Indie Movie: Aku Gadis Indonesia – Karya Pertama
Hai Indonesia, bagaimana duniamu hari ini? Semakin indah tidak? Semoga selalu semakin indah ya. Aku bangga menjadi anak negeri tercinta ini. Karena dari Indonesialah aku menemukan kehidupan penuh cerita dan kehidupan yang sebenar-benarnya.
![]() |
Film Omnibus Indie - Dimensi |
Apa benar di antara darah-darah, ketakutan, kegelisahan, tangisan dan masih banyak perasaan-perasaan yang menghantui kita masih ada persahabatan dan cinta. Adakah? Tak pernah aku bayangkan persahabatan dan cinta akan terjalin di atas perang.
Paragraf di atas adalah paragraf pembukaan dari salah satu cerpenku yang berhasil terbit di koran Malang Post dengan judul “Aku Gadis Indonesia”, terbitnya bulan agustus tahun kemarin. Waktu itu tepatnya sedang bulan ramadhan kan? Nah, cerpen itu juga dijadikan film indie. Sebenarnya aku tidak mengajukan diri, tapi ada yang minta, akhirnya dibikin. Aku bikin skenarionya, tapi versinya beda untuk mengikuti permintaan produser. Nah, kalau versi cerpennya, kalian bisa baca selengkapnya di sini.
Mungkin kalian sedikit banyak menemukan perbedaan antara cerpen dan filmnya. Tapi, aku akan bercerita pengalaman pertama membuatfilm pendek ya. Kalau di sini aku mau cerita-cerita tentang beberapa adegan di filmnya.
Ini film pendek yang bentuknya film omnibus. Apa itu film omnibus? Kalau menurut pengalamanku sendiri, film omnibus adalah beberapa film yang digabung menjadi satu film. Contohnya seperti film pertama itu judulnya SMS dan dia berlatarkan anak kuliahan di kampus dan di rumah. Sedangkan yang kedua adalah film dengan jaman penjajahan dengan judul Aku Gadis Indonesia. Lalu, yang terakhir judulnya film Kalung yang menceritakan bagaimana segerombolon anak muda sedang menjelajahi hutan sambil mengambil beberapa foto tentang hutan. Nah, dari ketiga judul itu harus jadi satu judul (di sini jadi judul DIMENSI) dan berkesinambungan atau dikatakan saling nyambung. Intinya begitu dan biasanya di film terakhir semua jawaban terjelaskan. Tidak harus tiga film sih, bisa lebih atau cukup dua saja. Yang penting dua atau lebih.
Nah itu tadi judul utamanya, lalu akan diikuti oleh film pertama sampai film terakhir. Kebetulan aku penulis dari film kedua. Oh ya, ngomong-ngomong setiap film itu harus ada crew sendiri-sendiri lho, mulai dari sutradara sampai yang paling terakhir. Kecuali produsernya, cukup satu orang saja.
![]() |
Jangan suka smsan terus. :) |
Setelah film pertama selesai dan meninggalkan banyak hal yang membuatmu penasaran, film kedua dimulai. Film ini berjudul Aku Gadis Indonesia. Nah, di sini aku yang menulis skenarionya dan sudah mengalami puluhan kali debat dengan produser dan sutradaranya. Sehingga mengalami puluhan kali revisi.
![]() |
Diucapkan dengan penuh perasaan, pasti makin bangga. |
![]() |
Adegan paling melelahkan untuk pemain dan crew. |
![]() |
Tentara-tentara capek bawa pistol yang geda dan berat itu. |
![]() |
Adegan Maimunah mau di perkosa. Haduu... Haduu... |
Di dalam pelarian itu, Maimunah berjanji akan selalu menjaga Maria seperti dia menjaga kalung yang diberikan Maria dulunya. Tapi, Maria terus menyangkal karena dia merasa dia bukan Maria. Mereka kembali berlari ketika ditemukan segerombol tentara Jepang dan orang Jawa yang menjadi sukutu Jepang. Dalam pelarian itu Maimunah tertangkap dan kalungnya terjatuh, lalu Maria yang masih berlari di tembak kakinya dan dipukul kepalanya sampai pingsan. Ketika Maria pingsan, Maimunah diperkosa, dan di tembak mati. Maria terbangun ketika mendengar tembakan dan berlari meninggalkan Maimunah yang sudah meninggal. Pada akhirnya Maria tertembak dan meninggal ketika sedang berlari dalam keadaan pincang.
