Gimana Joki Ujian di Dunia Belajar?
DUNIA MELIHATKU - Akhir-akhir ini setiap pelajar di Indonesia sedang disibukkan dengan Ujian Akhir Semester atau Ujian Kenaikan Kelas. Pada konteks pelajar sekolah, ujian ini sekarang lebih dikenal dengan Penilaian Akhir Tahun yang disingkat PAT. Jujur, buat aku yang udah lama banget jauh dari dunia ujian, nyebut kata PAT itu masih kaku di lidah. Sampai detik ini, aku lebih suka menyebutnya UAS. Tapi, it's okay, setiap sesuatu yang ada di kehidupan ini tentu mengalami perkembangan dan perkembangan, termasuk nama. Seiring berjalannya PAT, juga ada Joki Ujian, termasuk di Dunia Belajar.
![]() |
Gimana Joki Ujian di Dunia Belajar? Gambar: Pixabay |
Gimana Joki Ujian?
Mungkin kamu selama ini udah nggak asing dengan seseorang yang disebut "joki" atau kamu sendiri pernah menggunakan jasanya-atau kamu juga joko. Kalau kamu pro, kayaknya kamu nggak perlu melanjutkan membaca artikel ini atau kita akan berakhir pada berdebatan tak berujung. Karena terlepas dari perbedaan pendapat kita, aku ingin kita tetap baik-baik saja.
Menurut KBBI Online, joki merupakan orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang.
What? Joki Ujian di Dunia Belajar?
Dunia Belajar sendiri nggak membenarkan adanya Joki Ujian. Kenapa? Dunia Belajar merupakan komunitas dan bimbingan belajar yang dibentuk untuk membantu memberi nutrisi tambahan atau vitamin tambahan kepada pelajar yang masih belum memahami materi yang diterima dari sekolah atau kampusnya.
Namun, baru akhir pekan ini (5/6 Juni 2021) Dunia Belajar mendapatkan kabar kurang menyenangkan dari salah satu konsumen yang membutuhkan jasa Dunia Belajar.
Pada awalnya, aku sedikit curiga ketika wali siswa menanyakan ke aku background tutor Dunia Belajar dengan sangat mendetail. Sebenarnya itu tidak masalah, namun rasanya agak aneh ketika pertanyaan-pertanyaan wali siswa ini tidak langsung ditujukan kepada tutor kami karena kami selama ini berusaha tidak menutupi background tutor kami. Padahal, tutor kami sudah mengajar beberapa kali ke rumah siswa. Tapi, kenapa? Tepatnya sudah 6 kali pertemuan.
Sebelum aku lanjutkan, for your information, Dunia Belajar memiliki fasilitas untuk konsumen, salah satunya "bisa minta ganti tutor disertai dengan alasan yang jelas".
![]() |
Ketika Tutor Dunia Belajar menjadi Joki Ujian. Print Screen: Nid |
Izin Tidak Mengajar Satu Kali, Nilai Anak Jeblok
Nah, tutor Dunia Belajar yang sudah cukup berpengalaman ini ternyata dikatakan kurang mumpuni dan wali siswa minta ganti tutor karena tutor tidak dapat datang mengajar, sehingga membuat nilai anaknya turun. Di sini cukup mencurigakan, satu kali izin tidak masuk tapi nilai anak turun.
Lantas, aku tidak serta merta menyalahkan tutorku karena aku tahu "belajar adalah proses panjang untuk sampai pada titik pencapaian". Tapi, kenapa nilai bisa turun drastis hanya karena satu kali izin tidak mengajar.
Ini sama seperti ketika kamu sekolah, izin tidak masuk satu kali karena sakit, eh nilai kamu turun drastis. Kesannya kok jadi lucu ya? Lalu, materi-materi yang kemarin masa' jadi lupa juga karena izin tidak masuk sekali?
Tutor Dunia Belajar Mengerjakan Soal Ujian
Setelah sekian lama tanya jawab dengan tutor dan wali siswa, aku akhirnya mendapatkan cerita dari tutorku dan tentu saja aku lebih percaya dengan tutorku yang sudah aku kenal jauh lebih dulu daripada konsumenku.
