Kita perlu tahu bahwa menyukai seseorang ternyata memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku, layaknya sebuah kompetisi atau peraturan lainnya.


Rasa suka tidak bisa sebatas, aku dan kamu menjadi kita.
Seandainya kita pohon, apakah perlu memandang usia? Gambar: Nid




































Kamu pria muda yang masih kuliah dan aku wanita dewasa yang bekerja serta sukses. Kita pernah menanam rasa suka dan ternyata rasa suka ini tumbuh. Namun, kita menyadari ada syarat dan ketentuan tak tertulis yang menganggap perasaan ini menjadi pelik dan salah.

Baca juga PATAH HATI DAN TUHAN
Baca juga JATUH

Kita tinggal di negara yang terlalu baik sosialisasinya. Sampai-sampai, orang-orang memiliki budaya saling mencampuri urusan orang lain. Karena hal remeh temeh inilah, kita akhirnya ikut menciptakan syarat dan ketentuan tak tertulis ini. Kamu berhak mendapatkan perempuan seusiamu atau yang lebih muda dari kamu. Pikirku setiap kali aku merasa sikapku melebihi batas, tapi aku diam saja. Sekali ini, aku ingin bebas karena aku terlalu lelah menjalani kehidupan dewasa. Setiap kali bersama kamu, aku merasa lebih bebas. Aku putuskan untuk tidak mendengar omongan-omongan mereka.


Namun, setiap kali kamu melebihi batas dan tiba-tiba menyadarinya, kamu selalu mengatakan hal yang akhirnya membuatku muak, "kakakku." Tidak bisakah kamu jujur pada dirimu sendiri?

Kamu terlalu sering menarik ulur perasaanku dan perasaanmu sendiri. Ada kalanya kamu bersikap seperti teman dan seringnya kamu bersikap seperti kekasihku. Kamu bergelayut manja pada pundakku saat kita menonton. Kamu sering memainkan jari-jari kecilku saat kita minum kopi bersama. Kamu bahkan terlalu perhatian dan memberiku banyak love emoticons di aplikasi chatting. Dan masih banyak lagi lainnya.

Lalu, aku menyadari bahwa kamu belum tidak siap dengan perasaanmu.

Lucu ya? Kenapa umur menjadi suatu hal yang dipermasalahkan jika laki-laki lebih muda dari perempuan? Entahlah, orang-orang terlalu akrab satu sama lain dan akhirnya saling mencampuri urusan orang lain. Sehingga, kamu menjadi takut tumbuh bebas. Mungkin, saat kamu telah dewasa, kamu akan mengerti tentang arti sebuah kebebasan. Lama-lama, aku jadi lebih mirip kakakmu benaran. Padahal sampai kapan pun aku tidak mau kamu anggap kakakmu. Aku tidak mau membatasi diri karena syarat dan ketentuan tak tertulis ini... bahwa cinta harus seumuran atau umur laki-laki lebih tua dari perempuan. Umur hanya sebuah angka, bukankah yang benar begitu?

Kita adalah kosong. Gambar: Nid

Oh ya, sampai saat ini aku masih suka memikirkanmu dan pertanyaanmu yang menjadi usang. Aku dulu mengaku tidak mendengar jawabanmu, tapi aku sebenarnya mendengarkan dengan baik.

Andai kita seumuran ya, Kak? Aku pasti mengajakmu berkencan.

Kini saya pergi...

104 Comments

  1. Ringan sekali artikelnya, mengalir seperti tanpa ada beban. Dan mungkin artikel ini penggambaran hati atau suasana sesungguhnya.
    Sangat menarik sekali, sehingga saya sebenarnya ingin memberikan komentar yang panjang. Mungkin, kalau masih sama-sama muda, hal seperti itu tidak ada kendala dan tampak wajar. Nanti jika umur telah bertambah, semakin menua kenapa syarat itu harus ada, pasti akan mudah memahaminya.
    Bagi lelaki, surga dunia tidak ada batasnya, kalau wanita rata-rata umur 50-an. Pastinya akan tersiksa bukan jika ingin bersurga ria dengan lelaki?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kakak atas apresiasinya.

