AKU MENYUKAI HUJAN
Dengar aku,
Aku ingin mengatakan bahwa
Aku menyukai hujan
Namun, katanya…
“Jika menyukainya, tak seharusnya aku menghindarinya
Seperti saat ini”
Aku ingin mengatakan bahwa
Aku menyukai hujan
Namun, katanya…
“Jika menyukainya, tak seharusnya aku menghindarinya
Seperti saat ini”
Di saat hujan turun
Aku lebih suka bernaung di balik atap
Padahal aku bilang--aku menyukai hujan
Aku lebih suka bernaung di balik atap
Padahal aku bilang--aku menyukai hujan
Sebenarnya, apakah aku salah
Jika aku menyukai hujan tapi menghindar bersentuhan dengannya?
Bukankah menyukai tak selalu harus bersentuhan?
Jika aku menyukai hujan tapi menghindar bersentuhan dengannya?
Bukankah menyukai tak selalu harus bersentuhan?
Menyukai hujan, bukan berarti aku harus membiarkan tubuhku basah olehnya
Sungguh, ini bukan tentang kepura-puraan aku menyukai hujan
Aku hanya takut menggigil karena
Perasaanku akan menjadi serakah
Jika aku datang dan memeluk hujan
Sungguh, ini bukan tentang kepura-puraan aku menyukai hujan
Aku hanya takut menggigil karena
Perasaanku akan menjadi serakah
Jika aku datang dan memeluk hujan
Maka, aku akan sangat sakit
Jika dia tak sengaja menyakitiku
Lantas, aku akan membenci kehadirannya (lagi)
Jika dia tak sengaja menyakitiku
Lantas, aku akan membenci kehadirannya (lagi)
Biarlah aku bernaung di sini
Sembari melihatnya dari jauh
Hanya dengan begitu sudah cukup membuatku senang
Sembari melihatnya dari jauh
Hanya dengan begitu sudah cukup membuatku senang
Saat hujan di Kota Malang,
27 November 2017
27 November 2017
Terbit juga di Tumblr: einidshandy
29 Comments
Menyukai bisa saja seperti melihat diam diam dari kejauhan. . Hehe
ReplyDeleteMantab puisinya kk.
Iya... menyukai tidak harus ada obsesi memiliki.
DeleteTerima kasih Kak.
dalem bangat
ReplyDeletejadi inget quote bob marley soal menyukai hujan
Wah... aku nggak tahu quote-nya. Apa quote-nya?
Deletekau bilang kau suka hujan, tapi saat dia datang kau malah berteduh.. kira2 begitu hahha :D
DeleteDan malah ada yang suka, tapi cukup melihat dari jauh alias berteduh. Hehe...
DeleteKak Mars, oh iya pernah dengar. Tapi, dulu nggak tahu penulisnya siapa. Makasih kak.
DeleteKak Unknown kadang-kadang kiga bisa suka tapi tidak bisa mendekatinya atau kita akan kalah.
DeleteKalo aku kerjaku mengamati hujan mas. Mempelajari polanya untuk membuat rekomendasi yang dapat mengurangi resiko bencana
ReplyDeleteHihi...
DeleteKerjaku mengamati hujan dari balik jendela dan menikmatinya. :)
hujan selalu mengingatkan pada sebuah kenangan yang kadang terlupakan...
ReplyDeletelanjutkan karya mu mbak inid :*
Hujan selalu menjadi kenangan ya.
DeleteMakasih Kakak. :*
Saya juga suka hujan, Mbak. Namun saya lebih suka menyaksikan tetesannya berjatuhan, saya enggan berbasah-basahan hanya untuk menegaskan rasa suka saya akan hujan. Hal demikian tidaklah perlu benar.
ReplyDeleteBagi saya hujan adalah momen ketika langit menumpahkan jutaan kubik air, ada sensasi tersendiri kala melihatnya. Apalagi jika latar yang menjadi hujn adalah panorama di luar rumah saya. Begitu syahdu dikepung bentang pegunungan, dan hujan melengkapkan segala yang muram seakan pengabar.
Iya Kak,
DeleteSuka sesuatu tidak harus ditegaskan, cukup dinikmati.
Keren kata-katanya Kak.
Hehe...
Hai Stalker...
ReplyDeleteNgena banget sih, terus berkarya lagi ya kak😻 wish you luck! 🌞
ReplyDeleteThank you Hendita cantik.
DeletePasti dong, kamu juga ya. Ditunggu karyanya. :*
Ijinkan aku menjadi hujan
ReplyDeleteAku ingin persembahkan musik dengan jatuhnya aku
Membuat alunan pada dinginnya cintamu
Tapi, ini janjiku..
Tak ada petir yang membuatmu benci akan diriku.
BW nya mba. ��
Hai...
DeleteWah... Balasannya keren juga.
Terima kasih.
Siap BW. :)
wah keren kawan
ReplyDeletemampir juga ya ke blog saya :)
https://komporangit.blogspot.com/2019/03/tatacara-penggunaan-tanaman-bidara-dan.html
Terima kasih Kakak.
DeleteKakak jauh lebih keren.
baru kali ini liat sudut pandang yang berbeda dari penyuka hujan :D kerenn..
DeleteMakasih kakak.
DeleteYa, karena cinta pun tak harus memiliki
ReplyDeleteIya Kak. Terima kasih.
Deletefavorit. dari beberapa puisi yang ada, mungkin ini yang mengena alias baper.
ReplyDeletesemangat, selamat berkarya.
Wah... terima kasih telah menyukai puisi sederhanaku tentang hujan.
DeleteSemoga bisa memahami dengan persepsi kamu ya Kak.
Saya juga suka hujan mba, tapi ada kalanya saya tidak ingin kebasahan dan kedinginan karen air hujan yang mengenai saya.
ReplyDeleteIya... sama. Aku suka hujan, tapi cukup memandangnya dari jauh, nggak perlu bersentuhan, takut jadi sakit.
DeleteBerjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.