Dunia Belajar Dampingi Belajar Daring #dirumahsaja
DUNIA MELIHATKU - "Keren, Nid. Cepat menangkap peluang." Puji salah satu Guru Besar Universitas Negeri Malang yang paling terkenal suka ngopi bareng milenial, Profesor Djoko Saryono. Ini merupakan pencapaian luar biasa. Aku untuk pertama kalinya mendapatkan chat personal dari profesor yang selalu dinantikan kehadirannya di warung kopi oleh teman-teman muda. Terima kasih Prof, pesanmu singkat tapi jelas penuh penghargaan. Ini tentu tentang Dunia Belajar yang siap mendampingi belajar daring #dirumahsaja
Sebelumnya aku sudah menceritakan Dunia Belajar, tapi aku belum puas jika hanya berhenti sampai di sana. It is okay, right? Dunia Belajar menjadi sesuatu yang aku banggakan dan aku rawat.
Dunia Belajar Siap Dampingi Belajar Daring #dirumahsaja
Salah satu program Dunia Belajar yang sekarang sedang berjalan lancar dan benar-benar aku promosikan di berbagai media sosial adalah Dunia Belajar Siap Dampingi Belajar Daring #dirumahsaja. Barangkali New Normal Life sudah berlaku, tapi seperti yang kita ketahui bahwa pemerintah masih memberlakukan belajar daring untuk membantu mengurangi penyebaran Covid-19. Hmm... Covid-19 lagi kan yang dibahas? Gggrrrhhh...
Namun, kamu pasti tahu bahwa ada banyak keluhan masuk karena banyak orang tua yang kewalahan dengan belajar daring. Bahkan, ada banyak meme atau sindirian.
Oleh karena itu, Dunia Belajar hadir dengan program yang siap membantu mengajar anak-anak di rumah. Sebenarnya, program ini bukan termasuk program baru dari Dunia Belajar. Namun, sedikit ada perkembangan inovasi. Jika biasanya belajar informal atau les di Dunia Belajar harus dilakukan pada sore atau malam hari. Maka, kali ini Dunia Belajar menjadikan waktu belajar bisa dilakukan pada pagi, siang, sore, bahkan malam hari dengan tajuk utama mendampingi belajar daring #dirumahsaja.
Bagaimana Proses Belajar Mengajar Dunia Belajar?
Dunia Belajar tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada proses belajar mengajar.
Persiapan Tutor Dunia Belajar
Pastinya, tutor yang mengajar telah lolos seleksi pada pengiriman kelengkapan berkas lamaran, interview, dan microteaching atau latihan mengajar.
Jika tutor sudah lolos seleksi, maka tutor akan memilih siswa yang mendapatkan siswa. Namun, sebelum mengajar, tutor wajib mengikuti pengarahan tutor dari senior Dunia Belajar.
Prosesnya memang panjang, tapi melalui proses ini, tutor siap terjun mengajar. Lalu, bagaimana dengan siswa dan orang tua?
Pengarahan untuk Orang Tua dan Siswa Baru Dunia Belajar
Jangan lupa ya! Pengarahan tidak hanya diberikan kepada tutor, tapi juga diberikan kepada orang tua dan siswa. Hal ini untuk mengurangi timbulnya kesalahpahaman di masa depan.
Bagian administrasi Dunia Belajar akan mengarahkan orang tua dan siswa sampai belajar mengajar dapat dikatakan sudah lancar dan konsisten. Arahan dilakukan dengan menjelaskan sistem belajar mengajar di Dunia Belajar, mempertemukan orang tua dan siswa dengan tutor. Lalu, juga melakukan evaluasi belajar secara bertahap kepada orang tua, siswa, dan tutor.
Bagaimana Belajar di Dunia Belajar?
Pendiri Dunia Belajar tidak tertarik mengikuti kurikulum-kurikulum yang ada di Indonesia. Tapi, ia juga tidak menciptakan kurikulum baru. Ia hanya berusaha memahami cara belajar anak-anak yang berbeda satu sama lain dengan mempertemukan tutor yang memiliki kemiripan dalam mengajar atau mau mengikuti cara belajar anak-anak.
Anak-anak boleh belajar sembari mendengarkan musik, jika itu membuatnya berkonsentrasi. Anak-anak juga boleh belajar sambil makan camilan, jika itu membuatnya fokus. Anak-anak bahkan boleh beristirahat jika lelah dan kembali melanjutkan belajar saat sudah siap belajar lagi.
Tutor juga harus menerlibatkan orang tua dengan memberi dukungan meski kadang-kadang ada orang tua yang menolak jika ternyata orang tua harus disuruh mendukung anak beristirahat dari belajar. Ingat, anak-anak bukan robot! Mereka butuh istirahat sebagai bentuk dari refreshing mereka.
