DUNIA MELIHATKU - Kapankah Pandemi Covid-19 berakhir di Indonesia maupun di dunia? Entahlah... Tidak ada yang tahu pastinya jika kita melihat dari perkembangan Pademi Covid-19 di Indonesia maupun di dunia. Namun, izinkan aku menulis sebuah surat untuk Covid-19. Barangkali ia bisa membaca suratku jika ia memang makhluk hidup yang dikenal dengan virus. Kalaupun ia tidak bisa membaca suratku, aku harap Tuhan mau menyampaikan suratku kepadanya.

Surat untuk Covid-19 untuk meninggalkan kami. Gambar: Pexels

Halo Covid-19,
Kamu mungkin tidak tahu siapa aku, tapi aku tahu siapa kamu meski aku belum pernah bertemu denganmu. Izinkan aku memanggil kamu Covid saja ya... biar lebih akrab?

Perkenalkan, aku salah satu rakyat biasa yang harus menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, menjaga asupan gizi, dan menjaga imunitas tubuh agar kamu tidak menempel padaku. Selain itu, aku juga di rumah saja. Lebih tepatnya, mengurangi kegiatan di luar rumah. Apakah semua itu sulit? Awalnya iya, tapi lama-lama aku jadi terbiasa. Kupikir ini juga berlaku untuk sebagian orang di luar sana.


Tapi, begini... tidak semua orang bisa melakukan itu semua dengan mudah.

Menjaga kebersihan? Mandi? Bersabun? Aku bisa karena aku punya kamar mandi. Tapi, bagaimana dengan mereka yang kekurangan dan tidak punya kamar mandi? Siapa? Mereka yang tinggal di pemukiman kumuh atau mereka yang sedang berperang. Menjaga kebersihan tentu sulit. Jangankan menjaga kebersihan, baju saja tinggal satu-satunya yang melekat di tubuh mereka hingga mereka tidak peduli sekotor apa baju mereka.

Baca juga:

Tak hanya menjaga kebersihan, tapi menjaga kesehatan hingga menjaga imunitas tubuh. Intinya sama... Rajin membersihkan diri, menjaga pola makan sehat, rajin olahraga, hingga berpikiran positif. Covid, semua hal yang aku dan orang-orang lakukan perlahan menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Hal ini tentunya membuatku dan barangkali mereka juga sadar bahwa kamu telah mengajak kita untuk hidup bersih dan sehat. Bahkan, kamu juga mengajak kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu kita menghabiskan waktu tidak penting di luar rumah.

Selain itu, hal menarik lainnya. Kamu membuat sebagian dari kita memiliki rasa empati yang luar biasa hebatnya. Ada banyak relawan dan donatur yang berbagi ke tim medis, sesama, atau orang kecil. Selain itu, banyak dari kita saling mengingatkan bahwa kamu benar-benar berbahaya. Kamu membut kita semua saling memeluk dalam kebaikan.

Namun, sayangnya Covid... Dibalik itu semua, ada hal-hal yang membuat kita menangis juga. Ada begitu banyak perpecahan yang terjadi. Sebagian orang-orang memiliki pandangan berbeda. Seperti, hidup matiku di tangan Tuhan, aku tak perlu menggunakan masker dan cuci tangan, buat apa empati, aku mencuri untuk makan, mana buktinya Covid-19, dan masih banyak hal lainnya. Sedih rasanya. Namun apa daya? Kita tidak bisa memaksakan pandangan orang lain.


Covid... Karenamu juga, bumi menghijau. Langit menjadi biru cerah. Suhu tak sepanas biasanya. Bahkan, kalau aku iseng melepas maskerku di jalanan, udaranya segar sekali. Saat aku berselancar di internet, sebagian kecil orang-orang juga tengah membahas betapa indah bumi kini. Ah, aku yakin tumbuhan dan hewan senang sekali dengan keadaan bumi yang membaik. 

Hei Covid tersayang, inikah maksud kamu? Kamu memukul kami untuk menghijaukan bumi? Kamu memukul kami untuk hidup sehat? Pukulan kamu begitu keras hingga kami tak bisa berkutik selain menikmati kehidupan di rumah saja. Dunia virtual menjadi dunia temu kami dengan orang-orang yang kami sayangi dan orang-orang di luar sana.

