DUNIA MELIHATKU - Bom bunuh diri? Buuum... Kenapa ada aksi bom bunuh diri? Secara cepat, kita biasanya akan mengatakan bahwa aksi ini merupakan aksi terorisme dari kaum radikalisme. Aksi ini sudah menjadi tema umum yang sering sekali kita bicarakan karena sudah banyak kejadian yang terjadi secara nyata di Indonesia. Hih... seram ya? Nah, lebih seram lagi di era digital ini lho. Iya, ada yang dari internet. Makanya, waspadai radikalisme dan terorisme secara online. Nah lho, caranya bagaimana?


Waspadai Radikalisme dan Terorisme Secara Online. Print Screen: Nid

KENALKAN PAHLAWAN ANTI RADIKALISME DAN TERORISME SECARA ONLINE

Tapi, sebelum mengenal lebih jauh tentang apa itu radikalisme dan terorisme, sepertinya kita harus bertemu dengan ahlinya lebih dulu. Siapa sih mereka ini? Kebetulan sekali, kali ini kita bisa bertemu dengan salah satu anggota dari Tim Cyber Hubungan Masyarakat Polresta Malang, Sugeng Riyadi dan salah satu anggota Duta Damai Jawa Timur Indonesia, Nishya Naila. Keduanya akan mengajak kita memahami lebih jauh radikalisme dan terorisme, khususnya secara online di era digital.

Sugeng Riyadi dan Nishya Naila mengulas terkait simpang siurnya aksi radikalisme dan terorisme. Namun, menariknya Sugeng Riyadi dan Nishya Naila berbagi informasi terkait bagaimana radikalisme dan terorisme dari online. Nah, seperti apa sih aksi radikalisme dan terorisme ini secara online? Lalu, kenapa ada Tim Cyber dan Duta Damai untuk mencegah aksi ini secara online?

Nishya Naila mengatakan dalam Talkshow Tamu Kita UBTV kenapa harus ada duta damai, hal ini dikarenakan pengguna internet khususnya media sosial adalah generasi milenial atau generasi muda (usia 18 - 25 tahun). Oleh karena itu, duta damai ada untuk menyebarkan konten-konten positif atau konten-konten damai dengan kemasan yang menarik.




KELOMPOK RADIKAL TERORISME INI MEMILIKI JARINGAN INTERNASIONAL

Kelompok radikal terorisme ini sebenarnya kelompok kecil, tetapi memiliki kader militan dan loyal, serta jaringan internasional yang kuat. Karena kelompok teroris di Indonesia memiliki hubungan dengan kelompok teroris di negara lain.

Nah, lantas ciri-ciri aksi radikal terorisme secara online yang ternyata sudah merajalela ini sebenarnya bagaimana sih? Mungkinkah, ada di antara kalian yang pernah menemukan aksi-aksi ini di media sosial? Sebenarnya kalau kita awas, kita pasti sudah beberapa kali menemukan aksi-aksi ini di media sosial kita. Namun, jika kita mengerti, biasanya kita cenderung meninggalkan dengan segera situs tersebur. Benar nggak? Karena aku pribadi biasanya akan segera meninggalkan situs atau akun tersebut dan beralih ke akun lainnya.

Sugeng Riyadi mengatakan bahwa suatu konten yang ada terindikasi aksi radikal terorisme biasanya konten yang mengajak dan terlihat berbeda. Menurutnya, teman-teman biasanya akan menyadari apakah situs atau konten tersebut bersifat ajakan tapi tidak umum.

Selain itu, jika memang masyarakat tidak yakin dengan apa yang mereka baca atau tonton bahkan dengarkan di internet itu terindikasi dengan aksi radikal terorisme, masyarakat bisa datang ke Tim Cyber Humas Polresta Malang untuk menanyakan lebih lanjut dan Tim Cyber akan dengan sigap mencari tahu apakah isi konten tersebut memang mengandung unsur-unsur radikalisme dan terorisme.

INFORMASIKAN KONTEN TERINDIKASI AKSI RADIKAL TERORISME KE PAHLAWAN ONLINE KITA

Sugeng Riyadi mengatakan bahwa Tim Cyber Humas Polresta Malang selalu terbuka dengan masyarakat yang ingin berdiskusi terkait penemuan-penemuan masyarakat di internet. Nah, tunggu apa lagi! Yuk, jika kita memang menemukan hal-hal kurang nyaman, teman-teman bisa langsung menghubungi Tim Cyber Humas Polresta Malang.

Selain bisa menghubungi Tim Cyber Humas Polresta Malang, teman-teman juga bisa menghubungi Duta Damai Indonesia jika menemukan konten-konten di situs atau media online yang terindikasi aksi radikalisme dan terorisme.

Jadi, maukah teman-teman di sini membantu dengan menginformasikan temuan-temuan kalian di internet kepada Tim Cyber Hubungan Masyarakat dan Duta Damai Indonesia di daerah kalian?

Terima kasih Tamu Kita UBTV, Nishya Naila - Duta Damai Jawa Timur, Pak Sugeng - Humas Polres Malang Kota, Polres Malang Kota, serta BNPT dan Indonesia Damai.

10 Comments

  1. Radikalisme ternyata bisa online ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak... iya, aku juga baru tahu banget, ada yang online begini dan rasanya kok jauh lebih bahaya ya Kak?

      Delete
  2. Betul nih kak, hampir semua media sosial buat ajang penyebaran info" yang tidak pasti alias hoax

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... iya Kak, bener banget nih.
      Semoga kita bisa lebih pintar untuk memilih informasi yang nggak hoax ya Kak.

      Delete
  3. Menyedihkan memang ya sekarang, banyak yang aneh-aneh di media sosial, kita wajib banget lebih bijak dalam sosial media, agar tidak terjerumus pada radikalisme dan terorisme kayak gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Rey, sekarang dunia semakin canggih dan kejahatan pun semakin luas. Serem sih rasanya.
      Tapi, semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan ya Kak dan pinter memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

      Delete
  4. sekarang, perkara yang tak pernah terlintas di fikiran kira2 20 tahun lalu benar-benar terjadi dan tak mustahil, ia amat dekat dengan kita yakni 'online'...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak dan jauh lebih bahaya karena bersifat lebih privasi lagi karena kalau kita chattingan sama salah satunya kan nggak ada yang tahu juga.
      Serem deh pokoknya, semoga kita tetap bisa memilah mana yang benar dan salah ya Kak. Aamiin...

      Delete
  5. Replies
    1. Iya Kak Irawan, bahaya sekali radikalisme dan terorisme.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.