SAAT ORANG-ORANG MENGENANG TERORIS
Aku dan orang-orang tak mengenalmu, tapi kami mengenangmu…
Detik-detik ketika bom itu meledak, orang-orang mulai berhamburan seperti
serpihan kertas di atas meja. Tampak pada raut wajah mereka ada ketakutan,
kesedihan, dan seribu tanya yang menyelimuti. Mengapa tiba-tiba ada bom
bunuh diri? Apa salah kami? Bahkan tak sedikit yang tiba-tiba menangis
sembari mencari sanak saudara mereka. Matahari tak lagi terhiraukan
keberadaannya. Sinarnya terkalahkan oleh sisa-sisa ledakan bom yang telah
menghancurkan sebagain besar pusat kota. Bahkan, belum usai
perasaan-perasaan takut dan sedih, telah disusul oleh ledakan bom berikutnya di sudut lainnya.
![]() |
Tidak menyenangkan bukan saat melihatnya? Gambar: Pixabay |
Banyak dari mereka kehilangan yang dicintainya, padahal sebelumnya, mereka
tertawa riang gembira melewati waktu bersama. Banyak dari mereka yang pada
akhirnya takut dan bahkan sebagian besar anak-anak menjadi trauma.
Apakah bagimu itu Jihad? Membuat orang-orang takut, menangis, trauma,
bahkan tak lagi percaya pada orang-orang di sekitarnya--khususnya, mereka
yang berjilbab, bercadar, maupun memanjangkan jenggot atau bercelana
cingkrang.
Jujur, aku tak banyak tahu tentang Islam, meski aku termasuk satu di
antaranya. Tapi, yang aku tahu, Islam mengajarkan keindahan. Bahkan tanpa
aku mencari tahu tentang Islam, aku menemukan banyak keindahan yang datang
dari Islam. Mulai dari saling tolong menolong tanpa melihat siapa yang
ditolong dan menolong, tidak ada kekerasan, sampai benar-benar menghargai
serta menghormati wanita.
Lantas, apa yang ingin kau dapatkan setelah meledakkan dirimu bersama bom?
Bagaimana kami bisa tahu keinginanmu, ketika kamu telah hancur
berkeping-keping.
Tidakkah kamu merasa ternodai, kamu juga membunuh sebagian dari
teman-teman, saudara-saudara, guru, bahkan orang tua kami kami? Mereka,
orang-orang yang tidak tahu apa-apa, pada akhirnya pergi meninggalkan kami
dengan keadaan yang benar-benar tak pernah kami bayangkan sebelumnya.
Dan betapa jauh berbeda yang aku lihat. Kamu bahkan tega memasang bom di
tubuh anak-anakmu. Anak-anak yang seharusnya masih menikmati waktu mereka
dengan belajar dan bermain bersama teman-temannya. Anak-anak yang
seharusnya masih menggapai cita-cita mereka di masa depan. Padahal, yang
aku tahu, Islam itu penuh dengan kelembutan dan keindahan dalam merawat
anak-anak.
Namun, apa yang kamu lakukan telah memberi dampak buruk pada anak-anak lain
yang tadinya tampak ceria, berani, dan penuh percaya diri menatap masa
depan mereka. Ya, mereka kini trauma. Tak tahukah kamu, luka batin lebih
menyakitkan dari pada sekedar luka fisik.
Jangankan anak-anak, aku yang sudah sedewasa ini pun kini takut. Takut
melihat orang-orang yang berpakaian sepertimu juga teroris, padahal belum
tentu mereka teroris. Semoga. Semoga mereka bukan teroris dan semoga tidak
ada lagi teroris di negeriku yang kucinta. Semoga Pancasila tak sekedar
kata-kata, semoga ia benar-benar ada di hati kita.
Hey Teroris,
Hidup itu berbagi, termasuk berbagi bumi ini
walau kita berada di bawah
atap yang beda.
Apa yang kamu harapkan dari kami untuk mengenangmu?Tidak ada, selain kamu menjadi kenangan buruk kami yang tak akan kami lupakan.