Covid yang begitu kuat dan hebatnya, terima kasih atas semuanya, kamu telah memberikan begitu banyak pelajaran berharga untuk kami. Bahkan, kamu mengajarkanku banyak hal istimewa yang sebelumnya menjadi hal yang jauh dariku, kini aku mengenal disinfektan, bahan-bahan membuat handsanitizer, bahan-bahan membuat masker mulut, dan beberapa hal lainnya.

Covid-ku yang paling hebat dan pintar, maukah kamu pergi meninggalkan kami? Dibalik itu semua, semakin banyak dari kami yang tidak mampu hidup baik lagi. Bahkan para medis, relawan, hingga kami semua sudah terlalu lelah dan pasrah dalam melawanmu. Kalaupun kamu hadir karena adanya suruhan dari kaum elit, maukah kamu tidak mendengarkan suruhan, jangan jalankan tugasmu! Pergi saja!


Aku tak bisa membayangkan betapa akan hancur kami semua... Bumi memang menghijau, tapi satu per satu manusia bergelimpangan karena kelelahan dan kelaparan. Ah, semoga tidak... Aku harap banyak dari kita semakin sadar untuk turut memerangimu jika kamu tak juga menyatakan sendiri untuk mundur dari kami.


Covid yang begitu indah namun menghancurkan, kamu mungkin tak mengerti bagaimana lelah dan pasrahnya kami menghadapimu. Kamu hanya tahu bersenang-senang menghancurkan kami perlahan-lahan. Tapi, pergilah karena kami semua telah menderita. Kami menderita meski bumi menghijau. Kami terpukul olehmu.

Covid, terima kasih dan pergilah secepat kamu bisa.

Dari aku, salah satu rakyat biasa yang tengah berjuang melawanmu dengan menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, dan menjaga imunitas tubuh dengan di rumah saja.

35 Comments

  1. semoga kita semua selalu dalam lindungan allah swt :) dan smoga covid cepat lenyap :) aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... Aamiin... Semoga Covi-19 segera lenyap dari dunia.

      Delete
  2. Setiap peristiwa akan melahirkan orang pahlawan dan sebaliknya
    Ada orang dermawan, entah itu dengan harta atau tenaganya.
    Ada orang yang bisanya itu menyalahkan dan mau seenaknya.
    Tapi ya seperti itulah kehidupan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Inilah warna-warni kehidupan ya Kak. Semangat!

      Delete
  3. Jadi terharu bacanya, semoga saja mas covid baca suratnya mbak Shandy dan mengerti. Biarpun ada kebaikan seperti bumi makin hijau dan udara makin segar, tapi banyak juga manusia yang mati dan ekonomi makin terpuruk.😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ada banyak sisi negatifnya dibandingkan sisi positifnya Kak. Semangat! Semoga Covid-19 segera pergi setelah mendapatkan suratku ya Kak.

      Delete
  4. Doaku seperti harapanmu, kak .. sangat berharap virus bernama apik ini cepat pergi.
    Lenyap selama-lamanya.
    Jangan betah berlama-lama tinggal di bumi menyebar maut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, semoga harapan kita semua tercapai ya Kak.
      Aamiin...

      Delete
  5. Walaupun dampak positifnya langit menjadi bersih tanpa asap kendaraan, tanpa ada yang merusaak alam lagi, tidak ada yang membuang sampah ke sungai lagi.. Tapi semoga pandemi ini bisa cepat berakhir, dan bisa memulai aktivitas seperti biasanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sisi positifnya Covid-19 ini nggak sebanyak sisi negatifnya sih Kak. >,< Jadi ya begitulah.

      Delete
  6. Yaampun, heartbreaking aseli. Yah, semoga aja si Covid cepet diangkat dari muka bumi. Amin!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah... aku terharu, ada yang merasa heartbreaking. :(
      Yeah, hope Covid-19 will go soon.

