Pengalaman bersama "Tumor Payudara", Benjolan Daging yang Terus Tumbuh
DUNIA MELIHATKU - Hai Dunia, lama banget nggak mampir ke sini untuk berbagi. Banyak hal yang terjadi di hidupku sampai detik ini. Salah satu hal yang terjadi adalah ada benjolan daging yang terus tumbuh di payudara kananku. Well, ini bukan hal baru karena ini kedua kalinya aku mengalami kejadian ini. Pada tahun 2017-2018, aku juga mengalami hal yang sama. Tapi, at that time, aku nggak berbagi pengalaman aja sih. Nah, karena banyak banget yang tanya "kok bisa sih?", "Gejalanya apa?", dan masih banyak lagi. Jadi, aku tulis di sini, pengalaman bersama "Tumor Payudara", Benjolan Daging yang Terus Tumbuh bagi orang awam (non medis).
SADARI itu Penting untuk Cowok atau Cewek!
Siapa bilang daging tumbuh di bagian dada cuma dialami cewek, cowok juga bisa lho, salah satunya artis Indonesia yang aku nggak kenal, cuma namanya cukup seliweran di beranda platform media sosialku, Robby Purba juga baru-baru ini operasi tumor payudara lho. Jadi, bisa disimpulin, siapapun kamu, gender apapun kamu, wajib tahu kalo kamu bisa saja mengalami benjolan daging di dada atau tumor payudara.
Sebaiknya, kamu sempatkan diri untuk melakukan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri. SADARI yang dilakukan dengan meraba dan melihat payudara sendiri guna melihat kemungkinan adanya perubahan fisik pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat segera terdeteksi sejak dini.
Sejak pengalaman pertama, aku akhirnya nggak kaget dengan fungsi dari SADARI. Jadi, tahun ini aku bisa melalui semuanya dengan lebih baik. Daging yang terus tumbuh ini nggak aku biarkan tumbuh lebih besar.
Benjolan daging yang tumbuh bisa saja tumbuh di kedua payudara, tapi bisa juga tumbuh di salah satunya. Kata dokternya sih setiap tumor payudara beda-beda, kalo tahun 2017-2018 aku kenal teman sesama pasien yang tumornya seperti air di dalam balon gitu. Sementara aku, berdasarkan pengalaman pertama dan kedua, benjolan daging ini terasa keras seperti batu, posisi bisa berpindah jika ditekan dan kembali ke posisi semula, semakin besar semakin terasa sakit atau nyeri, terutama pada saat menjelang dan hingga menstruasi, terasa sakit.
Benjolan Daging Kecil dan Hampir Tidak Terasa, Apakah itu Tumor?
Kamu boleh saja merasa aware saat ada benjolan daging kecil dan hampir tidak terasa. Tapi, menurutku, kamu nggak perlu buru-buru untuk melarikan diri ke klinik atau rumah sakit. Berdasarkan pengalaman temanku, ternyata hasil dari klinik atau rumah sakit, "tidak apa-apa".
Kok bisa gitu, bukannya semakin dini kita tahu benjolan daging yang tumbuh, semakin baik penanganannya? Uhm... nggak salah juga sih, nggak pa-pa kok kalo memang mau periksa. Tapi, aku mau cerita gimana sih proses tumbuhnya benjolan dagingku.
Jadi, aku udah menyadari kira-kira 6 bulan sebelum operasi kalo ada benjolan daging lagi di payudaraku yang sebelah kanan. Hmm... Kebetulan yang dulu juga yang kanan. Kayaknya mereka ini bibit-bibit di sebelah kanan deh. Aku masih positive thinking, mungkin ini cuma perasaanku doang dan akan hilang dengan sendirinya.
For your information, benjolan daging bisa hilang dengan sendirinya. Makanya, kalo hampir nggak kerasa, bisa jadi akan hilang dengan sendirinya. Balik lagi ke pengalamanku, eh ternyata semakin tumbuh dan semakin tumbuh. Sampai akhirnya, udah ada di masa-masa puncak, yaitu tumbuhnya cepat dan mulai terasa sakitnya, bahkan mengubah bentuk payudara itu sendiri.
Periksa dan Operasi
Beruntung aku pengguna BPJS, jadi semua pengobatan Tumor Payudara ditanggung BPJS. Awalnya aku pergi ke fasilitas kesehatan pertama untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Lalu, di rumah sakit, aku langsung ke dokter bedah untuk diperiksa lebih detail. Kemudian dokter bedah menyarankan untuk operasi dan aku sebagai pasien mengiyakan. Lalu, kami melakukan pengaturan jadwal operasi.
