Saat itu, kamu datang dan berdiri tepat di hadapanku dengan tubuh tinggimu. Aku hanya menatapmu dalam ragu karena aku tidak mengenalmu. Kemudian kamu mengulurkan tangan kananmu dan menatapku dengan senyummu yang seketika itu baru aku sadari.

Kamu datang membawa cinta. Gambar: Pixabay

Aku membalas jabatanmu dan kamu benar-benar datang dalam hidupku. Setiap waktu, aku sering melihatmu hanya untuk sekedar duduk di sampingku atau sekedar menyapaku hingga menggangguku. Aku benar-benar heran, apakah kamu tidak memiliki pekerjaan yang lebih penting dari pada hanya sekedar datang di hadapanku? Meskipun aku harus bersembunyi, tapi kamu selalu menemukanku.



Pada akhirnya, aku menyerah untuk bersembunyi dari hadapanmu dan aku menerimamu dengan tangan terbuka. Aku biarkan kamu masuk untuk mengenalku lebih jauh. Aku biarkan kamu leluasa untuk menampilkan senyuman termanismu hingga menggangguku yang menjadi menggodaku. Lucu memang. Dan mengapa aku semakin menyukaimu saat kamu menggodaku?

Lalu, entah siapa yang memulai, kedua tangan kita terpaut dalam sebuah gandengan tangan. Ke manapun kita pergi, kedua tangan kita tak pernah terpisah. Setiap kita menyebrang jalan, kamu selalu sibuk melindungiku dengan memilih berjalan tepat di samping kendaraan bermotor. Pasti, kamu berpikir begini "biarlah aku yang tertabrak terlebih dulu." Lain lagi, saat kita berdua berjalan di pinggir jalan raya, kamu selalu memilih berjalan tepat di pinggir jalan dan aku di jalan bagian dalam. Sederhana memang. Dan mengapa aku semakin tak mau terpisahkan darimu saat kamu melindungiku dengan begitu sederhana?
Lantas, setiap kali aku bertemu dengan sebuah masalah dan aku ingin menyerah. Kamu hadir sebagai sesosok kakak atau ayah bahkan adik yang selalu menyemangatiku. Kamu selalu datang untuk siap aku jadikan tempat sampah aku mencurahkan semuanya. Lalu, kamu cukup tersenyum dan mengatakan bahwa aku bisa melalui semuanya. Manis memang. Dan mengapa aku semakin menyayangimu saat kamu begitu bijaksana?

Kamu dan kamu. Kamu datang untukku karena Tuhan mempertemukan kita. Tapi, setiap perasaan ini semakin tumbuh untukmu, aku semakin sering merasa takut bahwa suatu hari kamu akan pergi meninggalkanku. Namun, kamu selalu meyakinkanku bahwa kamu sengaja datang dan tak mau repot-repot untuk pergi atau waktu-waktu yang telah kita lewatkan akan menjadi sia-sia saja.
Namun,
Nyatanya...
Di suatu pagi yang cerah, kamu pergi meninggalkanku. Semua hal yang telah kita lakukan bersama, pada akhirnya menjadi sia-sia saja. Dan aku selalu menanyakan apa alasanmu untuk pergi. Padahal kamu tak mau repot-repot untuk pergi. Kepergianmu meninggalkan satu pertanyaan yang akhirnya menjadi pertanyaan yang tak membutuhkan jawaban.

Mengapa kamu sengaja datang untuk pergi?

Saat ia datang untukmu,
sebenarnya ia berhak meninggalkanmu pergi
di suatu pagi yang tiba-tiba hadir
tanpa senyumnya (lagi)
-Einid Shandy-

90 Comments

  1. wah menarik kak artikel nya, bisa memberikan pencerahan bagi saya :)

    ReplyDelete
  2. Kalau dirasa-rasa ini kaya kendaraan umum, mereka datang untuk pergi ...
    Kita ini penumpang atau timer sih sebenarnya hahahahaha
    Kalau penumpang, pastinya kita naik angkutan sesuai tujuan kita, jika tidak stay menunggu angkutan umum yang akan membawa kita.

