Ari Reda Menyanyikan Puisi
Jika kamu tidak suka membaca puisi karena saat kamu membacanya, puisi itu terasa hambar, dengar saja Ari Reda.
Siapa mereka? Siapa lagi jika bukan favorit para penggila sastra dan musik.
Ari dan Reda... Sepasang manusia yang lebih sering dikenal Ari Reda. Sehingga, Ari Reda terlihat seperti 1 orang saja. Mereka adalah Ari Malibu, sosok pria berambut sedikit gondrong-berantakan, dan Reda Gaudiamo, perempuan dengan rambut dipotong cepak.
Siapa mereka? Siapa lagi jika bukan favorit para penggila sastra dan musik.
Ari dan Reda... Sepasang manusia yang lebih sering dikenal Ari Reda. Sehingga, Ari Reda terlihat seperti 1 orang saja. Mereka adalah Ari Malibu, sosok pria berambut sedikit gondrong-berantakan, dan Reda Gaudiamo, perempuan dengan rambut dipotong cepak.
![]() |
Reda dan Ari. arireda.com |
Jika kamu ingin menikmati puisi dengan mudah, kamu bisa mendengarkan Ari Reda. Mereka akan membawamu ke negeri dongeng dari setiap lembar-lembar manis sebuah buku puisi.
Aku mengenal Ari Reda secara tidak sengaja ketika mencari musikalisasi puisi di situs video yang terkenal. Lantas, aku mendengarkan satu musikalisasi puisi yang belum cukup memuaskan hatiku, hingga aku mendengarkan yang lain-lainnya juga. Pada akhirnya, aku penasaran dengan sosok Ari Reda. Aku ragu jika Ari Reda itu adalah nama untuk satu orang. Benar saja, Ari Reda ternyata nama dua orang yang tidak diberi kata hubung 'dan'.
Mengutip dari situs arireda.com, mereka memulai karirnya di dunia musik sebagai duo vokal pada tahun 1982 dengan menyanyikan lagu-lagu folk dan balada. Beberapa tahun kemudian, mereka mendapatkan apresiasi dari Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Fuad Hassan dengan mengajak kerjasama. Kerjasama ini dilakukan dengan cara Ari Reda menyanyikan puisi-puisi dari penyair Indonesia untuk dinikmati melalui lagu oleh masyarakat.
Tentu saja, musikalisasi puisi lebih terdengar manis dan menyenangkan di telinga masyarakat awam. Jika biasanya puisi hanya di baca baik di depan publik atau di baca sendiri akan terasa hambar, namun terasa indah jadinya jika sudah menjadi sebuah lagu.
Lewat musikalisasi puisi, Ari dan Reda mendapatkan pengakuan dari banyak orang, khususnya mereka yang menyukai sastra dan musik. Mereka telah menyanyikan puisi-puisi dari penyair Indonesia, seperti Amir Hamzah, hingga Sapardi Djoko Damono yang telah menggagas ide musikalisasi puisi.
Hingga saat ini, meskipun Ari Malibu telah wafat, musikalisasi puisi Ari Reda masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia, termasuk generasi milenial dalam mendengarkan puisi yang dilagukan. Beberapa musikalisasi puisi dari Ari Reda yang sering aku dengarkan, yaitu Aku Ingin, Ketika Berhenti di Sini, hingga Hujan Bulan Juni.
Jujur saja setiap musikalisasi puisi Ari Reda berhasil membuatku terpesona dengan tatanan suara dan alunan musiknya. Lebih tepatnya, mereka berhasil membuatku selalu merinding sembari memikirkan masa lalu dengan kenangannya, mulai dari yang menyedihkan, menyakitkan, menyesakkan, hingga yang menyenangkan sekalipun.
Jadi, jika kamu tidak terbiasa memahami puisi dengan membacanya, setidaknya cobalah untuk mendengarkan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Ari Reda. Mereka akan membawa ke dunia yang membuatmu selalu ingin datang lagi dan lagi.
Selamat mendengarkan Ari Reda.
60 Comments
aduhh..kok aku baru tau ada yg sekeren gini
ReplyDeleteHihi... Lebih baik baru tahu dari pada nggak tahu sama sekali. :)
DeleteSamaa aku juga suka versi mereka untuk hujanbulan juni dan aku ingin. Musikalisasi puisinya terasa klop dengan ruh puisi itu sendiri
ReplyDeleteHai Kak... Ah sama... Memang ya puisi yang jadi lagu malah terasa lebih hidup alias ngena banget maksudnya.
