Review Film Bebas Tetap Seru dengan Rasa Lokal
DUNIA MELIHATKU - Masa-masa paling indah adalah masa SMA. Entah siapa yang memulai kalimat ini, namun kalimat ini tentunya mewakili kita semua. Iya, kita yang pernah SMA, kita yang akan SMA, atau bahkan kita yang sedang SMA. Nah, Film Bebas yang diadaptasi dari film dari Korea Selatan, Sunny, menawarkan masa-masa SMA yang indah. Namun, yang membuat beda, Film Bebas tetap terasa seru dengan rasa lokal.
![]() |
Film Bebas tetap seru dengan Rasa Lokal, Gambar: Google |
Secara garis besar, Film Bebas mengangkat cerita persahabatan sekelompok siswa SMA pada era '90-an yang terpisah 23 tahun dan mereka kembali bertemu karena suatu sebab.
Perasaan campur aduk sudah muncul sejak awal film dimulai dengan alur plot maju-mundur. Penonton merasa terenyuh dan sedih, namun di sisi lain penonton juga dapat tertawa terbahak-bahak dengan guyonan-guyonan yang diselipkan di alur cerita.
Narasi, dialog, serta tempat dapat mengajak penonton untuk bernostalgia dengan masa-masa SMA mereka. Meski rasanya lebih dominan untuk bernostalgia, namun generasi milenial juga masih tetap bisa mengikuti bagaimana keseruan yang dibangun di dalam plot cerita. Generasi milenial bahkan bisa mengetahui bagaimana kehidupan remaja era '90-an.
Selain itu, konflik yang dibangun juga merupakan permasalahan yang setiap orang, baik generasi '90-an atau generasi milenial ketahui atau alami. Mulai dari bullying alias perundungan, masalah antar geng atau kelompok, hingga asmara masa SMA.
Namun, tentu saja Mira Lesmana dan Riri Riza membangun konflik ini sesuai dengan era '90-an, seperti tidak ada laptop atau smartphone. Semua pasti terasa serba baru bagi generasi milenial yang dipenuhi dengan kehidupan ala era digital. Tentu hal ini, menjadi suatu pengetahuan tersendiri bagi generasi milenial. Berbeda bagi generasi '90-an yang menonton akan merasakan nostalgia.
Hal paling menarik dalm Film Bebas, juga mirip dengan Sunny, yaitu Era Revolusi yang dialami oleh Indonesia. Suasana dan kondisi yang dibangun benar-benar mirip era '90-an. Seperti tentara yang berjaga, demo, hingga tawuran yang dilakukan oleh para pelajar.
Film Bebas juga memberi rasa lokal yang kental, baik dari gaya bahasa anak era '90-an hingga beberapa hal yang sempat hits pada masa itu, seperti gelang yang dibuat dari lilitan kain, kue kepang, stiker majalah anak-anak, walkman, bahkan telepon bergembok.
Selain untuk bernostalgia bagi generasi '90-an dan memberi pengalaman kepada generasi milenial, Film Bebas dengan rasa lokal ini juga patut mendapatkan ancungan jempol karena berhasil membawa pesan yang ingin disampaikan. Pesan yang ingin disampaikan ini berjalan dengan baik di sepanjang cerita. Intinya, sudahkah kita memberikan kebahagiaan untuk diri sendiri di tengah-tengah kesibukan rutinitas kita dan apakah kita sudah menjaga pertemanan kita.
Di luar itu semua, sebenarnya ada kekhawatiran terkait salah satu tokoh yang dihilangkan dan juga ada tokoh lain yang diganti dengan cowok atau laki-laki. Hal ini tentu mengundang kekhawatiran para netizen Indonesia yang takut alur cerita akan merusak alur cerita yang baik dari Sunny yang berubah.
Namun, ternyata Mira Lesmana dan Riri Riza telah memikirkan semuanya dengan baik. Hal ini terbukti dengan Film Bebas menjadi film terbebas dari beban Film Sunny dan Film Bebas tetap terasa seru dengan rasa yang lebih lokal.
Nah, jadi film adaptasi pun bisa menampilkan rasa lokal ya? Bagaimana rasanya bernostalgia dengan teman-teman lama kita ya? Ah, jadi rindu mereka lho setelah menonton Film Bebas.
Tonton Trailer Film Bebas di sini.
33 Comments
Duh jadi inget abis bertemu teman gak sma setelah 24 tahun malah jadi musuh hanya karena urusan pekerjaan :(
ReplyDeleteYa ampun, semoga sih kembali bersahabat Kak. Aamiin... Tapi wajar terjadi musuhan, aku pernah begitu, eh sekarang sahabatan lagi.
DeleteAamiin bu. Sedih rasanya
Deletecerita yang kita rasakan sehari hari….
ReplyDeletemenarik review-nya
Iyaaa... hal umum yang sering kita alami dong.