      Iya, kadang-kadang syarat tentang umur memang diperlukan. Wah, memang susah sih kalau membahas tentang cinta. Kadang butuh face to face untuk cerita panjang kali lebar sama dengan luas. Hehe...

      Delete
  2. Kalo menurutku umur tidak jadi masalah
    Selama ada rasa saling menyayangi antara kalian
    Pendekatan lebih kepada waktu jadi bersabarlah dan juga
    Terus berdoa siapa tau dia merubah perasaan nya menjadi sayang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terus maju dan harus berani bertidak, soal urusan nanti biarlah nanti saja. Tapi kalau memang sudah tidak ada kecocokan, harus berlapang dada, siapa tahu akan datang jodoh yang lebih baik.
      Jangan terfocus sama satu, banyak kok luar sana yang siap menerima.

      Delete
    2. Iya Kak Ridwan, benar sekali. Tapi, nggak enak lho kalau nggak ada selesainya.
      Harus sabar dan tetap semangat dalam menjalani hari.

      Kalau Kata Kak Djangkaru Bumi, perlu diperjuangkan sampai titik terakhir.

      Delete
    3. Semoga ada yang siap menerimaku.
      Aamiin...

      Siap! Terima kasih Kak Djangkaru Bumi. Bikin terharu dan tdan termotivasi. Nggak patah semangat apalagi patah hati lagi. :)

      Delete
  3. Haaaahaa!!..😂😂 Cinta itu buta katanya..nggak tahu kalau zaman sekarang..😂😂

    Intinya jika berhubungan harus salin mengerti dan sama2 dewasa. Mau si pria lebih muda atau sebaliknya...

    Meski terkadang wanita lebih dominan memilih pria yang lebih tua dari umurnya. Antara 3 tahun sampai 5 tahun.

    Tetapi kedewasaan dan saling mengerti ...bukan umur jadi jaminannya.. Tetapi intinya kembali kepada diri kita masing2 yang menyigapinya..Karena jodoh dan maut tetap menjadi rahasia Allah.

    Manusia terkadang hanya menebak2 saja..😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku jadi terenyuh Kak. Bener banget. Namun, jarang ada yang seterbuka ini. Apalagi cowok yang masih kuliah. Pasti nggak mau dengan alasan malu. Berarti dia nggak bener2 dewasa. Seandainya dia dewasa, dia pasti akan berpikiran seperti ini.

      Makasih Kak. 😊

      Delete
  4. Mengapa manusia menghitung umur yg ia ciptakan sendiri jika dijadikan batas atas kecintaan.
    Bukankah cinta Tuhan tak terbatas meski tak menuntut balas dari ciptaanNya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena manusia penuh dengan realistis, sepertinya.
      Selain itu ada sebab akibat yang membuat mereka mempertimbangkan segala sesuatu termasuk umur.

      Delete
  5. Itu namanya tatanilai, realitas yang akhirnya terbentuk dan disepakati oleh suatu bangsa dan terbentuk sejak ribuan tahun menjadi kultur menjadi sistem nilai.

    Itu logika, bagaimana kelak kita berjalan dalam waktu ketika sampai waktunya kalian menjadi renta dalam ketidak seimbngan fisik, itu adalah cita rasa keadilan logika yang telah di "kalkulasikan" sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun dialam bawah sadar nenek moyang kita.

    sedangkan cinta adalah perasaan dalam genom bukan bagian dari sesuatu yang parmanen, dia ada batasnya. Saat cairan dalam tubuh yang memicunya reda maka cinta juga akan reda. Dia hanyalah sebuah "triger" yang dipakai oleh alam untuk memanipulasi kita makhluk hidup tidak terbatas terhadap manusia saja agar saling tertarik dan lalu membuat keturunan. Dia terpatri dalam genom kita dengan batas "kadaluarsa" hanya saja jika telah dilandanya, kita tidak berdaya. Dia memanipulasi kita dengan sejuta keindahan tapi semu. Itu tidak salah, hanya saja jarang sekali kita dapat mengendalikan diri karenanya.

