orang harus berhenti belajar apalagi wajib tidak menempuh pendidikan sampai tinggi.
DeletePerempuan justru harus berani berpendidikan tinggi untuk kebahagiaan dirinya sendiri & anak-anaknya kelak.
Belajar terus, ayuk!
salam kenal dari saya, mbak-mbak yang kemas-masan. perempuan tulen tapi sering dianggap laki-laki oleh orang-orang sekitar. hahaha
ReplyDeleteSalam kenal Kakak, eh Mbak yang kemas-masan (aku bayanginnya jadi warna emas kuning, eh).
DeletePerempuan tulen tapi sering dianggap laki-laki. Ya ampun, eh...
Ternyata gampang2 susah juga jadi cew ya, harus tahan sama godaan cow dan koment sesamacew. Hehehe
ReplyDeleteIya. Jadi cewek berat. Harus pandai jaga diri. Tahan godaan cowok dan tahan nyinyiran sesama.
Deletewkwkw,,,, untungnya saya cow, itu juga cueknya setengah hidup,
Deletehahahaha........
Haha... Bisa saja. Cuek setengah hidup. Santai saja deh hidup ini.
Deletebetul mbak,menurut saya perempuan adalah karunia tuhan yang paling berharga yang diciptakan untuk menemani seorang lelaki,permpuan butuh kehangatan dan kasih sayang,he-he,yang baca jangan baper ya,oh,iya mbak salaam kenal dari saya kuanyu seorang blogger dan seorang anak yang hobi menulis dan membaca
ReplyDeleteHai Kak... Salam kenal juga.
DeleteSaya inid, perempuan jawa yang suka blogging.
Iya Kak. Cewek adalah karuania Tuhan untuk keberlangsungan hidup kita.
Cewek perlu disayang & tentunya mendapatkan kebahagiaan.
Terima kasih ya Kak
cocok banget nih terasa terwakili sama tulisan mbk happy internaional's day mbk
ReplyDeleteSemoga tulisan ini dapat mewakili para perempuan. Aamiin...
DeleteMakasih Kak.
saya cenderung meletakkan wanita kepada fitrahnya di dalam islam
ReplyDeleteWah, laki-laki idaman.
DeletePerempuan itu multitasking, dia superhero di kehidupan nyata
ReplyDeleteAh setuju... Perempuan itu keren.
Deletewowww yg koment pada rameee sekali , saya kursor kebawah sampai pegel2 loh....hahaha.
ReplyDeleteklu saya minder kalau PDKt dng wanita yg kaya, berpendidikan tinggi , khwatir kelak saya divonis numpang hidup.hahahah.... walau tdk semua wanita akan berkata begitu.😅😄😃
Hahaha...
DeleteMaafkan mereka yang asyik komentar ya Kak.
Banyak wanita yang tidak begitu kok Kak, khususnya kalau laki-laki bertanggung jawab & pekerja keras.
Semoga Kang Nata ketemu perempuan yang keren dan selalu menghormatimu ya Kak.
Bingung mau komen apa. Hehehehe. Apapun pilihan hidup seorang perempuan, tetap tidak melupakan fitrahnya. Maaf bila sy salah.
ReplyDeleteIya, wanita tidak melupakan fitrahnya kok kak.
DeleteKalau bingung, pegangan hp / laptop dulu sebelum komen, baru ngetik komen.
Hehe...
Wanita perlu dihargai dan dihormati, karena setara dengan pria dalam hal pendidikan dan apapun.
ReplyDeleteWanita secara fisik memang lebih lemah dari pria, tapi jangan anggap remeh karena secara mental wanita jauh lebih kuat dari pria.
Perempuan dan laki-laki memiliki keseimbangan peran yang saling bersinergi ya Kak.
DeleteJadi, perempuan harus dihargai & dihormati.
Terima kasih Kak.
alangkah beruntungnya perempuan yang memiliki lelaki dan memahami semua hal ini....
ReplyDeleteBenar Kak... Beruntung sekali andai aku punya lelaki yang memahami semua ini atau 90 % dari semua ini.
DeleteTerima kasih kak.
perempuan sendiri harus saling memahami sesamanya. Kasus yg muncul seperti mom shaming dan baby shaming kbnykan disebabkan oleh lingkungan sekitarnya yg perempuan juga soalnya. Jadi jadi berkaca, tp kok ternyata emang begitu ya
ReplyDeleteIya. Perempuan harus saling memahami sekitarnya tapi tidak sedikit yang menyinyir untuk lainnya. Tapi, itulah hidup.
DeleteIya, kasus-kasus yang ada di sekitat kita juga biasanya disebabkan lingkungan sekitar.
