DUNIA MELIHATKU - Waktu kuliah, ke-tiga kakakku tidak pernah berhenti memberi ide "kenapa nggak buka les-lesan aja?" Oh, tidak semudah itu, Ferguso! Kalau memberi les secara pribadi, aku bisa saja. Tapi, untuk membuka les atau bahasa formalnya Bimbingan Belajar? Oh, itu tidak mudah! Tapi, sssttt... ini rahasia yang disebarluaskan, jangan cerita-cerita kalau ketemu post ini ya. Aku mau cerita. Ceritanya dimulai dari saat...

Dunia Belajar sekarang semakin keren. Printscreen: Nid

Bagaimana kabar Dunia Belajar?

Dunia Belajar baru saja melewati First Anniversary. Pada ulang tahun pertamanya, Dunia Belajar berkembang dengan lebih baik dari bayanganku. Mungkin ini berkat perjuanganku sejak tahun 2015 belajar bisnis secara otodidak. Banyak yang komentar begini sebenarnya;

Keren ya, Dunia Belajar itu.

Kerennya Dunia Belajar tidak pernah lepas dari segala bentuk support, dukungan, dan bantuan dari teman-teman semua. Jika pada tahun pertama aku bertemu orang-orang yang pada akhirnya pergi meninggalkanku karena memulai dari nol itu tidak mudah dan aku mengikhlaskan, serta mengucapkan terima kasih kepada mereka. Tahun ini, aku bertemu dengan mereka yang tiba-tiba hadir menawarkan tenaga dan waktu mereka.

Pada tahun ini aku belajar banyak hal yang berkaitan dengan era digital.

Apa itu Era Digital?

Dikutip dari Kemdikbud, Era Digital merupakan masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi digtal sendiri merupakant teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.

Jadi, menurutku pribadi, era digital merupakan masa ketika informasi bisa diperoleh dan disebarkan dengan gampang dan cepat menggunakan teknologi.

Nah, salah satunya kita bisa menggunakan blog untuk memberi, menerima, dan menyebarluaskan sebuah informasi. Setuju? Setuju.

So, aku bisa bilang Dunia Belajar tidak bisa lepas dari Era Digital.

Pada tahun-tahun awal aku belajar bisnis secara otodidak. Jujur sih, aku jarang ikut acara seminar bisnis dan lain sebagainya karena memang pada acara tersebut biasanya aku malah nggak fokus dan biasanya materi yang disampaikan bersifat basic sekali.

Bagaimana dengan buku-buku bisnis? Aku juga nggak fokus membaca buku-buku bisnis. Nggak menarik. Sedih ya aku? Eh, tapi teman-teman saat ini secara nggak langsung pasti merasa membaca buku bisnis nih. Hehe... Nggak pa-pa kan? Aku cerita aja kok ini, nggak menggurui sama sekali.

Aku gaptek dan aku nggak pa-pa  x

Selain itu, jujur juga, aku nggak ngerti dunia digital dan aku merasa tidak sendiri jika aku gaptek. Well, untuk usiaku, ternyata pemikiran yang aku bold itu tidak baik.

So, bagi generasi milenial atau pelaku usaha dengan usia masih sanggup belajar teknologi digital, kalau kamu masih memiliki pikiran "aku gaptek dan aku nggak pa-pa", sepertinya kamu harus membuang jauh-jauh pikiran itu atau kamu akan menjadi "tidak ada".

Tahun ke-2 Dunia Belajar, Dunia Belajar sudah dikenal secara luas oleh masyarakat di Malang Raya dan Kota Batu. Hal ini dikarenakan Dunia Belajar tidak menyepelekan kekuatan era digital.

Jika kamu penasaran dengan media sosial Dunia Belajar, silahkan kamu klik link di bawah ini:

Facebook Page: DUNIA BELAJAR MALANG

Instagram: DUNIA BELAJAR

Email: duniabelajarmalang@gmail.com

After of all, aku belajar bahwa jika kita ingin tetap ada di dunia ini, kita harus tetap bisa mengikuti perkembangan dunia, termasuk perkembangan era digital. Kita tidak bisa selamanya memaksakan hidup baik-baik saja tanpa teknologi jika di sekitar kita teknologi sudah berjalan baik.

Tapi, tetap saja, kita juga harus menjadi smart people yang tidak mau dikendalikan teknologi begitu saja. Belajarlah untuk mengendalikan teknologi juga atau kita akan menjadi sakit karena menggunakan teknologi secara berlebihan.

