Aku pernah patah hati (berkali-kali)
Lantas, pernahkah kamu patah hati?
Aku harap kamu tidak, jangan pernah sesekali patah hati. Karena patah hati hanya makanan mengenyangkan bagi orang-orang kuat. Ya, salah satunya aku--seseorang yang telah kamu patahkan hatinya.


Pernahkah kamu patah hati? Gambar: Pixabay

Semakin hatiku patah, semakin aku kuat. Serius! Aku enggak bohong sama kamu. Tapi, tunggu! Sudah berapa perempuan yang kamu patahkan hatinya? Sampai-sampai kamu terlalu hebat dalam mematahkan hatiku. Sudah berapa lama kamu mengasah otakmu untuk mematahkan hati seorang perempuan?

Patah hati kali ini teramat sangat menyakitkan. Belum pernah aku mengenal patah hati yang seperti ini. Namun, aku tak berakhir bunuh diri. Kamu tahu kenapa? Masih banyak mimpi-mimpi yang harus kuwujudkan demi orang-orang yang aku sayangi.

Menyesal? Itu pasti. Tidak mungkin aku tidak menyesali atas kebodohanku sendiri.
Namun, meski ada banyak penyesalan tentang dirimu, berkali-kali aku bersyukur pernah mendapatkan patah hati mematikan darimu. Biarkan aku mengucapkan terima kasih untuk terakhir kalinya padamu.

Karenamu, aku semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena aku menyadari, satu-satunya pelarian terbaik manusia bukanlah kepada sesama manusia. Itu juga yang pernah kamu katakan padaku. Namun, lucunya kamu menyakiti manusia. Bagaimana kamu tak malu bertemu Tuhan dalam sujudmu sembari menyakitiku?

Ah, sudahlah. Itu cara Tuhan untuk mengingatkanku bahwa kamu bukan yang terbaik untuk menuntunku lebih dekat dengan Tuhan.

Karena Tuhan Maha Segalanya…Dan patah hati ini berakhir dengan baik.



Langit biru dan awan putih dengan matahari tepat di atas kepala, 20 Maret 2018

Terbit juga di Tumblr: einidshandy

8 Comments

  1. Nek.. Di sini aja jangan main tumblr :") aku dulu kontinyu main blogspot salah satunya terinspirasi dari nenek padal :")

    Di tumblr aku gabisa komen soalnya aku gapunya akun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Poppy. Siap. Aku sekarang sudah nggak pakai tumblr lagi. Berat. Blogspot saja. Hehe...

      Delete
  2. Ahhhhhhh :(

    Somehow this is so relatable
    Soalnya pernah...


    Ah udah ah

    Yang jelas aku paham banget ini rasanya gimana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha...
      Setiap orang pernah patah hati, hanya mungkin rasanya beda untuk setiap orang.

      Delete
  3. Rasa yang pernah aku simpan rapih dulu, ketika masih mengharap dia untuk kembali... Ah sudah lah.. Dia hanyalah masa dimana aku pernah merasa bahagia juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Biarlah ia menjadi masa lalu yang cukup dijadikan salah satu kenangan yang baik.

      Delete
  4. aku pernah merasakannya sampe aku rela untuk di hancurkan agar bisa bersama tapi Tuhan pnya cara lain untuk menyelamatkan aku dari hal itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuhan selalu menunjukkan kasih sayangnya kepada umat-Nya.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.