Selain itu, Dunia Belajar tidak boleh membebani anak dengan banyak PR! Kalaupun ada PR, PR tersebut hanya untuk mencari tahu sebuah dua buah jawaban dari pertanyaan sulit dan membutuhkan riset untuk mencari jawabannya. Misalnya, bagaimana proses ulat menjadi seekor kupu-kupu cantik?
Bagaimana, Apakah Kamu Tertarik ke Dunia Belajar?
Jika, kamu memiliki seorang adik ata anak atau bahkan kamu sendiri mengalami kseulitan saat belajar daring, kamu bisa menghubungi Dunia Belajar untuk belajar bersama.
Dunia Belajar menyediakan tiga jenis kelas yang dilakukan secara luring atau offline, yaitu:
Les Privat (Durasi 60 - 90 menit):
Les ini dilakukan antara 1 tutor dengan 1 siswa. Belajar menjadi lebih fokus dan efektif. Tapi, tutor tetap mengajak siswa belajar dengan santai, asyik, dan menyeangkan.
Les Kelompok (90 menit):
Les ini dilakukan antara 1 tutor dengan 2 - 5 siswa dengan kelas campuran dari jenjang yang sama. Belajar menjadi kurang efektif, tapi setiap anak tentu bersemangat belajar karena mereka memiliki teman yang juga sedang belajar.Les Kelas (90-120 menit):
Les ini dilakukan antara 1 tutor dengan 6-10 siswa dengan kelas campuran dari jenjang yang sama. Sama seperti les kelompok, kurang dan bahkan kurang efektif sekali. Tapi, anak-anak memiliki waktu yang lebih panjang untuk belajar.
Setiap anak di Dunia Belajar pada awalnya malu-malu untuk bertanya atau mengemukakan pendapat mereka. Tapi, pada akhirnya mereka terbiasa bertanya atau mengemukakan pendapat mereka karena tutor tidak bosan menarik mereka.
Dunia Belajar Dampingi Belajar #dirumahsaja
Selain itu, di sini kita melakukan semuanya secara tim. Kita selalu menjaga komunikasi kita dengan baik antara bagian lembaga, siswa, orang tua, dan tutor.
Dunia Belajar tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu mendirikan Dunia Belajar dengan baik. Mungkin aku tidak bisa menyebutkan nama mereka satu per satu. Tapi, ide ini tidak murni datang dari aku, tapi ada banyak orang di belakangku yang mendorongku maju dengan menambahkan ide-ide baru.
Sungguh, ini seperti membuat sebuah kue tart. Aku hanya bisa membuat rotinya. Tapi, orang-orang di sekitarku satu per satu membuat roti ini menjadi kue tart yang cantik. Mulai dari menambahkan cream, hiasan, lilin, sampai bisa dilihat banyak orang.
Terima kasih kepada kalian semua... Kalian lebih hebat dari aku karena kalian berhasil mendorongku sampai berdiri di depan dengan membawa nama Dunia Belajar yang baru lahir di tahun Pandemi Covid-19.
Kesulitan belajar daring? Belajar #dirumahsaja dengan Dunia Belajar yuk? Kamu bisa menghubungi kita di facebook page atau instagram @duniabelajarmalang.
Mencintai orang-orang terdekatmu menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan impianmu. Karena mereka akan menjadi pelengkap kekuranganmu.
Einid Shandy
Kemarau begitu dingin, 25 Juli 2020
18 Comments
maksud dan tujuan bagus sekali, tetapi menyamaratakan antara si A dan i B koneksi di kampung kami masih terbatas
ReplyDeleteSemoga koneksi di kampung Kakak bisa menjadi lebih baik ya Kak. Aamiin...
DeleteJaga kesehatan dan tetap mendukung putra-putri Indonesia untuk belajar.
di tempat saya bisa dibilang zona hijau, walau begitu sekolah tetap saja tutup. tapi tidak benar-benar tutup, siswa tetap berangkat sekolah cuma tidak pakai seragam. belajar lewat daring memang sulit, beresiko juga membiarkan anak dengan gadjet mengingat pergaulan yang cenderung tanpa kontrol, tapi sekarang untuk tingkat smp sudah resmi masuk.
ReplyDeleteWah... sudah zona hijau, semoga benar-benar menjadi zona hijau dan Covid-19 benar-benar pergi dari sana sehingga anak-anak sekolah bisa kembali sekolah normal. Aamiin...
DeletePantesan sudah jarang nongol di blog wkwk
ReplyDeleteAgak rempong sama Dunia Belajar Kak. Maafkan.
DeleteNah benar perediksi James Peter pada tahun 1933, belajar online (di rumah) akan menjadi hal lumrah, kiranya covid 19 hanya mempercepat, seperti kalkulasi hukum sebab dan akibat alamiah
ReplyDeleteWiih... itu tahun sebelum Indonesia merdeka Kak. Keren banget prediksi beliau. Sepertinya belum ada smartphone pada saat itu.
