DUNIA MELIHATKU - Selamat siang mantan, terima kasih telah pernah ada di antara selamat pagi dan selamat malam. Aku tidak lagi mengharapkan bisa mengucapkan selamat pagi-ku yang begitu sederhana untukmu. Meski nyatanya hingga kini aku masih merindukannya. Kamu memang laki-laki bodoh dan aku jauh lebih bodoh telah mencintaimu begitu baik hingga perasaan ini tidak lagi bisa hilang dari jasadku.

Aku masih belum selesai dengan perasaanku. Gambar: Pixabay
Semua telah selesai, kenapa kamu masih saja mengirimkan surat permintaan maafmu dan mengatakan bahwa kamu brengsek dan bajingan. Tanpa kamu bilang pun aku sudah tahu itu. Mengutip kata-kata Cinta kepada Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta, "apa yang kamu lakukan kepada saya itu jahat..." Kata para pria sebagai netizen Indonesia, perempuan selalu salah dan suka menyakiti laki-laki. Nyatanya, kenapa laki-laki selalu menyakiti perempuan?


Ah sudahlah, pertanyaanku hanya salah satu dari sekian pertanyaan retorik para perempuan yang hatinya telah cacat. Aku terlalu lelah untuk bertanya tentang alasan kamu meninggalkanku. Paling-paling kamu tidak akan menjawabnya, sama seperti surat yang telah kamu layangkan kepadaku. Aku ingin mendengarkan jawabanmu, tapi lagi-lagi kamu hanya menjawab dengan "jangan tanyakan aku kenapa".

Padahal, aku hanya ingin mendapatkan jawaban singkat, padat, dan jelas. Apa susahnya sih? Apakah kamu sudah tidak mencintaiku, apakah aku bau, apakah aku ternyata membebani, apakah aku pernah melukaimu dengan kata-kataku, atau lain-lainnya. Tapi, ah sudahlah, biarkan aku saja yang belum selesai dengan perasaanku sendiri karena dilingkupi pertanyaan menyedihkan ini.

Mungkin kamu telah selesai dengan perasaanmu, tapi aku tidak. Ingin rasanya aku masih memanggilmu dengan manis, semanis madu yang dicicipi di kala selesai makan ayam geprek level 5. Tapi, percuma.

Dulu... dulu sekali... saat kita masih berpacaran. Setiap kita bertemu, baik itu pagi, siang, sore, bahkan malam hari, kamu membuatku selalu tertawa bahagia. Ya, meskipun kadang-kadang ada saja pertengkaran kecil kita. Namun, itu tak menyurutkan perasaan kita.

Lalu, kamu pergi tanpa ada sepatah katapun kenapa, sehingga aku masih sama. Tidak akan pernah selesai dengan perasaanku.

Sungguh, aku tidak pernah selesai dengan perasaanku jika kamu tidak membantuku menyelesaikan perasaanku.

Bantu aku dengan memberi jawaban sejujurnya.

16 Comments

  1. Wahhh ditinggalkan pas lagi sayang sayangnya, auto nyanyi didi kempot

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iyaaa... Auto nyesek kan? Akhirnya nyanyi lagu Didi Kempot.

      Delete
  2. Tulisan mbak Eunid menyentuh perasaan namun terkesan dewasa...

    ReplyDelete
  3. Ciee gak bisa moveon :D wkwk sini aku ajarin pake resep ampun cintaku

    ReplyDelete
  4. Nek... Gambar ilustrasimu selalu nyambung dan lucu-lucu. Aku nyontek sumber gambarnya ini ke depannya wqwq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk... Padahal aku pengen bikin gambar sendiri. Tapi, apalah daya, belum ada ide. Tapi, bolehlah. Siap. Silahkan dicontek. Suka-suka saja. Hehe...

      Delete
  5. Yang saya tahu sih kebanyakan laki laki romantis dan sayang banget pas lagi mau dapetin cinta, pas udah dapet mah perlahan semua itu memudar, kalo cewek sebaliknya.

    Eh saya ga termasuk loh ya wkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm... Nggak enak banget ya jadi cewek? Tapi, semoga memang Kakak nggak kayak gitu. Aamiin... Semangat menjadi laki-laki sejati.

      Delete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.