    Hehehe...karena saya pencinta matimatika dan sains, jadinya begini tanggapan saya.😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow... Keren Kak. Aku jadi speechless bacanya tapi pengen tahu lebih detail lagi.

      Tapi, memang setuju bahwa ada batasannya. Kita harus memikirkan sebab akibatnya. Nggak bisa sekedar saling suka & jalan.
      Semua perlu dipikirkan baik-baik.

      Delete
  6. Cinta menurutku adalah sesuatu yang indah, tapi bukan cinta hanya sekedar nafsu belaka. Tentang umur? Kurasa cinta tak akan memandang umur, jika cinta masih memandang umur mungkin ada sesuatu yang salah dengan cinta yang kau yakini. Oh ya, mungkin blog ini ane pasang di blogroll FIKPEDIA ok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, makanya si tokoh "aku" pergi karena merasa cinta yang mereka tumbuhkan tidak benar.
      Makasih ya Kak.

      Delete
  7. Masih stereotipe yang membuat dunia sekitarnya tiada menerimanya. Mungkin dengan usaha lebih, keinginannya tergapai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, stereotipe yang menganggap perasaan keduanya jadi pelik.

      Aamiin... Kalau saling berusaha, pasti nggak akan sekecewa ini. Tokoh "aku" kecewa karena tokoh laki2nya nggak mau memperjuangkan.

      Delete
  8. dulu aku juga pernah jatuh cinta namun kecewa sekarang cintaku hanya Untuk Allah yang tidak pernah mengecewakan aku dan tidak pernah pergi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya...cinta untuk Tuhan itu selalu tidak pernah mengecewakan.

      Terima kasih Kak.

      Delete
    2. he he kok malah curhat ya aku nya

      Delete
    3. Gpp Kak. Berbagi dan malah bikin tenang. Hehe...

      Delete
  9. Apa boleh buat? Aku pun pernah meletakkan cinta karena usia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap...
      Apa boleh buat, stereotipe masih begitu. Tapi, kalau sudah dewasa jadi sadar.

      Delete
  10. Uhukkkk wkwkwkwk
    Kalau saya, dari kecil emang lebih suka ama laki-laki yang usianya lebih tua dari saya, soalnya saya manja.
    Setelah menikah saya baru sadar, usia hanyalah angka.
    Tidak melulu yang tua bisa ngemong yang muda, atau yang tua lebih bijak.

    Ayo dikejar cintanya.
    Tak mengapa lebih muda :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih Kakak atas masukannya.
      Iya, banyak yang bilang kedewasaan itu tidak dilihat dari angka sebagai usia.
      Semua tergantung pada bagaimana ia.

      Makasih banyak kakak.

      Semangat mengejar cinta! Yeey...

      Delete
  11. Cinta itu sebenarnya buta, tidak mengenal usia dan perbedaan, tapi memang ada nilai diluar sana yang memakai standar bagaimana cinta itu harus berdasarkan logika, kalau dua sejoli sudah jatuh cinta dan mendapatkan restu sah2 saja bila ada perbedaan, kecuali diri sendiri merasa taknyaman hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, cinta masih harus melihat logika, nggak bisa asal begitu saja ya.
      Selain itu setiap dari pasangan harus sama-sama merasa nyaman.

      Delete
  12. Yang penting yakin dan komitmen sih.. Masalah umur tdk selalu menjadi penghalang.

    Tapi lebih mantap jika silelaki lagsung khitbah sebagai bentuk keseriusannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuuu Kakak... alangkah baiknya memang langsung mengajak nikah dari pada pacaran tidak jelas dan nggak tahu juntrungannya ke mana.
      Hehe...