DeleteIya, setuju. Banyaknya PR jadi menyita waktu untuk mengerjakan tugas, belum lagi belajar untuk besok harinya. Ponakan-ponakanku kasian juga mengerjakan PR sampai larut malam. Ya kadang sempat belajar untuk keesokan harinya, kadang terlewatkan karena sudah kelelahan.
ReplyDeleteWah, dari yang dijelaskan di sini sih agak mulai terbayang seperti apa. Murid mampu mengemukakan pendapat itu memang penting banget. Jadi anaknya gak pasif. Coba liat kalau ada yg diwawancara di berita TV, kalau ditanya wartawan, jawabnya singkat-singkat.. satu kata rata-rata😅 Ditanya "Suka gak bermain di sini?" Jawabnya hanya suka. Berbeda dengan anak-anak yg biasa diskusi dan berani bicara. "Iya suka, karena gini gini gitu... dst dst" tanpa perlu ditanya sukanya apa, gimana. Ya karena terbiasa diskusi itu jadi otomatis sendiri menjabarkan. Yah, untung kalo anaknya punya keluarga yg mendukung dan di rumahnya dibiasakan diskusi.
Beda dengan anak-anak negara tetangga sekitar karena di kelas terbiasa berdiskusi bukannya waktu di kelas malah dipakai untuk merangkum buku cetak lah lalu gurunya santai-santai sendiri, atau guru sibuk menjelaskan ini-itu tanpa bertanya ke murid-murid tanpa ada diskusi gitu maksudnyaaaaa. Ya murid kan secara tidak langsung terbentuk jadi pasif. Murid sekelas kebanyakan juga sih... gak tau ya sekarang, kalau saya dulu 40an anak satu kelas.
Dan beberapa guru ada yg nanya ke yang pinter-pinter atau yg di depan aja 😗 Beberapa guru juga kadang (entah menyadari atau tidak) mempermalukan murid di depan teman-temannya saat tidak bisa menjawab atau tidak bisa menyelesaikan soal. Saya juga pernah dibentak-bentak guru kimia karena ada yg gak saya pahami. Seakan saya bisa magically mengerti kalau sudah dimaki-maki gitu. Gak gitu caranya, bu hajiiiiiiii -____- malah membuat down mental siswa/i yg akhirnya gak mau bertanya karena takut dimarahi atau diledek.
Baguslah ada ide bimbel onine ini, mengajar dengan santai sehingga membuat siswa/i merasa nyaman. Semoga siswa/i yg takut bertanya ke guru-gurunya yg galak, bisa terbantu dengan adanya dunia belajar dan terbantu juga dalam mengeerjakan PR segambreng.
Halo Kak, penjabarannya panjang sekali. Tapi, memang itulah gambaran pendidikan di Indonsia. Anak-anak bertumbuh untuk mendengar tanpa berani mengemukakan pendapat. Selain itu, tanpa sadar banyak guru yang melakukan perundungan terhadap anak-anak yang tidak mampu, seperti dipaksa maju dan dipermalukan. Padahal hal seperti itu tidak baik untuk pertumbuhan mental anak-anak. Alangkah baiknya guru memahami bahwa anak-anak tidak semua memiliki kemampuan yang sama.
DeleteSemoga pendidikan kita ke depannya mulai mengedepankan sharing bersama dan guru bisa bersikap adil kepada setiap murid, baik yang tidak mampu maupun yang mampu.
Semangat Kak!
Terima kasih apresiasi dan doa baiknya ya Kak.
Semangat ya kak Shandy, semoga pendidikan Indonesia makin maju dengan peran serta masyarakat kak Shandy yang mau membantu kesulitan belajar daring.
ReplyDeleteHalo Kak,
DeleteTerima kasih apresiasi dan doanya ya Kak.
Aamiin... Aamiin... semoga Pendidikan Indonesia semakin maju.
Saya mengasuh para santri yang tentu saja juga daring. Ada yang SD, Tsanawiyah, dan Aliyah. Betapa banyak cerita bersama mereka. Semoga pandemi ini segera berakhir ya.
ReplyDeleteWah... menarik sekali Kak, semoga mereka menjadi generasi hebat.
DeleteIya, semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin...
Mb klo siswa dari luar malang bisa ikutan gak?
ReplyDeleteBelum berani Kak, soalnya interview dengan tutor masih secara offline, belum bisa secara online, takut nggak cocok.
DeleteCocok buatku yang selalu belajar otodidak, aku belajar hampir semua bahasa program, matimatika kalkulus mulai dari nol melalui internet,
ReplyDeleteWah wah... keren banget Kak. Semangat ya Kak!
DeleteBerjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.