      Delete
  7. Di balik peristtiwa yang menimpa spesies makhluk hidup, adalah ujian evolusi genetika kita. Sebagai makhluk paling tinggi tingkat kecerdasannya biasanya manusia cepat atau lambat akan berhasil mengatasinya.

    Selamat Hari Raya idulftri...Mohon Maaf Lahir dan Batin, jika ada salah dan kesilapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, aku juga yakin kalau manusia bisa mengatasinya, cepat atau lambat, karena manusia memiliki tingkat kecerdasan baik.

      Selamat hari Raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir dan batin juga Kak.

      Delete
  8. Iya, mbak. Dengan adanya covid, memang bumi terlihat lebih indah, lebih asri, lebih sejuk. Tapi sayangnya yang terpukul memang para manusianya. Banyak yang kehilangan pelanggan, banyak yang gajinya berkurang, bahkan banyak juga yang kehilangan pekerjaan.

    Besar harapan si covid ini cepat berakhir. Supaya kita bisa menikmati bumi ini tanpa harus ketakutan lagi. Sayang sekali kalau bumi sudah lebih menghijau kalau kita-kita para manusia tidak bisa menikmatinya. Kami janji deh, bakal terus jaga kebersihan diri dan bumi asal covid segera pergi.. 😭😭😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Roem... Sisi positif dengan adanya Covid-19 nggak sebanyak sisi negatifnya sebenernya. Berat... :(

      Semoga Covid-19 segera berakhir. Aamiin... Semangat!

      Delete
  9. stay safe and stay healthy, everyone :')

    ReplyDelete
  10. Belum update lagi ya mbak Shandy.😊

    Minal aidzin wal Faidzin ya mbak Shandy, mohon maaf lahir dan batin kalo ada salah selama ini dalam ngeblog 🙏

    Tetap semangat ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... Abis bosan nulis Kak, maafkan.

      Tetap semangat juga ya.

      Delete
  11. :") heart touching banget..
    emang ada beberapa habit positif yang terbentuk setelah adanya covid-19 ini namun di sisi lain, memang dunia sedang tidak baik-baik saja..

    semoga kita semua dikuatkan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, memang ada beberapa hal positif, namun tetap banyak jeleknya.

      Tetap semangat dan jaga kesehatan Kak!

      Delete
  12. Sedih emang, sebagian dari kita nggak bisa terus-terusan di rumah aja karena harus bekerja demi keluarga. Walaupun di luar nggak aman, tapi kalau keluarga udah kelaparan, mau gimana lagi? Saya juga sering mikir gimana nasib mereka yang nggak punya rumah sendiri, yang tiap hari biasanya ngamen buat beli makan, gimana juga nasih para tenaga medis yang nggak ada liburnya
    Sedih banget. Semoga ada akhir dari semua ini...
    Teruntuk covid, tolong pergi dunk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah kita bisa tetap tenang meski harus di rumah aja, nggak terbayangkan untuk tim medis di luar sana dan juga orang-orang yang memang nggak bisa senyaman kita. Semangat ya Kak. Jaga kesehatan ya.

      Delete
  13. semoga surat ini bisa sampai ke covid-19 dan meluluhkan hatinya untuk menjauh dari kita :)

    -traveler paruh waktu

    ReplyDelete
  14. Kira - kira suratnya udah nyampai belum yah ke tangan Mas Covid ? hahaha, semoga udah dibaca oleh Mas Covid yah.

    Saya yakin Virus ini akan pergi dari muka bumi, dan hanya mampir sebentar untuk memberikan sebuah ' training " kehidupan kepada manusia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti nyampe Kang, kan suratnya ada di google. Covid-19 pasti bisa nemuin suratnya kalau mau menjelajah lebih jauh.
      Hehe...

      Iya, pasti virus ini akan segera pergi Kang. Aamiin...

      Delete
  15. di tunggu postingan terbaru nya mbak :)

    ReplyDelete
  16. Semoga vaksinnya bisa segera ditemukan agar wabah ini segera berakhir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga wabah ini bisa berakhir dengan segera baik ada atau tidak ada vaksin Kak. Semangat!

      Tapi, memang yang paling penting vaksin ya Kak rasanya?

      Aamiin...

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.