Bagaimana jika kamu menolak Era Digital?

Masih ingat dengan angkutan umum yang tetap tidak mau mengikuti era digital? Mereka malah datang dan melakukan banyak hal negatif yang justru membuat mereka makin tidak disukai konsumen. Nah, mereka seharusnya belajar mengikuti era digital? 

Lantas, banyak argumen datang juga "mereka sudah tua, tidak sanggup mengikuti era digital". Iya sih, tapi bukankah supir angkutan umum juga memiliki komunitas atau kelompok dan tentu mereka memiliki ketuanya juga? Apakah tidak ada yang bisa mengusahakan untuk mereka?

Di lain kesempatan, aku akan cerita tentang Dunia Belajar lagi. Apalagi yang ingin kamu ketahui tentang Dunia Belajar?

Jangan menolak perkembangan dunia,
atau kamu akan menjadi tidak ada.
Einid Shandy

CATATAN PENTING TIDAK PENTING:

Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mencariku setelah sekian lama aku tidak aktif di dunia per-blog-an. Bahkan, ada yang sampai DM di instagramku. Terima kasih ya Kak, aku terharu. Aku memang pernah punya keinginan untuk menutup Dunia Melihatku. Tapi, rasanya tidak mungkin karena di sinilah pertama kalinya aku bisa berbagi cerita dan mengenal era digital dengan baik.

Paling tidak, aku akan menulis 1 bulan 1 sampai 2 kali post karena aku masih harus membagi waktuku dengan Dunia Belajar, instagram, wattpad, spotify, dan bahkan youtube.

34 Comments

  1. wah, super sibuk sekarang mbak Einid. Tapi keren dan sepakat mbak. Kita harus mampu mengikuti perkembangan jaman. Jika tidak, lenyaplah kita ditengelamkan peradaban. Jika ingin maju, harus selalu senantiasa berinovasi. Keren mbak, dan sangat menginspirasi. Wih, saya membayangkan, dunia belajar besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Sekali lagi, Semangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak,
      Makasih ya, iya Kak, sampe capek rasanya. Huhu...
      Semangat ya Kak, bayangan kamu tuh mirip sama bayanganku lho Kak.
      Moga kita semua semakin keren ya ya Kak.
      Aamiin...

      Delete
  2. kemajuan zaman, tak bisa dihentikan. seperti arus sungai yang sedang dilanda hujan. tak ada yang bisa membendungnya.. jadi ikuti aliran waktu zaman. siapapun tak ada yang bisa melawannya. heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, analoginya keren banget. Semakin kita menolak, semakin susah sih.
      Semangat ya Kak!

      Delete
  3. Sekarang memang semuanya serba digital ya mbak, kalo tidak maka kita akan ketinggalan. Contohnya dunia belajar yang sekarang memakai smartphone apalagi di masa pandemi.

    Tapi memang benar sih, kita harus pintar mengendalikan nya, jangan terlalu sering buka internet malah pekerjaan lain jadi terhambat.

    Tetap maju dunia belajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, digital mending untuk kerja dan hiburannya dibatasi aja, nggak perlu setiap saat mencari hiburan, yang ada capek nanti.
      Semangat Kak!

      Terima kasih, Dunia Belajar tanpa era digital, seperti apa ya? Wkwkwk... mau bikin analogi kok nggak terpikir.

      Delete
  4. Salam kenal Mbak Einid

    Saya sepakat mbak, kita harus mau dan mampu beradaptasi dalam mengikuti perkembangan zaman.

    Sukses terus untuk dunia belajarnya

    Sehat dan bahagia selalu ya mbak ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak Pipit, salam kenal juga ya Kak.
      Iyaaa... Terima kasih dengan apresiasinya ya Kak.

      Sehat dan bahagia juga Kak.

      Delete
  5. Doa sukses untuk dunia belajar, Mbak. Selamat malam.

    ReplyDelete
  6. menurut saya belajar kyk gini, secara online itu kurang efektif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai hai, belajarnya bisa offline atau online namun Dunia Belajar tidak mengesampingkan era digital. Hehe... :)

      Delete
  7. ada pro and con bila belajar secara online ini. tapi sejujurnya saya sukar untuk menerimanya sebab terkenangkan anak-anak daripada keluarga miskin yang semestinya tidak dapat ikuti pembelajaran secara online...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... Dunia Belajar memiliki metode belajar online maupun offline Kak.

      Delete
    2. hebat!!! teruskan usahamu! saya sokong di belakang! chaiyok!