      Delete
  13. Saya lebih tua 5 tahun daripada suami namun merasa kami setara. Saya pernah jatuh cinta pada yang lebih tua, 4 tahun lebih muida, 1 tahun lebih muda, 2 tahun lebih muda, lalu pacar yang 2 tahun lebih muda, lalu jatuh cinta lasi secara paltonis pada lelaki yang 10 tahun lebih tua daripada saya dan not single.
    Cinta itu buta, memang. Namun pada akhirnya jika Allah izinkan, maka kita akan beroleh pasangan yang baik, berapa pun perbedaan usianya.
    Butuh sifat dewasa dari lelaki untuk jadi pasangan kita meski usianya lebih muda. Kalau malah manja dan kolokan gitu rasanya tak pas, nanti akan ada banyak perbedaan yang meruncing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah... Kakak Rohyati keren... Di keluargaku juga ada member yang memiliki suami lebih muda. Sebenarnya umur memang bukan penghalang sebenarnya. Namun, pada akhirnya semua kembali dengan izin Allah.

      Cinta dan usia itu sebenarnya tidak salah, asal sama-sama pas. Perempuan membutuhkan lelaki yang bersifat dewasa, memang. Duh suka...

      Terima kasih Kak!
      Always be happy with your family.

      Delete
  14. Usia hanyalah sebatas angka, namun ternyata tak mudah diterapkan di negara kita yg tingkat sosialisasinya tinggi dimana ada anggapan bahwa lelaki harus lebih tua dari istrinya walaupun kebahagiaan tak semata ditentukan oleh pendapat umum.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, orang-orang terdekatku selalu mengatakan cari suami itu yang seusia atau minimal 1 tahun lebih tua dari kamu.
      Padahal kebahagiaan tidak diukur dari angka sebuah usia.

      Berat. Berat. Hehe...

      Delete
  15. Ini sekedar cerita apa pengalaman pribadi.., karna dari cerita nya begitu detail dan menyeluruh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...
      Boleh dikatakan cerita fiksi atau cerita pengalaman.
      Artinya selalu menjadi rahasia ya Kak.

      Delete
  16. Sebenarnya dalam cinta itu tak ada sekat ya mba.. tapi ternyata pada kenyataannya, Cinta itu banyak yang harus disesuaikan dengan etika dan norma... Ayo Bersemangatlah wahai pejuang cinta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, pada kenyataannya, cinta itu memiliki etika dan norma atau syarat dan ketentuan.

      Semangat berjuang! Yeey...

      Delete
  17. Kalau boleh jujur aku juga pernah suka sama cewek yang umurnya di atas saya, mau nyatakan perasaan gak berani sama sekali. Sekarang mending cari yang umurnya di bawah aja. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal Kak, kalau kakak melihat dia ada lampu hijaunya, itu tanda dia pengen banget lho Kakak menyatakan perasaan Kakak dan meneruskannya menjadi lebih serius.

      Tapi, semangat berjuang untuk cinta Kakak!

      Delete
  18. Bila sudah yakin sama-sama suka kenapa nggak berusaha diraih cinta nya? Tentunya Sambil berdoa dan mohon petunjuk kepada Tuhan tindakan yang apa yang sebaiknya harus diambil.Karena jodoh adalah kuasa Tuhan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, tapi kalau hanya 1 yang menjalankan, nggak enak Kak.
      Hanya sepihak jadinya.
      Alangkah baiknya mundur sebelum rasa semakin kuat.
      Eh...
      Hehe...
      Karena jodoh adalah kuasa Tuhan.

      Delete
  19. Ahh nyesek bangt😔knpa orang lain banyak kesibukan untuk mencampuri urusan orang.

    Sbnrnya umur gak jd masalah sih kak. Cuma aja kan kalo lelaki lbh muda, takutnya kurang dewasa dan blm bsa membimbing...

    Tapi kalo dh sama" yakin, harusnya sama"berjuang...

    Semangat kak.. Dapet bangt feelnya😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaah iya nyesek banget...
      Orang-orang terlalu sibuk mencampuri urusan orang-orang lain.

      Yap, umur bukan penghalang sebuah cinta sebenarnya. Tapi, karena realita seperti itu, ya akhirnya gagal deh.

      Semangat juga Kakak!

