Sarapan Pagi Penuh Dusta Karya Puthut EA
DUNIA MELIHATKU - Hai kamu, sudahkah kamu sarapan pagi hari ini? Semoga sudah. Aku juga sudah sarapan pagi kok. Eh, ngomongin tentang sarapan pagi, sebenarnya aku baru-baru ini tertarik dengan karya Puthut EA yang lainnya. Hal pertama yang aku lihat dari bukunya yaitu, warna kuningnya yang cantik tanpa menyilaukan. Lalu, gambar-gambarnya dan judulnya, Sarapan Pagi Penuh Dusta. Sebenarnya, ada apa sih dengan Sarapan Pagi Penuh Dusta Karya Puthut EA?
Buku Puthut EA berjudul Sarapan Pagi Penuh Dusta ini berisi 15 judul cerpen yang menurutku sangat menarik untuk dibaca dan lebih mantap lagi kamu baca di rumah. Tepatnya, kamu bisa membaca sambil duduk dengan nyaman di kursimu, ditemani segelas kopi dan beberapa gorengan. Kamu bisa menikmati buku ini sembari mendengarkan lagu-lagu dari band indie favorit kamu, khususnya lagu-lagu cinta dan patah hati.
Sarapan Pagi Penuh Dusta ini memiliki cerpen-cerpen yang mengambil latar di rumah dan lingkungan sekitarnya. Puthut EA pandai memainkan kata-kata dengan cantik dari cerita-cerita sederhana yang ada di sekitar kita. Ia meracik kisah-kisah bertemakan keseharian dengan cantik namun tidak rumit. Bahkan berkali-kali kamu bisa berkata "oh" atau sejenisnya saat membacanya.
![]() |
Judul buku yang dipilih tepat sekali dan Sarapan Pagi Penuh Dusta mewakili seluruh cerpen yang ada. Gambar: Nid |
Namun, perhatianku tertumbuk pada cerpen yang judulnya diambil sebagai judul buku. Pemilihan judul cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta sebagai judul buku dengan ilustrasi halaman depan buku ini, aku rasa Puthut EA dan Mojok tidak main-main. Lebih tepatnya, mereka benar-benar memilih secara matang dengan berbagai pertimbangan. Karena judul Sarapan Pagi Penuh Dusta ini mewakili cerpen-cerpen lain yang judah dinarasikan dengan cantik dan indah. Aku bahkan terlalu menyukai buku ini.
Siapa yang akan membayangkan? Di sebuah meja makan saat sarapan pagi bersama, kita bisa berdusta. Kisah ini sebenarnya sederhana. Kisa tentang seorang anak perempuan yang selalu pulang kampung dan melakukan sarapan pagi bersama ibunya. Mereka rutin sarapan pagi sembari mengobrol seputar hal-hal sederhana. Namun, di antara mereka juga rutin terjadi kebohongan yang membuat kita sama-sama mengakui bahwa hal itu bisa saja terjadi. Ah, mungkin ada di antara kita yang mengalami kejadian yang sama?
![]() |
Tapi, kebaikan sering tidak berbanding lurus dengan rasa suka. Gambar: Nid |
Mungkin juga kamu pernah berdusta saat sarapan pagi bersama?
10 Comments
Mbak Einid kisahnya pasti keren. Aku akui kadang kita bercerita sama mama di meja makan dan setiap kali mo di korek sesuatu kita akan boong
ReplyDeleteIya kan... Hehe... cerita Sarapan Pagi Penuh Dusta karya Puthut EA bener-bener ngena sih menurutku Kak.
DeleteReal banget tuh, tapi yaah harus di meja makan tuh klo ngobrol jangan yang berat-berat berbohong mungkin karna obrolannya yang berat terpaksa berbohng dan sarapan yg ada di depan mata terkadang tidak bisa dinikmati dan lupa bersyukur atas rezeki yang ada di depan mata
ReplyDeleteWah... bener-bener banyak yang merasakan ya ternyata. Iya nih, namun harus tetap diusahakan untuk jujur, nggak berdusta dan biar makannya nikmat serta bersyukur lho Kak.
DeleteKaya perpustakaan kak ,bukunya banyak bener yang di review :D
ReplyDeleteHahaha... gimana ya? Kali aja ada yang butuh. Tapi, terima kasih Kak.
DeleteReview buku yg bagus nih,, tertata tanpa spoiler
ReplyDeleteWah... terima kasih Kak Aldhi Fajar. Nggak nyangka ada yang bilang gini, kan aku jadi tersanjung.
DeleteKayaknya emang keren ya mbk, judulnya aja udah unik dan menarik. Kisah sederhana yang punya banyak makna....
ReplyDeleteHai Kak, bener banget. Sebenarnya memang banyak hal sederhana yang bisa jadi cerita luar biasa kalau di tangan yang tepat, termasuk tangan Mas Puthut EA.
DeleteBerjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.