Siapa kalian? Berani sekali menghancurkan hidup kami.
Siapa kalian? Berani sekali datang menjadi kenangan terburuk kami
Terbit juga di TUMBLR: einidshandy
Terbit juga di TUMBLR: einidshandy
12 Comments
Tulisan yang bagus memancarkan perasaan penulisnya
ReplyDeleteTerima kasih ya Kak. :)
DeleteTulisan yang menarik. Pikiran seorang teroris yang sudah tersusupi ideologi garis keras atau sudah di brainwashing mungkin hanya ada hitam dan putih, kalau pun benar mereka berjuang untuk Islam dengan menghancurkan musuh dan sekutu-sekutunya yang mereka anggap sudah membuat Dunia Islam menjadi penuh konflik, mereka sudah melakukan cara yang salah dengan melakukan pemboman bunuh diri di tempat2 publik yang notabene juga ada muslimnya apalagi melibatkan anak-anak mereka, yang korbannya tidak pandang bulu, membabibuta, miris sekali. Bahkan mungkin saja para teroris yg melakukan itu juga korban dari brainwashing oleh oknum-oknum tertentu yang memang ingin menggunakan mereka sebagai alat tujuan untuk menciptakan situasi-situasi seperti itu. Karena secara normalnya gak mungkin ada orang yang mengorbankan keluarganya jg utk melakukan tindakan keji begitu kecuali sakit jiwa. Lagian apa untungnya ngelakuin hal yang justru membuat Islam dicap sebagai agama teroris, menjelek-jelekkan agama sendiri jadinya. Bom bunuh diri atau apapun namanya itu dengan mengatasnamakan jihad seharusnya dilakukan ketika terjadi perang mempertahankan marwah agama atau negara, membela kebenaran dan menghancurkan kebatilan, dan sasarannya pun bukan orang2 sipil tapi tentara-tentara atau objek2 vital militer atau orang-orang jahat bersenjata. Yang pasti saya pun geram dengan ulah para teroris yg melakukan bom bunuh diri atau menyerang saudara muslimnya sendiri itu, itu bukan jihad karena jihad ada aturan mainnya, mereka bukan jihad tapi mereka orang jahat, dan mereka tidak pantas disebut teroris (terkesan hebat kalau lihat di film-film) tapi sekumpulan orang pengecut bersenjata yg lebih memilih mati utk membunuh musuhnya daripada berjuang di medan laga pertempuran. Semoga para pembom bunuh diri itu di Indonesia pada insyaf, bertaubat.
ReplyDeleteKurang lebih begitulah pikiran saya Kak. Kenapa membunuh diri sendiri atau merelakan keluarganya. Saya berpikir, mungkin mereka terpaksa melakukannya karena terlanjur masuk di dalamnya dan entah apa konsekuensinya yang membuat mereka tidak memiliki pilihan lainnya.
DeleteMulai dari saling tolong menolong tanpa melihat siapa yang ditolong dan menolong, tidak ada kekerasan, sampai benar-benar menghargai serta menghormati wanita.
ReplyDeletePemikiran di atas sangat langka, dari ekslusifisme dan polygame semakin menjadi tambh bnyk
Iya Kak. Siap.
DeleteTerima kasih. Terima kasih.
kadang kata2 lebih kejam dari perbuatan,, nice postingan,,
ReplyDeletemampir juga akktif.blogspot.com
Iya Kakak. Terima kasih.
Deleteteroris adalah perusak kedamaian kita. mereka tidak segan-segan menghabisi orang yang tidak bermasalah. salam www.teknologivirals.online
ReplyDeleteIya eh. Parah nah teroris itu.
DeleteSemoga jiwa2 teroris tersiramkan hatinya dengan kedamaian ya.
ReplyDeleteGak baik jihad di alam kedamaian, kalau mau jihad sebaiknya ke wilayah konflik aja sana.
Semoga ga ada lagi teroris yang berjalan di muka bumi ini
Aamiin...
DeleteTerima kasih Kak.
Semoga kita dalam lindungan Allah terus.
Aamiin..
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.