    Jika timer, akan terus menunggu yang datang dan berlalu, begitu seterusnya sampai bekicot salto guling-guling di udara #baseonmrbekicot

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi... Bisa banget perumpamaannya. Naik angkutan umum.
      Iya juga ya Kak.
      Begitulah.
      Gpp.
      :)

      Delete
  3. Disaat tidak ingin dia datang, disaat sudah terbiasa dan ingin terus melihatnya, dia pergi. Menyakitkan memang, dan aku pun tidak tahu apa maksudnya melakukan semua ini. Apa dia menyerah? Atau mencari kebahagiaan sementara selagi di sini? :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dia datang dan pergi begitu saja.
      Mungkin, dia cari kebahagiaan sementara Kak.
      Begitulah cinta.

      Delete
  4. Dia tidak datang sendiri, tapi didatangkan Tuhan agar ada tulisan yang berjudul "mengapa kamu sengaja" ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... Bisa saja Kak.
      Iya, dia datang biar ada tulisan judulnya itu.

      Delete
  5. Sangat menghipnotis sy. Awalnya sy kira ending yg bahagia, ternyata pahit.

    Jari cocoklah dgn ungkapan bahwa cinta tak harus memilikimu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak.
      Endingnya pahit.
      Nggak enak.

      Begitulah cinta.

      Delete
  6. aigooo..baca nya serasa nonton drakor, tak terasa sebatang rokok habis tanpa dihisap >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...
      Tapi, nggak selama Drama Korea kok tulisannya.
      :)
      Asbaknya kalau sudah penuh, sini aku bantu buang isinya.

      Delete
  7. Bagus banget.. aku suak style nulisnya, sederhana tapi ngena banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii Via... Terima kasih.
      Karena aku suka kesederhanaan tapi yang membekas di hati. Hehe...

      Delete
  8. kalaulah kita tahu terlebih dahulu mengapa dia datang hanya untuk seketika.........

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah... Kalaulah kita tahu Kak, aku pasti nggak akan menerima jabatan tangannya. :(

      Delete
  9. Mengalir sekali sis, enak dibaca...
    Tapi begitu jika seorang pria, dia hanya senang mengganggu dan menggoda, maka ikat dia agar tidak pergi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyakah, kenapa harus diikat ya Kak? Apa nggak apa mengikat dia?

      Delete
  10. jadi baper sis aku mengalami deja vu dengan cinta pertamaku ketika dia datang dua kali dalam hidupku tetapi hanya untuk lagi sedih sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, kok sedih ya? Niatny pengen kasih kesempatan, masih gagal. :(

      Delete
  11. kalau baca ini
    " Kamu selalu datang untuk siap aku jadikan tempat sampah aku mencurahkan semuanya. Lalu, kamu cukup tersenyum dan mengatakan bahwa aku bisa melalui semuanya."

    Jadi ingat dulu ada org pernah bilang sama saya "sebenarnya beberapa orang hanya ingin didengarkan"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, beberapa orang ada yang hanya ingin didengarkan lho Kak.
      Dan ada beberapa orang yang hanya senang mendengarkan.

      Delete
  12. Semakin kamu jauh bersembunyi, maka kamu akan mudah aku temukan....

    inilah barangkali kata yang tepat untuk jawaban pada karakter teks ke dua....

    ReplyDelete
  13. Kayaknya perkara umur pernah dibahas di curhatan sebelumnya ya mba.

    Sepertinya kisah nyata yg ndak bisa dilupakan. Walau pahit. benar adanya, kenangan indah memang tak dapat dilupakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huwaaa... Makin sedih deh kalau ada komentar yang semakin mengingatkan begini. Tapi, nggak apa. Seneng kok kalau ada yang care gini.
      Makasih ya Kak.