Les yang dilakukan adalah saat PAT berlangsung dan tutor mengerjakan soal-soal PAT. Tutorku juga mengakui bahwa apa yang dia lakukan adalah jadi joki. What? Aku nggak setuju dong dan aku nggak nyaman karena ini bukan les, tapi menjadi joki. Ternyata tutorku juga sependapat denganku dan seluruh anggota tim Dunia Belajar juga mengamini pendapat kami yang tidak setuju dan tidak nyaman.
Lalu, Apa Tindakan Kamu Jika Dicurangi Konsumen?
Aku mengerti posisi tutorku yang khawatir jika melepas siswanya akan mendapatkan sanksi dari Dunia Belajar. Tapi, aku sendiri yang memiliki tanggung jawab besar di Dunia Belajar mengatakan dengan tegas "lepaskan konsumen tersebut karena kita masih bisa mendapatkan konsumen yang benar-benar membutuhkan kita untuk berkembang" dan aku juga menghargai anggota tim lain yang juga memilih "melepaskan" daripada harus dicurangi.
Bagaimana Cara Melepas Konsumen?
Pembeli adalah Raja. Aku juga memegang teguh prinsip ini. Namun, bukan berarti kita sebagai penjual, kita mau diperlakukan semena-mena. Jadi, kita penjual, bukan budak.
Ketika wali siswa kekeuh minta ganti tutor dan tidak mau menerima pendapat kami, aku mengiyakan tapi aku tidak menjanjikan akan mendapatkan tutor sesuai target yang diharapkan. Kemudian kami mencoba membelokkan ke tutor yang bisa mendampingi pada sore hari atau di luar jadwal PAT agar tidak ada lagi kegiatan perjokian di Dunia Belajar.
Seperti dugaan awal, ternyata wali siswa tidak tertarik dan sudah mendapatkan pengganti dari luar Dunia Belajar. Aku bersyukur karena bukan kami yang menjadi Joki Ujian.
Namun, kami juga berharap para joki ujian semakin berkurang dan menghilang dari muka bumi ini agar generasi masa depan bisa menjadi generasi hebat dan luar biasa untuk selalu mencintai alam semesta dengan cara mereka.
Akhir kata, selamat ujian untuk para pelajar Indonesia. Semoga kita semua mendapatkan apa yang kita impikan.
Ada baiknya melepaskan sesuatu yang meninggalkan luka batin.
Einid Shandy
Catatan Kecil:
Pada 25 Mei 2021, akhirnya aku melakukan Vaksin Covid-19 yang pertama setelah berhasil meloloskan diri sejak Februari lalu. Perusahaan tempat kerjaku menggunakan AstraZeneca. Beruntung keesokan harinya tanggal merah, ternyata efek sampingnya ke tubuhku luar biasa sekali. Aku meriang. Eh, ternyata bagian yang disuntuk bengkak sampai akhir pekan.
Kemudian, pada 1 Juni 2021, aku jalan-jalan ke perkebunan. Namun, saat aku dibonceng temanku, terjadi insiden tidak menyenangkan. Kami terjauh ke perkebunan, beruntung tanah kering. Tapi, efeknya lumayan parah, bagian bahu, punggung, dan kakiku memar dan sakit luar biasa sampai akhir pekan lagi.
Wah, rasanya 2 pekan berturut-turut merasakan sakit pada tulang-tulang tidak menyenangkan sama sekali. Semoga, kamu selalu sehat dan kalaupun mendapatkan sakit, semoga sakitmu hanya sebentar.
47 Comments
Ada juga ya "joki ujian" jika ia berlarutan sampai bila pun kita gak tahu tahap kecemerlangan anak-anak. Ini memang kena diatasi oleh pihak atasan.
ReplyDeleteOh! Tahniah udah di vaksin. saya masih menunggu.
Setuju sekali Kak. Joki Ujian semakin merajalela dan ini memprihatinkan.
DeleteSemoga segera vaksin ya Kak.
Semoga lekas pulih, kak...
