Aku Muak!!!
DUNIA MELIHATKU - Sudah beberapa hari ini aku selalu membuka post ini dan hanya membaca judul, lantas mengusap-usap wajah berkali-kali, dan aku tutup lagi. Namanya juga muak. Dipaksa seperti apapun ya tetap muak. Lalu, aku perlu apa? Terapi? Pergi ke psikolog? Bukan itu yang aku butuhkan.
Aku hanya stuck.
Siapa yang perlu aku salahkan terkait Covid-19? Tidak ada waktu lagi untuk menyalahkan siapa-siapa. Kita hanya perlu saling membantu dan memberi semangat. Kata-kata ini sungguh bukan untuk kamu, kalian, mereka, atau siapa-siapa, ini murni untukku sendiri yang tengah muak. Kali aja semakin aku merapal kata-kata ini, semakin aku bisa menenangkan diri.
Semoga ini benar-benar terakhir kalinya aku membicarakan Covid-19 dan aku akan mengembalikan citra "Dunia Melihatku" ke jalan yang benar. Entah, aku kembali mengulas bacaan, tontonan, atau sekedar menulis fiksi. Iya karena aku sudah muak dengan semua yang ada kaitannya Covid-19. Kalau aku bisa, aku akan talak satu, talak dua, dan talak tiga Covid-19. Setuju? Setuju!
Mungkin kamu masih ingat aku pernah cerita tentang Ma, kakak perempuanku yang bekerja sebagai perawat rumah sakit di kota lain. Dia dan suaminya menjadi perawat dan bukan perawat Covid-19. Tapi, akhir-akhir ini mereka harus lebih tabah karena harus turut menjadi perawat Covid-19.
Barangkali yang muak nggak cuma aku, kamu juga, mereka juga, atau kita semua? Semuak apa? Semuak itu dengan Covid-19.
Tapi, seperti tulisan-tulisanku sebelumnya. Aku mencoba untuk mengerti dari segala sisi terkait wabah ini, baik dari sisi positif maupun sisi negatif. Semua sama saja, memuakkan.
Baca Juga:
Jangan karena New Normal Life, Malah Ena-ena!
Orang-orang yang meremehkan Covid-19, kenapa semakin banyak? Kenapa? Jangan salah paham dengan kata New Normal Life. New artinya baru, normal ya normal, life ya hidup. Kalau dijadikan Bahasa Indonesia aritnya Kehidupan Normal yang Baru. Artinya apa? Ya artinya, kehidupan normal yang belum pernah kita alam sebelumnya.
Jangan karena new normal life, terus kamu enak-enak meremehkan dan lepas masker sama males cuci tangan. Abis makan nasi sambel terasi tanpa sendok, terus males cuci tangan. Ya Tuhan... Woooiii...
Kakakku OTG Gara-gara Covid-19
Muak!!! Sengaja aku kasih tanda seru 2 bonus 1 karena memang aku sudah diambang batas. Suami Ma OTG atau Orang Tanpa Gejala Covid-19. Mendengar beritanya sudah kaget.
Aku tidak tahu harus berkomentar apalagi, tidak ada, aku rasa cukup.
Aku hanya mohon, kita bisa berhenti meremehkan Covid-19 di tengah New Normal Life.
Aku tidak apa-apa kamu jalan-jalan ke mana saja. Aku juga tidak apa-apa kamu pergi berlibur. Kita memang memerlukannya untuk refreshing. Tapi, tetap mari belajar untuk sadar bahwa kita tengah berdampingan dengan Covid-19 yang kasat mata. Tetaplah ingat, patuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Aku tidak apa-apa kamu jalan-jalan ke mana saja. Aku juga tidak apa-apa kamu pergi berlibur. Kita memang memerlukannya untuk refreshing. Tapi, tetap mari belajar untuk sadar bahwa kita tengah berdampingan dengan Covid-19 yang kasat mata. Tetaplah ingat, patuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Terima kasih Covid-19, aku akan mengembalikan Dunia Melihatku ke arah yang benar. Aku tak akan lagi membicarakanmu lagi, Corona.
Jadi, bagaimana menurutmu hidup berdampingan dengan Covid-19?
IG: @duniabelajarmalang / @einidshandy
Jadi, bagaimana menurutmu hidup berdampingan dengan Covid-19?
IG: @duniabelajarmalang / @einidshandy
26 Comments
Semoga teguran keras ini dibaca banyak orang agar tetap patuh protokol kesehatan, ngga jumawa lagi seolah malah nantang keadaan dan merasanya kebal dari bahayanya virus.
ReplyDeleteSemangat kak Einid.
Iyaaa... makasih ya Kak... Jaga kesehatan selalu.
Deletesemangat kak einid, badai pasti berlalu
ReplyDeleteSemangat juga Kak!
DeleteMemang kadang gemas juga, soalnya saya lihat di keadaan new normal malah seperti normal beneran. Keluar ngga pakai masker dan juga berdesakan saat belanja. Mau aku tegur takutnya nanti dia marah marah.
ReplyDeleteSemoga Ma dan keluarga nya sehat selalu, begitu juga dengan mbak Shandy.😊
Halo Kak...
DeleteIya, new normal disalah artikan jadi old normal dong. Kan lucu?
Yang penting kita mengusahakan nggak sampai seperti mereka yang salah kaprah saja Kak.
Aamiin...
Terima kasih Kak.
saya juga eneg mbak
ReplyDeletetapi bingung juga mau gimana yang penting tetep protokol kesehatan jangan sampai enggak. masker, bawa hand sanitizer, enggak ke keramaian dulu.
semoga kakaknya tetap kuat dan tegar serta pandemi ini cepat berlalu
amin
Iya nih Kak. Semoga kita tetap semangat mengikuti protokol kesehatan Covid-19 ya.