      Delete
  20. -CINTA ITU SEDERHANA-

    Se-sederhana nasi pecel di pinggir jalan ditambah teh hangat tanpa di tarik-tarik. Berbincang-bincang tentang politik yang harusnya kami kaum bawah tak membahasnya karena tak ada upah atas perhatian bahkan keprihatinan yang tak tersampaikan.
    Cinta itu se-sederhana saat kakek mengayuh sepeda ontel kesayangannya yang tak kan dijual meski dengan harga lima ratus ribu kecuali saat terdesak saat butuh uang, sayangnya kakek penuh pengalaman dalam situasi terdesak saat bersama nenek beberapa dekade silam.
    Cinta itu se-sederhana bapak yang tak pernah rewel saat masakan istrinya hanya tempe goreng di penyet pada segumpal sambal yang tak lupa sayur bening dan kerupuk.
    cinta itu se-sederhana aku saat bersamamu dalam bangku yang jarang di duduki manusia yang saling pandang dan bergandengan tangan, bercerita yang lama kelamaan tak jelas arah ceritanya yang berakhir dengan ketidakjelas-an, dan kamu memilih pergi tanpa pamit dan memberi perasaan senang yang menjadi usang membusuk dalam karung perasaan yang tertutup rapat, menjadi belatung yang pelan-pelan menggerogoti ruang yang awalnya penuh keyakinan menjadi penuh penyesalan.
    Itulah cinta yang kutawarkan dengan sederhana dan kau acuhkan dengan cara yang tak sederhana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...

      Cinta itu sesederhana kamu mau ngopi sambil ngerokok, terus ada pengamen lewat, kamu kasih uang receh, dan pengamennya pergi setelah dapat uang receh dan mengucapkan terima kasih. Padahal lagunya belum kelar.

      Hehehe...

      Cinta itu emang sederhana kok, cuma manusianya saja yang bikin ribet.

      Delete
  21. Wah ngena banget ama tulisannya. Sy mengalami cinta terhalang usia. Sakit memang. Makasih telah mengingatkan

    Monggo singgah di www.abdulmajid.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak...
      Padahal usia ya nggak apa sih sebenarnya, tapi kadang jadi ribet ya...

      Semoga sakitnya segera sembuh. :)

      Delete
  22. kadang beberapa masyarakat berpandangan bahwa umur itu penting untuk kedewasaan dan tingkat kesuburan. berbeda terlalu jauh juga tidak baik, karena bisa jadi akan membuat pembatas rasa dalam pergaulan rumah tangga. walau tidak mutlak pendapat ini terjadi. tapi anggapan beberapa orang tua itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anggapan beberapa orang inilah akhirnya kadang-kadang membuat mindset kita jadi malu kalau mau mencintai karena perbedaan umur antara laki-laki dan perempuan Mbah. Terutama dari pihak laki-laki yang malu mendapatkan cemoohan dari orang lain atau katakanlah bully-an.

      Terima kasih Mbah.

      Delete
  23. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  24. artikelnya keren nih, mudah di pahami,

    ReplyDelete
  25. social yang memberi "batasannya"...Batasan soal umur.
    Great post

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, alasan utama karena sosial.
      Terima kasih Kakak.

      Delete
  26. Keren artikelnya. Semangat menulis terus.

    ReplyDelete
  27. Mantap artikel nya nie..detail banget

    ReplyDelete
  28. I see. I can relate. Saya belum tua-tua banget, sih, tetapi berkaca dari pengalaman sendiri, memang ada perbedaan ketika jatuh cinta saat masih bocah dan sekarang. Semakin dewasa semakin banyak yang dipertimbangkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, sama kok. Aku juga belum tua, masih muda malahan.
      Masih kelihatan cewek SMA.
      Hehe...

      Benar memang, semakin dewasa semakin banyak yang dipertimbangkan.

      Sukses Kak!

      Delete
  29. Hadeeeh sebuah tulisan yang bikin sejuk jiwa, Aorlin.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejuk banget... Hehe...
      Tapi juga bikin sedih.

      Terima kasih Kak.

      Delete
  30. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  31. Wow... Keren nih artikelnya, ga ada niatan untuk dibukukan nih mbak semua artikel yang ada di blog ini?
    Enak loh bacanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaahh... Belum pengen membukukan Kak.
      Next time deh dibukukan.

      Terima kasih Kak atas dukungannya.

      *aku jadi terharu...
      Hehe...