ReplyDeleteKok ngeri ya bacanya, aku kira joki ujian itu cuma ada di kampus2 yang mahasiswanya banyak. Dulu suka dengar istilah ini dari teman yang satu kelasnya bisa lebih dari 40 orang. Ternyata ada juga joki ujian untuk anak sekolah..
Hai, iya banget Kak. Aku juga kaget sih, ternyata di sekolah-sekolah udah beredar joki ujian, tepatnya hal ini terjadi karena ujian daring.
DeleteAh, semoga semua ini segera mendapatkan perhatian lebih.
Oh ternyata joki bukan cuma ada di mobil saja tapi juga ada di dunia pendidikan ya.
ReplyDeleteWah enak juga tuh pakai joki, ngga usah capek belajar tapi tetap dapat nilai bagus, begitu jokinya sadar dan tidak mau meneruskan, minta diganti sama joki lain.
Sini Bu, sama aku saja, nanti aku kerjakan tapi asal asalan ya.🤣
Oh mbak Shandy habis di vaksin dan meriang ya. Udah gitu kena musibah lagi, sabar ya mbak dan semoga cepat sembuh.
Hai Kak,
DeleteAku juga punya pikiran dikerjakan asal-asalan, tapi nanti khawatir hasilnya malah menjelekkan Dunia Belajar. Jadi, ya udah sih, nggak jadi dan kami memilih mundur dari dunia perjokian.
Iya Kak, aku baru divaksin dan terima kasih doanya. Sehat juga untuk Kakak.
Education situation and exams are very stressful here in Turkey. Sometimes our children and youth think that / feel that life is Exam.
ReplyDeleteIt seems like in Indonesia. Children are stress because of online education. They can explore more.
DeleteSaya pikir joki ujian hanya ada di ujian seperti tes CPNS ternyata di dunia belajar pun ada.
ReplyDeleteBukan cuma di tes CPNS mas, joki juga ada di dunia blogging lho, ada yang bayar sekian lalu diterbitkan di blognya sendiri.
DeleteTapi jarang sih, soalnya bayar juga sementara kalo pendapatan blog sedikit ya tekor. :(
Kecuali kalo pegang pepatah, biar tekor asal kesohor. :v
Aku juga nggak nyangka di Dunia Belajar ternyata ada. Bikin shocked.
DeleteKalo di blog kayaknya istilah lebih ke beli artikel sih Kak. Iya nggak?
DeleteWah, baru tahu ada joki ujian untuk anak sekolah. Dahulu santer terdengar joki untuk masuk perguruan tinggi dan test pns. Selamat malam, Mbak Einid.
ReplyDeleteIya Bu, saya juga kaget ternyata ada joki sekolah juga sekarang.
DeleteSelamat malam juga Ibu.
Halo mba Einid, apa kabar? Udah sehat iyaa? Semoga cepet pulih iyaaa..
ReplyDeleteSebenernya, aku udah denger lama tentang perjokian ini😊
Biasanya di kampus2 pas ujian masuk.
Sekarang ada juga di sekolah2 ya?
Mong ngomong, dulu aku pernah pakai joki lho mba...
E tapi bukan joki ujian, tapi joki di mobil, pas lewat di jln Jkt 3 in 1 hehe...
Halo Kak, bersyukur aku udah sehat Kak.
DeleteWah, pernah pakai joki juga. Aku pengen jadi joki untuk mobil nih, kan lumayan, bisa sekalian naek mobil gratis. Hihi... Maklum Kak, jarang naek mobil bagus aku tuh.
Wah joki? Orang tua siswa sepertinya hanya mengejar nilai. Tanpa peduli dengan perkembangan siswa tersebut. Memang disayangkan kak, kita hidup di lingkungan sosial yang lebih memandang segala sesuatunya dari hasil. Tanpa peduli terhadap proses. Semangat Dunia Belajar!
ReplyDeleteAku nggak paham lagi Kak, kenapa ada orang tua yang memilih untuk melihat hasilnya. Kenapa nggak mengerti bahwa itu juga kesalahan jika anak tidak mampu, lalu harus diperbaiki pelan-pelan.