      Delete
  14. wah lagi anget-angetnya ada rasa cinta, kok tiba-tiba pergi. Sakitnya tu disini. Apalagi belum sempat mengutarakan cinta lagi. Dibuatlah penasaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sakitnya tuh di mana Kak?
      Sakitnya tuh di hati ya Kak?
      Yap... begitulah Kak, jadinya kepo deh, kenapa dia tiba-tiba pergi begitu saja? :(

      Delete
  15. ea,curahan hati terdalam dari seorang penulis....curahan hatinya kerasa banget..sampai ke sini..memegang dada...he-he artinya samapi ke hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... Iya Kak, sampai terasa ke sana ya.
      Ya ampun, maafkan kalau aku terlalu baper. Hehe...

      Delete
  16. Kok jadi sedih...

    Mengapa harus datang jika untuk pergi? Itu menyakitkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menyakitkan memang Kak, tapi ya begitulah. Ada yang seperti itu kok kenyataannya.

      Delete
  17. Yaah, kok berakhir dengan perpisahan ujungnya ..., jadi ikut merasakan kesedihan :(

    Tapi begitulah realita, ya ...
    Ada yang abadi selalu seia sekata, tapi ada juga yang berakhir dengan perpisahan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Sedih akhirnya.

      Ah, kakak... Bisa bilang begitu juga. Ada yang seiya sekata. Tapi, ada yang nggak. Huhu...

      Delete
  18. Kurang tahu apa yang membuatnya sengaja pergi. Mungkin saja dia merasakan sesuatu saat berjumpa, eaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin juga dia cuma cari kebahagiaan sementara. Hehe...

      Delete
  19. Knpa suka nulis tentang patahati. Rasa-rasanya ini selipan nyata kah kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena nulis kayak gini terasa lebih gampang sih.
      Hehe...
      Nggak kok kalau nyata, tapi suka mendengar cerita orang-orang saja sih.

      Delete
    2. Hihi kebalikanku yah. Aku lbh suka yg manis' hihi.

      Ohh kirain sh pengalaman hee. Jangan pengalaman sedih deh doaku hehe

      Delete
    3. Hihi... Keren.

      Uhmm... Iya.. jangan sampai Kak.
      Aamiin...

      Delete
  20. Puitis sekaligus baper sekali kata2nya mba, jadi inget kenangan lama saya yg terjebak dalam friend zone or abang adek zone, duh!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kakak.
      Ya ampun... Jadi inget friend zone deh. Hehe...

      Delete
  21. Seru-seru ya baca2 artikel di blog DuniaMelihatku, banyak hal inspiratif yg bisa kita temukan di blog ini... salam kenal kak dari www.amaterasublog.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak...
      Wah, terima kasih ya Kak.
      Semoga selalu suka sama sajian artikel-artikel dari Dunia Melihatku.

      Delete
  22. Ayoook bikin puisi atau cerita yang bahagia, kak Einid ...

    Biar hidup terasa lebih ceria
    *kayak aku lagi menghibur diri juga*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... Siap Kakak! Tunggu tanggal mainnya ya Kak. :)

      Delete
  23. Kau yang hadir disini tiada angin tiada hujan kembali padaku..

    Masih ingatkah dulu, juga tanpa pesan kau pergi dariku..

    Dan kehadiranmu hanya untuk membuat luka hati. Serta menyiksa bhatinku diantara sedih dan bahagia..😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun Kakak... Kok aku bacanya semakin semakin sedih ya? :(

      Delete
  24. wah sangat menyentuh hati katak kata nya kak, jadi terharu saya bacanya ;)

    ReplyDelete
  25. kayanya kakak lagi mellow yaaa? bikin puisi buat kesayangannya yach.. hehehe jadi kepo sayyahhh nih kak heeee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... Cerita fiksi mini kok kak ini.

      Ya ampun, hanya inspirasi saja. Hehe...

      Delete
  26. Tidak disangka kalau kita bersama di pertemukan dan suatu saat nanti di pisahkan.