DeleteAku juga lho baru bisa merasakan maksud di balik hujan bulan Juni.
Dua orang yang mempunyai dara seni yang begitu tinggi.. Puisi yang ia bawakan pun cukup menarik serta menyentuh..Sukses selalu untuk Ari & Reda..😄😄
ReplyDeleteLagu-lagu puisinya lhk menarik Kak. Bikin pengen dan pengen lagi mendengarkan.
DeleteSukses juga untuk kakak.
Sorry di luar topik. Template dan domainnya udah berubah. Mantap Mbak. Semoga ke depannya makin berkembang Mbak.
ReplyDeleteHai Kakak... Terima kasih Kakak atas apresiasinya. Semoga semakin berkembang juga ke depannya Kak.
DeleteBener juga..
ReplyDeleteMusikalisasi puisi adalah salah satu cara seniman menyuguhkan puisi ke halayak.
Semoga banyak generasi penerusnya, yg lambat laun akan menyisihkan lagu lagu "sampah"
Jangankan puisi..
Kadang asal nyeplos seperti kata kata alm kasino klo dimusikalisasi jg kedengeran menarik.. Yg ini mhn maaf sblmnya. Bukan bemaksud apa apa
Betul sekali Kak. Puisi biasanya terkesan susah dipahami kalau hanya sekedar dibaca biasa, tapi dengan dibuat lagu dan diperdengarkan ke khayalak, puisi jadi lebih hidup dan terasa artinya.
DeleteWah... iya lho Kak, anak-anak kecil juga biasanya lebih mudah menghafal materi dengan menyanyikan. :)
hujan bulan juni puisi favoritku , btw jadi ingat Franky lihat ARi ini dek
ReplyDeleteWah... memang ya Kak, Hujan Bulan Juni menjadi favorit semua orang. Terima kasih kakak.
Deletepembawaanya bagus, saya baru tau karya seperti ini malahan,
ReplyDeleteSemoga kakak jadi mengenal musikalisasi puisi dari Ari Reda. :)
DeleteMusikalisasi puisi mungkin terdengar lebih akrab dibandingkan penyajian puisi seperti biasanya yg terkadang disajikan monoton, thanks infonya ya mba saya jadi pengen tahu lebih banyak ttg Ari Reda ini
ReplyDeleteIya Kak. Musikalisasi puisi juga lebih mudah dipahami karena kita jadi bisa mengikuti dengan nyaman.
DeleteSama-sama Kak. Semoga jadi suka sih.
:)
Baru tau ada yang menekuni karya seperti ini atau mungkin kerena saya ngga begitu hobi dengan puisi jadi baru tau sekarang..
ReplyDeleteBanyak sebenarnya orang-orang di sekitar kita yang menekuni bidang ini Kak. Tapi, kita aja yang kurang tahu. :(
DeleteWah kalau chairil anwar masih hidup pastinya bangga ada Ari yang mengaktualisasikan musik dan puisi
ReplyDeleteEh, iya ya...andai Chairil Anwar tahu. Pasti mereka bisa kolaborasi juga lho Kak.
DeleteBegini rasanya puisi dilantunkan dalam bentuk musik. Rasanya berbeda daripada membacanya..
ReplyDeleteRasanya lebih hidup ya. Aku tuh baru paham soal "Hujan di Bulan Juni". :)
DeleteTernyata tidak cuma yang baca yang butuh penghayatan dalam baca puisi, tapi juga yang mendengarkan juga perlu meresapi ya gan
ReplyDeleteIya dong... Pendengar juga butuh cara tepat untuk mendengarkan. Terima kak.
DeleteDua orang inspiratif
ReplyDeleteYap, benar sekali. Terima kasih Kakak.
Deleteuntuk puisi yang di nyanyikan sebage lagu mungkin adalah suatu yang baru, karna saya baru ngerti juga kalo ada yang seperti itu :D
ReplyDeleteHehe... Nambah wawasan Kakak. :)
DeleteHebat hebat semua yang suka bikin puisi apalagi bisa membuat pendengar puisi merindingnpastinya salah satu karya sastra yang luar biasa ya kak
ReplyDeleteIya Kak. Bikin merinding. Ini sih salah satu karya sastra yang keren.
Deletesaya suka puisi, tetapi kenapa puisi sekarang begitu hambar, karya penyair jaman dulu lebih menyambar, mungkin saya akan mencoba mendengar, agar lebih tersadar...hehe
ReplyDeleteTerimakasih sis referensi nya...