DeleteAamiin... Terima kasih atas doanya Kak.
Orang lain pada social distancing dari 2020, lah saya mulai dari 2019 lalu mba (alasannya privasi). Sekarang ada corona mereka pada ngeluh, sedangkan saya? Mungkin lebih lama dari mereka.
ReplyDeleteMereka belum terbiasa saja sih Kak kayaknya, padahal kalau terbiasa dan bisa mencari hal-hal seru yang bisa dilakukan asyik kok.
DeleteYa kan?
Aku sih tetep merasa asyik aja...
Semoga kita semua segera terbebas dari covid-19 ya, Mbak Einid. Jujur aku juga sudah muak sekali dengan covid-19 karena ruang gerakku jadi semakin sempit..
ReplyDeleteAku setuju dengan adanya new normal. Karena bagaimana pun juga ekonomi harus berputar. Banyak orang yang perlu cari uang untuk menghidupi keluarganya. Tapi sayangnya banyak orang yang salah tafsir dengan adanya new normal. New normal itu bukan kembali ke normal yang lama, tapi menuju normal yang baru yang memperbolehkan orang keluar untuk kepentingan yang benar-benar penting (seperti cari uang contohnya) tapi tetap harus selalu menjalankan protokol kesehatan serta jaga jarak. Tapi nyatanya sekarang setelah new normal banyak orang yang abai dengan protokol kesehatan dan bahkan berpikir kalau corona itu sebenarnya tidak ada..ðŸ˜
Setuju sekali Kak, aku juga setuju kalau harus ada new normal life, ya mau gimana lagi? Kalau di rumah aja, kita makan pakai apa? Perlu membeli, kecuali kita bisa barter dengan tetangga.
DeleteSemangat di new normal life! Semoga salah kaprah netizen tidak berkepanjangan.
Hidup di kota besar pada masa kayak gini. Pasti banyak banget tekanannya. Di sana jumlah orang yang positif covid jauh lebih banyak. Tapi masih banyak juga orang yang nggak mau taat sama protokol kesehatan, padahal demi kebaikan bersama lho. Saya ikutan sedih dan muak juga pas tahu keluarganya mbk sandy jadi OTG. Semoga diberi kesehatan dan kekuatan untuk jadi garda terdepan melawan covid.
ReplyDeleteAmin....
Kadang memang menyebalkan mbak, kita sudah berusaha kalo keluar rumah mematuhi protokol kesehatan tapi yang lain cuek saja. Jadi agak gimana gitu.😂
DeleteAamiin... Makasih banyak ya Kak... Untuk orang-orang yang harus kontak langsung dengan pasien Covid-19, ini benar-benar karena kita tahu kenyataannya bahwa Covid-19 itu ya memang bikin orang takut tapi mau gimana lagi?
DeleteMakanya, besar harapan kita, masyarakat bisa turut membantu dengan menjadi pribadi yang disiplin.
Semangat ya Kak!
Sehat-sehat untuk kita semua.
apa yang menimpa kita hari ini seharusnya diterima dengan hati terbuka dan bersedia menghadapi norma baru dalam kehidupan. ia bukan untuk menyusahkan sesiapa. ia dibuat untuk kita sama-sama menjaga keselamatan sosial. semoga kita dilindungi daripada virus ini.
ReplyDeleteIya Kak, setuju sekali.
DeleteSemoga kita semua bisa segera membaik ya Kak.
Aamiin...
Semangat!
Saatnya mulai beradaptasi dengan situasi mba. Mau tidak mau hidup harus berjalan terus.
ReplyDeleteSmg kita semua aman dan sehat
Iya Kak, hidup tetap berjalan apapun keadaannya.
DeleteSemangat!
ikuti protokol new normal. Di tempat kami memang masih banyak yang salah mengerti tentang new normal mereka mengartikannya 'normal kembali seperti masa dulu'
ReplyDeleteSeharusnya diganti bahasa Indonesia saja biar lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hidup Normal Era Baru di Pandemi Covid-19. Mungkin.
Deletesemoga ke Muak kannya segera berakhir, dan justru dapat menguatkan.
ReplyDeleteHidup harus jalan terus...
SALAM SEHAT dan CERIA SELALU
......semangat kaka
Iya Kak, semoga... Salam sehat dan ceria juga.
DeleteSaya yang termasuk takut dengan pandemi ini dan berusaha untuk menerapkan cara sesuai protokol kesehatan jika ke tempat umum, tetapi itu bukan hal yang mudah.
ReplyDeleteTahulah jika orang lain tidak menerapkan protokol yang tepat, diri ini rasanya tidak aman.
Semoga Kak Ma dan keluarga tetap dilindungi Allah. Hanya bisa bersabar dan berdoa agar tetap kuat.
Sepupu dan keponakan saya di Bandung ada yang perawat.
Hai Kak, memang tidak mudah dan butuh konsisten untuk membiasakan diri karena ya balik lagi, membangun sebuah kebiasaan itu tidak pernah mudah.
DeleteSemangat ya Kak...
Wah, semoga mereka dalam lindungan juga ya Kak. Kita harus tetap semangat memberi dukungan kepada mereka.
Sabar kak, tetep semangat.
ReplyDeleteBtw kalau boleh cerita, baru saja di desaku ada yang positif swab covid tapi otg.
Jujur saya bingung, sudah dinyatakan positif tes swabnya, tapi si orangnya tak menunjukkan gejala satupun alias otg. Entahlah, saya tak paham medis
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.