Ah, semoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti itu ya Kak?
uh she uppppppppp
ReplyDeleteAsyiap... Hehe
DeleteSemua yg disampaikan sm penulis bener bgt. Sprti contohnya di point ke-4, sbgian orang sgt mudah untuk menjudge dan menyepelekan bertanya ttg status sudah menikah atau belum, walaupun dgn sedikit candaan. Tp itu sama skli tidak lucu. Menikah bukan ajang perlombaan, tapi lebih baik menikah dgn org yg tepat dan di waktu yg tepat. Thanks for sharing ^_^
ReplyDeleteIya Kak. Tapi, sejauh ini sebuah pernikahan menjadi ajang untuk pamer bahwa sudah menikah itu keren.
DeleteAh, semoga orang-orang mulaie terbiasa tidak menanyakan tentang pernikahan ya Kak.
Aamiin
Cewek jaman sekarang takut di pegang HPnya dibanding di pegang payudaranya. Keep posting ya gan
ReplyDeletePrediksi Bola
Gila Bola
Parlay
Liga Champions
Tips Bola
Ebook 80 Percenter
Terima kasih Kak.
Deleteperempuan adalah tiangnya negara tanpa tiang coba anda bayangkan , bang roma
ReplyDeleteHaha... Tiba-tiba ada yang mewakili Bang Roma ke sini. Keren.
DeleteGue bersyukur mah kalo dapet perempuan yang pendidikannya tinggi. Kalo punya anak, kalo nakal, bisa bilang, "Kamu itu niru mama, jangan niru papa!" :v
ReplyDeleteAku juga akan bersyukur kalau ada yang senang menerimaku jadi istri dan ibu untuk anak-anaknya.
DeleteJadi nanti bisa bilang gitu juga ke ayahnya.
Hehe...
memang banyak yang berpersepsi wanita tidak perlu sekolah tinggi tinggi dan lelaki akan takut mendekati wanita yang sekolah tinggi. perlu untuk didiskusikan bersama ini gan.karena akan banyak persepsi yang berbeda dari setiap orang. tapi teima kasih artikelanya bagus.
ReplyDeletesilahkan berkunjung ke www.teknologivirals.online
Iya Kak. Banyak sekali persepsi wanita yang perlu sekolah tinggi-tinggi. Semangat dan terima kasih Kak.
DeleteKeren sekali artikelnya. Seharunya memang demikian memperlakukan wanita, tapi juga sebaliknya wanita kepada laki-laki.
ReplyDeleteYap... Tentu saja. Semoga laki-laki juga bisa begitu.
DeleteTerima kasih Kak.
Kalau menurutku sih, kita sebagai perempuan harus tangguh dan berani mengejar mimpi. mau berkarir, silahkan. mau sekolah tinggi, silahkan. jangan dengerin apa pendapat orang lain, because this is your life. selama itu bikin kamu happy dan keluarga juga mendukung, why not?
ReplyDeleteBenar sekali Kak.
DeleteSelain itu, selama apa yang kita lakukan itu nggak mengganggu atau merugikan orang lain, kita kita lanjut saja deh apa yang kita lakukan.
Semangat Kakak!
Perempuan itu... sama saja dengan laki-laki. Sama-sama punya tanggung jawab dan keunikannya.
ReplyDeleteBenar sekali Kak, cuma beda porsi saja bagian mana yang menjadi tanggung jawab perempuan dan laki-laki.
DeleteTerima kasih Kak.
bener bun... kalau sudah diajak nikah rasanya bahagia sekali ya bun..
ReplyDeleteIya, pasti akan bahagia dong. :)
Deletesulit rasanya bagi ane untuk memahami perempuan, apa mungkin ane kurang peka ya kak :D
ReplyDelete
DeletePerempuan yang benar-benar membuka hati untukmu Kak, pasti dia akan mudah dipahami.
wah itu masalahnya kak, perempuan yang bersedia membuka hati untukku itu belum nampak hehehe :D
DeleteKalo saya lebih memilih memecah kode script daripada jika harus memahami perempuan. Suliiit hehehe
ReplyDeleteHaha...
DeleteSaya nggak memilih memecah kode script karena sulit.
Tapi, juga nggak memilih memahami perempuan karena saya sudah memahami hati perempuan Kak.
Setuju sama semua yang ada dalam artikel ini.
ReplyDeleteSad but true, begitu ya...
Tapi saya sebagai perempuan pun masih belum memahami perempuan :"
Iya, terima kasih Kak.
DeleteTapi, memang sih sebagai perempuan kita sulit memahami perempuan itu sendiri.
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.