35 Comments
Wah kayaknya seru tuh film nya
ReplyDeleteSeruu lho, tonton gih. :)
Deletetertarik sama semua filmnya, jadi pengen nonton :D
ReplyDeleteTonton yuks kalo mau!! :)
Deletewaha mbaknya hebat sekaliii.
ReplyDeletesukses buat filmnya :))
Makasii Kakak, . :)
Deletewah vintage dari screenshootnya bikin penasaran..
ReplyDeleteMakasii ya, . D bkin penasaran emang. Hhehe. , XD
Deletecerpennya terbit, ternyata talenta lainnya adalah jago membuat film...kisah maimunah dan maria...benar2 luarbiasa...salam :-)
ReplyDeleteTerima kasih Kakak, .
DeleteSemoga ada kisah sesungguhnya. Amiin. ,
Hai, nyempetin mampir nih ! Makasih udah main ke blog :))
ReplyDeleteKamu kritis juga ya, kalah nih hehe. Kecil-kecil cerpennya udah bisa dibuat film indie, filmnya bikin penasaran juga.
Di malang kan ? Aku SBY, boleh lah ngajak-ngajak, pengen tau seputar film nih :D
Hhehe, .
DeleteMakasih Kakak, . ya beginilah aku, mengikuti jejak soe-hok gie. :D
Tp, lebih introvert d bandingkan dia?!
Yupz, mampirlah ke malang. Wiih, aku nggag begitu tau tentang bikin film. taunya ya nulis.
cool! masukin ke Indie Bareng doong :D biar di screening hehehe
ReplyDeleteMaaf, "indie bareng" itu apa ya?! ~,~
Deletemantep,,semoga tambah bagus kedepannya :)
ReplyDeleteAmiin, . makasih Kakak.
DeleteMau Nonton share Free dong heheee
ReplyDeletewaah, aku nggak punya hak ntuk itu. yg punya hak bu produsernya. --" maaf. ,
Deleteah gak asik klo gak sama film nya... :3 #modus
ReplyDeleteAku udah kebal dgn modusmu. :P
DeleteWah ngeliat film yg kedua jadi inget sama film bikinan pas masih SMA dulu, topik dengan setting pas zaman kolonial gitu.
ReplyDeletePasti kereen yaa filmnya?! Boleh dong kapan2 di share. :D
DeleteKeren, ya, kecil-kecil udah berkarya sebaik ini :O
ReplyDeleteKeren nyd. Puisinya bagus, pantes diterbitin. Setelah baca ini, jadi pengen nonton kisah maimunah. Masih penasaran soalnya, maria itu linglungnya kayak gimana? kenapa dia gitu? apa dari lahir atau gimana? :D
ReplyDeleteTerima kasih Kakak.
Deletekek nya keren tuh yang hantu maimunah
ReplyDeleteHai... asyik sih, terima kasih Kak.
Deletesiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiip
ReplyDeleteTerima kasih Kak.
DeleteLoh heh, kamu anak kine? :O
ReplyDeleteAku pernah ikut produksi bersama kine hehe
Hai... lho... iyakah? Terima kasih kakak.
DeleteWow! Great job!! You should proud of yourself!!
ReplyDeleteWah... iya... terima kasih Kakak.
DeleteSaya baru tau kalo kakak, nulis cerpen dan buat film. Keren..
ReplyDeleteHehe... Terima kasih ya Kak, tapi sekarang masih off nih bikin film-nya. Belum jalan lagi.
DeleteBerjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.