DeleteTerima kasih Kak. Salam hangat dari Dunia Belajar!
Great post
ReplyDeleteThanks.
DeleteByw aku juga kerja sebagai tutor privat Mba... dan aku kaget semisal ada orang tua yg minta buat tutornya jadi joki ujian.. I mean buat apa..?? Nilai bagus tapi bukan hasil sndiri rasanya agak gimana gitu kan...
ReplyDeletePadahal ujian itu bukan sekedar mengejar nilai menurutku..
Nah kan, ngapain gitu lho nyari Joki ujian buat anaknya? Kok ya segitunya sekali. Padahal nilai tidak akan menghancurkan masa depan kita lho.
DeleteWah, asyik nih, jadi tutor juga. Seru nggak Kak?
nah ini nih kacaunya dunia pendidikan secara online
ReplyDeleteKekacauan yang perlu diperhatikan sekali. Hehe...
DeleteTernyata masih ada joki ujian dalam pendidikan. Semoga ianya dapat dibanteras. Tak bagus untuk generasi akan datang menimba ilmu dengan cara yang tidak sepatutnya. Apapun semoga cepat sembuh ya.
ReplyDeleteIya, semoga segera terberantas dan saat ini Dunia Belajar hanya bisa melakukan dengan sebatasnya Kak. Huhu... Belum bisa turun langsung.
DeleteIya, semoga. Aamiin... Semangat Kak!
Resiko ujian online ya, Kak. Jadi kemungkinan curangnya lebih besar. Bisa-bisanya punya kepikiran tutor bimbingannya disuruh ngerjain ujian anaknya. Hufh..
ReplyDeleteSebenarnya aku kesel banget sama kejadian kayak gini tuh. Kasihan yang jujur kalau gini. Nilainya bisa aja disalip sama yang curang 🥺. Yang curang pun sebenarnya rugi. Dia gak bisa mengukur kemampuannya sendiri dan dia jadi gak dapat ilmu dari pelajarannya sama sekali. Kalaupun sekarang dia ujian curang, ke depannya kemungkinannya dia juga harus curang lagi. Soalnya kalau harus beneran belajar, dia harus belajar dari awal banget karena sama aja dia udah skip banyak materi pembelajaran.
Kalau menurutku ini semua terjadi gara-gara mindset masyarakat yang kurang tepat. Masyarakat kita kebanyakan hanya mengutamakan nilai anak-anaknya daripada ilmu yang sebenar-benarnya didapatkan anaknya. Padahal kelebihan setiap anak kan beda. Ada anak yang unggul di bidang akademik, ada pula yang unggul di bidang non akademik. Dan dua-duanya sama bagusnya. Tinggal gimana orang tuanya mensupport bakat dan minat anak-anaknya dengan benar.
Ngomong-ngomong stay healthy terus ya, Kak Einid. 😀
Setuju Kak, aku juga heran sama orang-orang yang memilih tidak menikmati proses, khususnya untuk anak-anak. Kalau kayak gitu caranya kan bikin mindset anaknya jadi korupsi dong. Tepatnya si anak jadi menggampangkan untuk ke depannya karena udah ada orang yang bantu dia.
DeleteSeharusnya orang tua mengajarkan kejujuran kepada anak sejak anak usia dini.
Iya Kak, terima kasih ya Kak.
Stay healthy juga Kak.
Tapi memang salah satu resiko online ya gini ya, soalnya... jangankan online ya, bahkan ujian langsung aja, banyak kecurangan, apalagi online :D
ReplyDeleteMemang sebaiknya ujian online lebih dipikirkan lagi agar menghindari kecurangan kayak gini.
Terutama juga ditanamkan ke anak-anak, mengenai kejujuran itu jauh lebih penting ketimbang nilainya :D
Iyaaa Kak, mungkin bisa dengan bantuan guru yang bisa memberikan sosialisasi atau mungkin guru-guru sudah menyadari tapi belum bisa membantu dengan maksimal.