DeleteJadi teringat SMAku yang baru saja kutinggalkan 😕
ReplyDeleteKira-kira udah nonton Film Bebas belum Kak? Tonton juga dong... Hehe...
Deletewajib masuk next list wajib tonton
ReplyDeleteYuhu Kak, harus menonton yaa... :)
Deleteharap2 filem ini masuk market malaysia. oh ya baru2 ini filem Dua Garis Biru ditayangkan di sini, tau mbak!
ReplyDeleteWaaah... serius Kak, Dua Garis Biru bisa sampai ke Malaysia, keren...
DeleteSemoga Bebas juga bisa sampai ke sana juga, biar teman-teman Malaysia juga tahu Film Bebas.
kisah klasik, di sma, banyak drama dan cinta... jadi inget tawuran antar sma dan polisi sampai masuk ke sekolah
ReplyDeleteHastaganaga... bisa diceritakan itu Kak agar jadi bahan pembelajaran generasi sekarang.
DeleteFilm Bebas tahun 90-an banget sih, jadi keinget tahun2 itu.
belum pernah nontn ini hehe. mau liatt nanti deh
ReplyDeleteSelamat menonton Film Bebas...
Deleteini rekomendasi akan masuk list untuk ditonton selanjutnya
ReplyDeleteSiap, semoga suka dengan filmnya ya Kak. Selamat menonton film Bebas...
DeleteFilmnya asyik sekali. Sayang endingnya agak ngambang, cuma memunculkan satu karakter lalu hilang begitu saja.
ReplyDelete-Fajarwalker.com
Karena di film Sunny, endingnya juga begitu. Sepertinya, Film Bebas nggak mau merusak ending cerita yang memungkinkan akhirnya akan beda.
DeleteKalau menurutku, memang dibuat sengaja begitu biar akhirnya penonton yang bikin cerita sendiri. Tapi, kalau melihat dari ekspresi para tokoh di ending, sepertinya mereka akan sangat bahagia bertemua karakter yang baru muncul.
review film bebas bagus-bagus yaa..
ReplyDeletesaya belum nonton, entah kesampaian ndak wkwk
Hai kak... karena memang filmnya tidak seperti ekspetasi awal yang nggak ada sentuhan lokalnya. Eh, ternyata film Bebas bener-bener ada sentuhan lokal yang nggak ngilangin cerita utamanya.
DeleteAku suka sih ya...
Semoga bisa nonton. Yeey...
Aku masih kelas 2, rasanya lama banget ya Baru tamat 😁
ReplyDeleteWkwkwkwk...
DeleteBentar lagi lulus tuh Kak, semangat sekolahnya, dan buatlah kenangan sebanyak mungkin.
Kayaknya bagus deh. Jadi pengen nonton.
ReplyDeleteTonton deh, pasti kamu teringat akan masa-masa indahmu di SMA Kak.
DeleteHehehe... :D
Sepertinya menarik untuk ditonton sekalian mengenang masa SMA... ditunggu dah filmnya keluar ini,, hehehe
ReplyDeleteWah wah... Iya, bener, harus di tonton nih film Bebas karena seru banget.
DeleteSelamat menonton film Bebas.
Udah nonton film Bebas dan saya suka banget. Bener, Mirles dan Riri Riza ini sukses mengadaptasi film Korea Sunny ke Bebas dengan cita rasa lokal. Plotnya berjalan bagus dengan alur maju-mundur, pun dengan pengambilan gambar, serta lagu-lagu yang dipakai sebagai soundtrack pas banget dengan suasana yang mau dibangun yakni era 1990-an.
ReplyDeleteAku paling suka scene yang pas Vina dewasa memberikan lukisan ke Jaka dewasa. Terus dia pulang jalan kaki dan dibuatlah flashback, Vina dewasa dan Vina remaja. Kece banget yang pas scene itu.
Iya, aku juga suka dengan kemasan Bebas yang nggak mengikuti Sunny banget karena setiap daerah pasti punya alur cerita yang berbeda.
DeleteAku juga suka flashback-nya Vina itu, greget banget. Aku suka karena Vina tiba-tiba pergi begitu saja setelah dari Jaka. Jadi, Jakanya sampai harus mencari Vina tapi nggak perlu ada lanjutannya.
Ulasan yang menarik. Kadang perlu ulasan sebelum menonton film tertentu. Dari ulasan tersebut, setidaknya sudah punya gambaran besar terhadap film yang ingin ditonton. Bisa jadi referensi tontonan saat liburan nanti ini.
ReplyDeleteIyaaa Kak, dari ulasan film jadi bisa lebih tertarik juga kalau bagus. :)
DeleteTerima kasih ya Kak.
Aku udah nonton film ini. Jadi berasa nostalgia saat menonton film ini. Btw, salam kenal ya, kak.
ReplyDeleteNonton di mana Kak? Baru komentar lho, barangkali udah nonton di luar bioskop.
DeleteOh iya, salam kenal juga ya Kak.
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.