      Delete
  32. Mungkin umur bukan penghalang untuk cinta tak masalah jika umur kita(perempuan) lebih tua dari laki laki kalau memang sudah cocok mengapa tidak apa lagi kalau sudah sama sama nyaman saling mengerti satu sama lain dan saling mencintai, namun semua juga tergantung mereka yang manjalani
    Sepertinya artikel ini menggambarkan kisah nyata seseorang ya mbak��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa... Tapi, sayang semua tidak semudah kita ngomong ya Kakak.
      Jika mau melanjutkan, seharusnya kedua pihak berani berjuang, bukan salah satu saja yang berjuang.
      Kisah nyata banyak orang sepertinya Kak.
      Hehehe...

      Delete
  33. Mungkin umur bukan menjadi masalah dalam cinta karena jika kita(perempuan) lebih muda dari pada lelaki kalau memang kita sudah nyaman saling mengerti dan mencintai kenapa tidak untuk melakukan suatu hubungan namun semua itu tergantung mereka yang menjalin hubungan tersebut.
    Artikelnya keren mbak seperti kisah nyata yang pernah saya dengar��

    ReplyDelete
  34. Eh... komentarnya double tapi kalimat terakhirnya beda.

    Ini memang bisa saja ada yang mengalami, termasuk si penulis komentar (antara kamu atau aku). Eh...
    Hehe...

    ReplyDelete
  35. Bagus mbak, kyknya tulisannya dalem.bgt yaa 😁
    Mampir juga ke blog saya kelimpit
    Blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak...
      Sedalem sumur di desa Kak.
      Hehe...
      Siap mampir Kak!

      Delete
  36. Bagus banget tulisan nya...curahan hati banget kaya nya ya.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...
      Bisa jadi dan bisa tidak.
      Terima kasih Kak.

      Delete
  37. Stigma perempuan harus lebih muda daripada laki laki dalam mempunyai perasaan cinta menurut saya karena masyarakat kita masih menganggap ketika orang mempunyai cinta dan menikah, mereka harus mempunyai keturunan. Dimana perempuan ketika lebih tua lebih beresiko untuk mempunyai keturunan. Ya sekarang stigma itu yang harus kita rubah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kita harus merubah pola pikir bahwa laki-laki harus lebih tua dari perempuan, bukan sebaliknya.
      Karena masyarakat saat ini justru menghakimi perempuan yang bahkan perbedaan usianya terpaut hanya 2 sampai 4 tahun. Bagi masyarakat, takutnya laki-laki jadi kurang dihormati. Padahal, selama laki-laki itu bijaksana dan dewasa, pasti akan dihormati.

      Delete
  38. bacaan yang membuat saya lebih tertarik daripada baca novel :) lanjutkan berkarya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... Bisa saja Kakak.
      Makasih ya Kak.
      Buat Kakak juga.

      Delete
  39. terkadang laki-laki minder kalau lihat cew lebih terlihat dewasa, jadi malah mau dekatin jadi segan atau mungkin lebih tepatnya "takut tidak diperlakukan sebagaimana seharusnya lelaki dalam sebuah hubungan/ tidak di hormati".
    ini hanya pendapat saya tapi ya,.,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika perempuan berpendidikan yang baik dan biasa, pasti tidak akan seperti itu kak.
      Dia pasti akan menghormati laki-lakinya.

      Semangat Kak!

      Delete
  40. Keputusan tepat sih, menurut sy, 'pergi'.
    Sangat jarang, pasangan (pria) lebih muda tapi dia lebih dewasa, bahkan menipu umurnya.

    Jika menemukan itu ya lanjutkan, jika tdk lebih baik leave. Krn buat yg gk bs, hub hanya main2 buat mereka. Hub hny bwt pmbelajaran.

    Skr gmn, sdh dpt yg lbh baik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uhmmm... Benar sekali Kak.

      Saat ini saya menikmati waktu saya dengan dunia Kak.