    Itulah kehidupan , kita harus siap menghadapi nya

    ReplyDelete
  27. mantap penyajian artikelnya...siip
    Have a great day

    ReplyDelete
  28. Wah puisinya jadi bikin aku ikut sedih bacanya kak.. :(
    Soal jodoh itu kuasa Tuhan. karena itu kita harus tetap terima berusaha sabar dan tetap semangat dalam menjalani hidup. Apapun yang terjadi kita harus yakin semua itu ada hikmahnya. Sabar ya kak Einid. Never stop praying..Cheers

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Kakak.
      Terima kasih.
      Sebenarnya ini cerita. Tapi, baiklah.
      :)

      Terima kasih Kakak.

      Delete
  29. Goresan kesederhanaan yang menarik mendalami kesan kehidupan yang tumpah tindih..

    Datang dan pergi hingga tak kembali menjadi sengaja atau terlupakan..😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Kak.
      Iya, jadinya pergi sengaja atau terlupakan.

      Delete
  30. Umur memang masalah klasik di dalam percintaan. Orang kita masih menganggap tabu diantara orang yang jatuh cinta dengan umur yang jauh berbeda

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. Memang terlalu rumit bahkan terlalu sakit untuk menerima atau menolak kembali tapi tenang lah masih banyak rencana Tuhan yang lebih baik bahkan engkau bisa mengaduh pada Nya dan engkau tak perlu meminta untuk menemani karena Ia selalu ada dlm hati kita, cobah lah bersandar dan berteduh pada Nya Untuk selalu taat pada Nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak.
      Terlalu sulit untuk membiarkannya pergi begitu saja tapi kita juga tak punya hak memaksanya untuk tinggal.
      Lalu, kita juga tidak bisa memaksanya untuk kembali.

      Terima kasih Kak.
      Kakak juga ya.

      Delete
  33. Bagus kak artikelnya btw kok mirip2 sama pengalamanku seperti ini apa memang semua manusia mengalami hal ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...
      Kayaknya nggak semua orang tapi bisa jadi semua orang mengalami kejadian ini.
      Ya, inilah hidup kak.
      Ada yang sengaja datang untuk pergi.

      Delete
  34. Ya ampuunnn, udah baper baca tulisannya, pas scroll cari kotak komen, baca komen di atas jadi ngakak lagi.

    Kau datang dan pergi, itu kan angkot wakakakaka.
    Angkot emang gitu, sengaja banet datang hanya untuk pergi.

    Ya ampun, hilang sudah bapernya mood gegara komen tersebut :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...
      Cerita kiasannya emang ya Kak. Gregetin. Lucu. Tapi, ya emang gitu.

      Gagal baper deh.

      Delete
  35. Aku sedih bacanya huhahuhauha 😂😂😢😢

    ReplyDelete
  36. Hem, yah tulisannya bagus banget
    mengingatkan kita supaya kalo sayang sama orang itu berarti siap dengan keadaan suatu saat kita akan berpisah dengan dia. Entah itu dia yang meninggalkan atau kita yang meninggalkan
    Kan ada pepatahnya, dimana ada perjumpaan disitu ada perpisahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa... Karena sebuah pertemuan akan bertemu sebuah perpisahan.
      Jadi setidaknya harus siap untuk perpisahan kelak.
      Entah dia yang pergi / kita.

      Sip deh Kak.
      Semangat...

      Delete
  37. Mengapa kamu sengaja datang untuk pergi?
    Entahlah,,,mungkin karena "datang" dan "pergi" adalah dua keadaan yang saling melengkapi, dua peristiwa yang membuat dunia ini terasa seimbang.
    seperti halnya malam yang kadang membuat dirimu tergigil, maka ada siang yang akan membuat dirimu kembali hangat. hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... Kiasannya keren banget.
      Iya, kayaknya segala hal ada pasangannya deh.
      Biar bisa saling melengkapi & membuat hidup seimbang.

      Delete
  38. Menyentuh sekali ...

    Jadi terhura :')

    ReplyDelete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.