Jawaban Paling Tepat dari I Miss You

DUNIA MELIHATKU - Pernahkah kamu memahami perasaan bahagia sekaligus sakit? Kamu tahu bahwa suatu saat kamu akan benar-benar terluka. Namun, kamu tidak pernah menyesalinya sepanjang hidupmu. Kamu mungkin akan berterima kasih sebelum akhirnya kamu pergi meninggalkan segalanya di belakangmu.

Biarkan aku bahagia karenamu. Gambar: Kaneri - Pixabay

Pada titik ini... perasaan kamu seperti tengah menempuh bebatuan dan tanah untuk sampai pada puncak tebing yang kamu harapkan. Setelah sampai di puncak tebing tertinggi, kamu mampu melihat dunia yang begitu kecil di bawahmu. Kamu menerbangkan dirimu dengan bahagia tanpa ada pengaman apapun di tubuhmu.

Kebahagiaanmu saat terbang, atau lebih tepatnya menjatuhkan diri di tengah angin dengan begitu bahagia--tak tertandingi oleh cegahan orang-orang di belakangmu. Padahal, kamu tahu saat kamu jatuh nantinya, kamu akan terluka atau mungkin pada akhirnya kamu tidak akan merasakan apapun...

Begitulah kira-kira perasaan ini.

Aku mencintaimu dengan begitu hebatnya, hingga aku tak peduli bagaimana orang-orang yang menyadarkanku bahwa cinta ini tidak seharusnya dibiarkan tumbuh liar hingga begitu kuatnya.

• Di antara selamat pagi dan selamat malam
• Mengapa kamu sengaja
• Halo Patah Hati

Sungguh...

Aku jatuh cinta dan patah hati padamu di waktu yang sama.

Mengertikah kamu?

Jika biasanya orang-orang jatuh cinta dan mungkin akan patah hati belakangan. Tidak untukku... Ini terjadi di waktu yang sama. Ya, sama... Seandainya jatuh cinta dan patah hati diibaratkan anak-anak, keduanya sedang bergandengan tangan dengan riang gembira.

Hal ini juga berbanding lurus dengan perasaan yang harus selalu menemani,

yaitu, aku merindukanmu... dan aku belum menyelesaikan kalimatku.

Begitulah aku.

Jika orang-orang mengatakan,"hey, jawaban paling tepat dari I miss you bukan I miss you too, tapi 'ayo kita bertemu!'" Tapi, hal ini tidak berlaku untukku.

Kenapa? Aku tidak membutuhkan jawabanmu, aku terlalu takut untuk mendengar jawaban paling tepat dari "aku merindukanmu...".

Boleh aku katakan kelanjutan kalimatnya di sini saja tanpa perlu kamu dengar atau lihat? Suatu saat, jika kamu telah tahu kelanjutan kalimatnya, jangan menganggap dirimu buruk. Kamu begitu baiknya hingga cinta ini terus tumbuh menembus langit. Bahkan, bisa jadi menembus antariksa yang belum tersentuh astronot manapun.

Jadi, bersiap-siaplah untuk tetap stabil dengan perasaan dan emosi kamu.

Aku merindukanmu... sekaligus... aku takut untuk bertemu denganmu.

Tenang, aku masih sama... aku masih jatuh cinta dan patah hati padamu...

Tapi, aku takut jika kita harus bertemu lagi...

Perasaan cintaku padamu justru sampai berada di surga-Nya.

Nya milik siapa? Entah... Nya milikmu atau Nya milikku.