      Delete
  41. Ini blognya bagus lho asli. Kalo ane sih pinginnya dapat cewek lebih muda pastinya atau kalo dapat cewek lebih tua maksimal 1 tahun kagak masalah buat aku. Tapi kalo jodohku besok ceweknya lebih tua lebih dari 1 tahun saya terima dengan senang hati dengan apa yang telah Tuhan persatukan penting orangnya baik saja. Thanks infonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah masa'? Makasih lho. Blognya titip ucapan makasih juga.

      Jodoh hanya di tangan Tuhan Kak.
      Mau kita mengatur sedemikian rupa, tapi semua akan kembali lagi ke skenario Tuhan.

      Yang pentinh kita menjalanidan menikmati.

      Delete
  42. Ya. Menulis selalu saja membuat kita tentram. Apapun rasa yg dialami oleh kita. Dalam hati, dalam benak. Terlalu dalam untuk mencintai hobi. Hehe. Menulis antara fiksi dan non fiksi itu begitu tipis. Kita bisa bergentayangan ke mana mana. Menjadi imajinasi dan menjadi kita dengan tubuh seadanya.

    Soal umur. Soal cinta. Biarkan ia bergulir serupa roda, memutar seperti waktu. Usia tidak selalu jadi ancaman dalam cinta. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namun nyatanya cinta dan usia terasa sangat menakutkan.
      Iya kan kak?
      Nggak enak.
      Tapi, ya mau bagaimana lagi kalau termasuk dalam kondisi tersirat gitu.

      Semoga sih orang-orang mulai berhenti mempermasalahkannya.

      Delete
  43. mengalir seperti air,seperti tulisan yang menggambarkan suasana hati.sukses terus blognya gan.
    salam www.teknologivirals.online

    ReplyDelete
  44. Masya Allah Mba tulisannya bagus sekali, penuh sastra juga. Sebenarnya isi tulisannya (pesannya) nggak panjang tapi bisa begitu dalam . Sepertinya mba telah membaca banyak buku. Saya suka. Salam kenal ya ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Bunda...
      Terima kasih Bunda pujiannya.
      Saya masih kurang membaca tapi selalu berusaha membaca lagi dan lagi.

      Salam kenal juga...

      Delete
  45. bagus penulisannya... keep on writing ya!

    ReplyDelete
  46. Hi kak ini aku vicky artikelnya bagus itu cerpen ya

    ReplyDelete
  47. Yahaaa baru mampir kesini, saking keponya saya dengan cerita cintanya kak einid.

    Ciyahahaha kalau aku boleh nebak, jangan jangan ini asli curahatan hati terdalam kakak wkwkwkw

    Kalau saya nulisnya di blog selalu sesuai isi hatiku. Pasalnya kalau bikin skenario seolah olah tokoh lain malah stuck gk bisa mikir untuk merangkai kata katanya.

    Yah akhirnya curhat nyerocos. Sebodo amat diketahui orang banyak. Ini hidup hidup gue, masalah juga masalah gue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk...
      Saking keponya sama cerita cintanya aku? Siapa aku sampai ada yang kepo-kepo sama cerita cinta aku?

      Yang jelas, cerita cinta aku luar biasa hebat. Aku cinta Tuhan, aku cinta kedua orang tuaku, aku cinta kakak adikku, dan aku cinta kamu, iya kamu... kamu teman bloggerku.

      Begitulah intinya Kak.

      Wah wah... biasanya bikin cerita dari kisah diri sendiri? Wah, keren sekali Kak.

      Gpp lho diketahui orang banyak. Hehe...

      Delete
  48. seperti kisahku yang mencintai seorang wanita lebih tua dariku, tapi dia udah nikah duluan sekarang, dan tinggal aku yang belum, adakah disini yang menekah denganku , hhehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... ternyata pernah mengalami ya Kak, semoga itu menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan ya Kak. Semangat!

      Anyway aku bingung dengan kalimat ini "adakah disini yang menekah denganku", maksudnya gimana ya Kak?

      Delete
  49. cinta itu seperti ruang imajiner yang acak bentuknya. tidak bisa diukur, tidak bisa ditawar, tidak juga bisa menghindar. namun, hanya dapat dirasa-rasa keberadaanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cinta itu seperti kotak pandora, iya nggak sih Kak?

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.