Banyaknya penyair baru yang perlu banyak belajar Kak. Tapi, tidak sedikit ada penyair yang juga memiliki karya yang menyambar. ;)
DeleteTerima kasih kembali Kak.
Makna puisi jadi lebih terasa hidup ya dibarengi dengan iringan musik begini ..
ReplyDeleteApalagi pas puisi tentang sedih, udah deh bawaannya jadi ikutan baper *ngusap air mata*
Iya... Ada yang dibaca & diiringi musik. Tapi, kalau ini jadi lagu.
DeleteLebih terasa hidupnya Kak.
Sedih. :( Ada tissue kok Kak.
Keren dah, bikin baper bawaannya waktu nonton videonya~
ReplyDeleteIyaaa... Bikin baper dan nggak bosen buat diulang-ulang.
DeleteSuaranya yang khas bikin musiknya keren banget...
ReplyDeleteIya Kak. Suaranya khas banget. Jadi, musiknya keren.
Deletekeren…
ReplyDeletethanks for sharing video
Yeah, thank you for reading it.
Deletejadi tahu teh,ternyata indonesia juga punya banayak musisi puisi legendaris ya,selama ini yang saya tahu cuma ebit g ade yang merupakan seorang penyayi top indonesia,lagunya dibuat dari sebuah puisi dan tulisan hati yang luar bisa,bnayk musik dari e bit g ade yang saya sukai,salah satunya,berita kepada kawan,mendengarkan lagu e bit g ade ini seperti mendengarkan suara embun bernyanyi,merdu banget,ngomong-ngomong kedua musisi diatas suami istri ya teh,karna kelihatannya mesra banget,he-he
ReplyDeleteWah... Senangnya saya bisa sharing informasi baru terkait puisi & lagu. Ebit keren juga. :) Tapi, masih terlalu tua dibandingkan Ari Reda.
DeleteMereka bukan suami istri, ah lupa mention. Aku harusnya menjelaskan kalau mereka hanya sebatas sahabat.
Saya kurang suka si sama puisi, kalau dulu waktu smp suka sama puisi sekarang jadi nggak. Suaranya sangat merdu, tapi tak cocok dengan selera telinga saya hehe.
ReplyDeleteHihi... Iya kak. Nggak semua orang suka puisi sih memang. Saya saja juga nggak terlalu suka. Malah sukanya mendengarkan begini.
Deletepengaruh mereka dalam bidang seni di sana pasti kuat, kan?
ReplyDeleteCukup kuat di kalangan penikmat / pelaku sastra & seni musik kak.
DeleteSaya sempat lihat mereka melagukan Hujan Bulan Juni-nya Sapardi. Memang keren sih mereka ini. Tapi saya sendiri baru tahu lebih dalam siapa mereka setelah membaca tulisan ini. Fix deh, auto mulai dengerin karya mereka
ReplyDeleteSekedar memberikan wawasan. Tapi, seneng juga kalau karena background, jadi dengerin lebih banyak karyanya. :)
DeleteOh, Ari sudah wafat? Baru tahu saya. BTW musikalisasi puisi mereka memang syahduu
ReplyDeleteIya Kak. Syahduuu banget. Sayang Ari sudah wafat. :(
Deletesudah jarang ya sekarang penikmat puisi..
ReplyDeletekeren juga Ari reda ini.. mau dengerin puisi2 lainnya juga ah..
Iya...jarang Kak. Semoga kakak suka juga ya. :)
Deletepuisi aja udah bikin hati trenyuh. apa lagi kalau dimusikalisasi
ReplyDeleteSemakin terenyuh dong Kak. :)
DeleteDalam musikalisasi puisi saya hanya pernah mendengar puisi2nya Panji Ramdana, saya tidak tahu ternyata ada yang lain, seperti Ari Reda. Terima kasih sudah mengenalkan mereka...
ReplyDeleteSaya pertama tahu Ari Reda juga kaget banget... Lho, ada yang begini ya? Rasanya begitu.
DeleteMereka yang bisa memusikalisasikan puisi itu orang-orang hebat loh. Mereka bisa buat pendengar puisi jadi lebih masuk dalam suasana puisi tersebut. :D
ReplyDeleteIya... Kerennya mereka juga nggak pakai mengubah lirik untuk ngepasin ke musiknya. Tapi, justru musiknya ngikutin liriknya.
DeleteKesukaanku. Semoga bang Ari tenang di alam sana. Aamiin
ReplyDeleteSama dong Kak.
DeleteAamiin...
:)
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.