DeleteSemoga kita bisa menjadi orang tua yang cerdas ya Kak.
bicara tentang vaksin, saya kemarin juga sudah vaksin dan merasakan hal yang sama mba, ngilu di lengan yang di suntik, tapi syukurlah sekarang dah hilang, he-he
ReplyDeleteWah, semoga sekarang semakin sehat setelah vaksin. Eh, antibodinya bisa terbentuk dengan kuat sehingga tidak mudah terserang virus, khususnya virus yang saat ini menghantui kita semua.
Deleteada2 aja ya jaman skrg, udh pandemi bikin repot... tp ada yg manfaatin keadaan dgn jd joki... menurutku gak bagus tuh...
ReplyDeleteIya dong, nggak bagus tuh ada joki. Masa pandemi gini, ada-ada aja emang Kak.
Deletejoki ini konotasinya rada jelek sih
ReplyDeleteapalagi joki2 ujian
Jelek sih menurutku Kak. Hmm...
DeleteSemoga sehat selalu, Mbak
ReplyDeleteNgomong-ngomong, joki ujian sepertinya bukan hal baru yang kita semua dengar. Ini persoalan kita bersama. Agak ngeri ya klo kondisi seperti ini terjadi terus menerus :(
Iya, joki ujian sudah bukan hal baru lagi tapi hal ini justru semakin menjadi-jadi dengan adanya ujian online. Hmm... Jika kondisi seperti ini terus menerus, rasanya akan sangat menakutkan untuk kemajuan pendidikan kita.
DeleteGimana pendidikan di negri ini mau maju kalau ujian aja pada pake joki gitu ya mbak, apalagi kalau sekolah masih daring kaya gini, joki2 itu dengan gentayangan mulu karna banyak lahan, tp semoga aja joki2 itu bisa segera diberantas.
ReplyDeleteNgomong2 vaksin, Puji Tuhan banget aku dpt SinoVac, jadi ga ada efek apapun hehehe.
Iya Kak, joki untuk ujian semakin merajalela ini bisa-bisa soalnya sekolah masih daring.
DeleteSerem.
Terima kasih.
WAh, sehat-sehat ya Kak.
Wah, ternyata masih ada aja ya joki2 ujian begini. Rusak dong anak bangsa kalau ngerjain ujian aja mengandalkan si joki weleh2 hhhmmm... Btw kalau tanah kering malah lebih parah mbak, body jatuh gitu. Kecuali kalau basah justru lebih mendingaaan hihihi. Lekas sembuh yaaa aamiin.
ReplyDeleteIya banget Kak, merusakan generasi bangsa. Semoga orang tua sejenis ini segera sadar bahwa nilai bukan segalanya.
DeleteHaha... Iya sih, enakan di tanah basah Kak, nggak terlalu sakit, tapi jadi kotor semua.
Dari zaman aku msh sekolah Ampe skr, si joki ternyata masih ada yaaa. Tp dulu joki cuma ada pas ujian akhir SMP/SMU. Krn lokasi ujian diputar2 Ama sekolah lain. JD si pengawas ga mengenali peserta. Beda cerita kalo peserta dan guru pengawasnya satu sekolah, si joki ga berani.
ReplyDeleteSedih kalo yg begini ttp dipupuk. Kalah saing pelajar2 kita nantinya. Aku selalu tekanin ke anakku, mending mereka dpt nilai jelek tp usaha sendiri dan jujur drpd nilai bgs tp hasil nyontek -_-
Eh, ternyata zaman dulu bisa juga joki sekolah ya Kak? Wah, parah-parah.
DeleteOrang tuaku juga gitu Kak, selalu menekankan nilai jelek nggak pa-pa asal hasil belajar sendiri karea proses lebih penting daripada nilai.
Gracias de nuevo por leer mi artÃculo.
ReplyDeleteDuh,, aku kok merasa kasihan sama anaknya. Persepsi belajar untuk dapat nilai bagus itu emang kurang asyik menurut aku. Akibatnya ya gini, melakukan segala cara untuk mendapat nilai bagus. Salah satunya sewa hoki untuk ujian.
ReplyDeleteHai kak, bener banget, nilai bagus itu menurutku cukup sebagai bonus, yang penting udah mencoba semaksimal mungkin.
DeleteBerjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.