Yaach, pokoknya begitu mendekati jadwal operasi langsung rawat inap dong. Tapi, sebelum rawat inap, pasien dan penunggu wajib melakukan swab antigen sebelum mulai melakukan rawat inap.
Begitu di kamar, mulai deh dilakukan tindakan dari memasang infus, memberi suntikan alergi obat di tangan, sampai puasa sebelum operasi. Lalu, operasi. Masuk kamar operasi dan di sana juga disuntik cairan di selang infus dan tertidurlah aku. Haha...
Pasca Operasi dan Rawat Inap
Setelah operasi selesai, aku kembali ke kamar, dan tumor yang udah diangkat dibawa ke laboratorium untuk dianalisis jenis tumor apa. Lalu, aku di kamar mulai deh dikasih obat cairan dengan disuntik melalui selang infus. Rasanya macam-macam, mulai dari rasa dingin di pembuluh darah sampai panas di pembuluh darah. Lalu, efeknya bikin perut jadi maag. Sakit terus-menerus. Jadinya, aku selama rawat inap nggak pernah ngerasa baik-baik aja apalagi bisa tidur nyenyak.
Kalo ditanya, "kok bisa sih?" dan "penyebab apa?"
Banyak yang tanya aku dengan pertanyaan yang mirip-mirip dari kok bisa sih dan penyebabnya apa. Jujur, sampe saat ini aku juga nggak paham kenapa. Padahal aku juga selama ini berusaha hidup sehat, mulai dari makan-makanan sehat sampe nggak lupa untuk meluangkan olahraga. Buat orang-orang terdekatku, mereka pasti tau gaya hidupku yang nggak neko-neko.
Kalo menurut dokternya, "ini faktor hormon." Udah selese, gitu aja sih. Nggak ada penjelasan lebih dan yaaaah, kamu bisa baca-baca informasi di browser. Mungkin itu bisa menjawab sedikit banyak rasa penasaran kamu dengan tumor payudara.
Intinya, kita manusia, kita diberi sakit karena kita memang tidak sempurna. Apapun itu, syukuri keadaan kamu ya.
Pulang dari Rawat Inap
Ternyata rasa maag yang aku alami nggak selese sampe pulang rawat inap. Hari pertama di rumah memang rasanya baik-baik aja. Tapi, setelah minum beberapa obat, aku mulai merasakan gejala maag lagi sampai berhari-hari. Setiap kontrol ke dokter, aku juga selalu menyampaikan keluhan maag sampai obat diganti beberapa kali.
Kamu tau rasanya maag? Perut nggak pernah nyaman, terasa perih seperti ditusuk-tusuk, badan terasa dingin terus, lidah juga rasanya asam, dan makan pun nggak bisa enak, bahkan sering kali aku memuntahkan makanan lagi.
Kontrol ke rumah sakit nggak bisa cuma sekali dua kali. Kontrol dilakukan beberapa kali sampai akhirnya jahitan dilepas, sampe detik aku menulis ini, jahitanku belum dilepas. Tapi, aku udah nggak lemas karena maag. Perutku mulai baik-baik aja.
Jadi, untuk siapapun di luar sana, selalu bahagia dan sehat ya. Jika merasakan hal aneh ditubuhmu, segera memeriksakan diri ke dokter ya.
"Sehat itu sederhana, kamu bisa menikmati hidup aja udah cukup."
Einid Shandy
2 Comments
Halo, Nid.
ReplyDeleteMengernyit terus pas baca gimana dirimu mendeskripsikan si tumor. Terima kasih sudah berbagi. You are survivor.
Btw kalau masalahnya di hormon, apa berarti kudu terapi hormon biar ga kejadian lagi, ya?
Btw sekarang aku lagi kena maag, nih. Telat makan sekali, efeknya berhari-hari. Jadi lebih ngerasain apa yang kamu rasain. Kaya ada pertandingan tinju di perutku.
Sebelumnya, semoga Kak Einid selalu diberi kesehatan dan kekuatan.
ReplyDeleteSelepas membaca tulisan kak Einid, saya jadi tahu kalau benjolan di payudara juga bisa menyerang laki-laki. Saya langsung ngeraba dada dan mulai berpikir semoga ga ada benjolan di sana.
Terimakasih kak
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.