      Delete
  8. Semangat terus ya, Mbak Einid 😆. Semoga Dunia Belajar jadi semakin maju dan banyak anak-anak yang jadi makin pintar karena Dunia Belajar. Aamiin 🤲

    Btw aku setuju banget kalau kita harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, Mbak. Seperti saat ini, di era digital, kita juga harus bisa belajar untuk menguasai teknologi yang ada di era ini. Karena skill dari teknologi yang terkini inilah yang membuat usaha kita selalu eksis dan bisa makin berkembang. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak, bener banget nih. Aku juga awalnya nggak peduli dengan Era Digital, tapi sekarang aku benar-benar berusaha melek dan menyerap informasi-informasi yang datang.

      Semangat ya Kak!

      Aamiin... Makasih doa baiknya. Doa baik kembali ke pemiliknya ya Kak.

      Delete
  9. Bener banget mbak, perkembangan yg begitu pesat ini harus selalu diikuti contoh simpel aja skrg hampir semua orang pakai WA buat chat, kalau hpnya belum android pasti banyak orang yg malas menghubungi dia karna harus keluar pulsa buat telpon. Kita beneran udah ga dianggap kalau ga ngikutin perkembangan jaman.

    Btw kok sayang amat kalau harus ditutup blognya mbak, dulu blogku sempat nganggur lama bgt pas aku hamil sampai pasca lahiran, tp ga pernah tepikirkan buat ditutup, sayang hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, sekarang segalanya bisa dilakukan lewat smartphone saja sih Kak.
      Jadi, Dunia Belajar pun begitu. Belajar pun mengikuti permintaan orang tua, bisa lewat online atau offline.

      Hehe... Nggak jadi ditutup kok Kak blognya, aku balik lagi ngeblog.

      Delete
  10. Wahaha makin banyak hal di era digital ini, sebenernya kita bisa banyak berkembang di sini, kalau bijak aja make digitalnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak, thanks anyway. Selama pemakaian bijak, pasti hasilnya juga baik Kak.

      Delete
  11. Tetap semangat ya mbak, tetap ngisi belajar dan ngisi blognya juga, pasti nantinya bakalan lebih keren lagi. Ada banyak hal yang didapatkan dengan mengkombinasikan blogging dan study, i believe its...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak, terima kasih telah mengapresiasi Kak. Iya Kak, sepertinya memang harus berjalan beriringan meski pelan-pelan saja.

      Delete
  12. Sukses mba ut Dunia belajarnya. Kegiatan yang sangat positif

    ReplyDelete
  13. Era digital saat ini harus diikuti jangan ditinggal apalagi terseok-seok, harus cerdas memanfaatkan agar tak dimanfaatkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, bener banget Kak, harus cerdas memanfaatkan agar tidak dimanfaatkan. Terima kasih Kak.

      Delete
  14. dulu nggak pernah terpikir kalau perkembangan teknologi akan semakin canggih seperti sekarang
    sekarang aku rasa hampir sebagian warga dalam satu kabupaten pasti melek dunia digital
    cuman sayangnya ada yang menyalahgunakan, nahh ini jadi pelajaran juga buat aku untuk berhati hati

    oyaa, sukses terus untuk dunia belajar ya mbak
    dan maaf lahir batinn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak,
      Iya ya, aku juga dulu nggak kepikir kalau teknologi akan secanggih sekarang. Apalagi masa sekolah tidak pernah mau pegang HP karena males beli pulsa yang masih bisa dibilang mahal.

      Sekarang, setiap desa sepertinya juga sudah mengenal teknologi dengan cukup baik.

      Namun, aku juga setuju jika penyalahgunaan teknologi masih merajalela.

      Thanks Kak. Sukses juga untuk Kakak!

      Delete
  15. Belajar zaman now, mau ga mau kita mesti tanggap dan bisa mengikuti era digital ya. Mau tua atau muda, semua diusahakan bisa, belajar pelan2 sedikit2 lama2 terbiasa. Aku aja diajarin sama anak2ku yang udah ABG tuh cara ini dan itu, secara mamahnya gaptek wkwkwkw tapi alhamdulillaah jadi bisa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... senangnya kalo punya anak-anak yang bisa membantu orang tua untuk melek digital Bund. Semangat Bund!
      Melek digital tidak lagi untuk yang muda saja, tapi juga untuk yang tua-tua lho Bund.
      Semoga kita tetap bisa mengikuti perkembangan dunia dengan baik ya Bund.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.