DUNIA MELIHATKU - Sejak aku mulai aktif blogging hingga dikenal sebagai blogger, banyak teman-temanku yang tahu bagaiman tulisanku. Lalu, mereka bertanya apakah aku sudah menerbitkan buku juga. Sayangnya, aku belum pernah menerbitkan buku, baik secara independen maupun mayor. Tapi, kalau menerbitkan buku dengan berkolaborasi dengan penulis-penulis lainnya sudah beberapa kali. 

Saat aku bermimpi membaca buku karyaku sendiri. Gambar: Manda

Namun, setiap kali aku sodorkan buku tersebut, teman-temanku menolak dengan alasan, "kan aku pengennya baca murni karya kamu saja." Aku sendiri berusaha menepis dengan dalih, "kan sudah ada di blog." Tapi, ternyata itu belum memuaskan teman-temanku. Mungkin, kamu juga senada dengan mereka, kamu berharap aku segera menerbitkan buku sendiri, meski itu secara independen. Bagaimana?


Mimpi Bukuku Menjadi Salah Satu Buku

di Rak Buku Teman-teman

Sejujurnya, aku memang belum ada ketertarikan untuk menerbitkan buku, baik secara indie maupun mayor. Alasanku sederhana, aku masih suka menulis secara acak di tempat yang acak juga, salah satunya blogging. Selain itu, aku merasa belum memiliki massa untuk membeli bukuku nanti. Tapi, teman-teman terus menekanku bahwa terbitkan dulu, kalau belum mencoba tidak ada yang tahu, bukan?

Teman-temanku yang lain juga mendukungku untuk segera menerbitkan sebuah buku secara indie. Mereka mengatakan bahwa melakukan sesuatu setidaknya dimulai dari langkah paling kecil dan bawah, nanti juga bisa menjadi besar. Mereka mengatakan tidak ada salahnya mencoba menerbitkan sebuah buku di penerbit indie meski belum memiliki cukup banyak massa, siapa tahu itu menjadi langkah awal sebuah kesuksesan?

Menurut pendapatku, menulis secara acak di berbagai tempat yang acak belum cukup jika kita belum memiliki buku sebagai karya yang sudah diterbitkan, meski itu secara indie. Aku sendiri tidak munafik bahwa aku sudah cukup lama ingin menerbitkan buku juga dengan alasan tulisanku bisa tersusun rapi dengan disampul cantik yang bertuliskan judul dan namaku sebagai penulisnya.

Lalu, teman-teman yang membaca bukuku juga bisa menyimpan di rak mereka masing-masing. Barangkali, bukuku juga bisa menjadi kenangan. Tapi, sebelum melangkah ke arah sana, kita harus benar-benar bisa mencari penerbit independen yang sesuai dengan keinginan kita sebagai penulis, salah satunya mencari penerbit buku murah.

Butuh Penerbit Indie yang Sesuai Harapan

Sebagai penulis pemula yang ingin menerbitkan buku untuk pertama kali pasti masih bingung harus memulai dari mana. Selain itu, apakah penerbit indie yang kita tuju juga sesuai harapan dengan memberikan pelayanan terbaik mereka, seperti proses cepat, kualitas terjamin, harga terjangkau, dan memiliki ISBN.

Proses Cepat

Namun, apakah itu sudah cukup? Belum. Setiap penerbit memiliki standarnya masing-masing dalam mengartikan pelayanan terbaik mereka. Aku sendiri lebih suka penerbit indie yang memiliki proses penerbitan tidak lebih dari dua bulan, apalagi berbulan-bulan. Aku bersyukur jika ada penerbit indie yang memiliki proses penerbitan selama satu bulan, berarti aku tidak perlu menunggu terlalu lama dan dapat segera mempromosikan bukuku di bulan berikutnya.

Kualitas Terjamin

Selain itu, aku juga menginginkan hasil buku dengan kertas warna kuning coklat yang dapat menyerap cahaya sehingga pembaca tidak lelah membaca bukuku. Tentu saja ini juga harus dibarengi cetakan sampul yang tebal dan bagus dengan rekatan lem yang kuat.

Harga Terjangkau

Di sisi lain, aku sebagai penulis pemula juga harus cek dompet dan mencari penerbit yang dapat menyesuaikan dengan dompetku. Lebih tepatnya, penulis dapat menyesuaikan budget untuk cetak buku murah. Di sinilah, penulis bisa mengetahui manakah penerbit yang bisa dijangkau dengan dompet penulis pemula.

Memiliki ISBN

Hal yang paling penting, adalah tentang ISBN atau International Standard Book Number. Setiap penulis tentu mengharapkan memiliki buku yang sudah memiliki ISBN jika diterbitkan. Sementara, pembaca tentu lebih suka memiliki buku yang memiliki ISBN untuk dibaca karena mereka percaya buku yang memiliki ISBN merupakan buku pilihan yang telah melalui proses panjang untuk sampai di tangan pembaca.

Nah, proses penerbitan buku dengan proses cepat, kualitas terjamin, harga terjangkau, dan memiliki ISBN dapat dilakukan di Penerbit Jariah Publishing yang terkenal dengan jargon “Kami Menghargai Naskah Anda!”


Penerbit Jariah Publishing

Penerbit Buku Fiksi dan Non Fiksi Pilihan Generasi Milenial

Penerbit Jariah Publishing merupakan self publishing yang berlokasi di Sulawesi Selatan. Melihat dari profilnya yang ada di website, penerbit ini memulai post pertamanya pada bulan Agustus 2019. Penerbit ini menjelaskan bahwa penerbit menerima naskah fiksi maupun non fiksi. Penerbit ini telah menerima 469 penulis dan menerbitkan 75 buku. Melihat dari post terlamanya dan buku yang telah diterbitkan, Penerbit Jariah Publishing telah mengambil hati para penulis dan pembaca.

Naskah fiksi yang diterima mulai dari naskah kumpulan puisi, cerpen, hingga novel yang paling digemari generasi milenial. Sementara itu, untuk naskah non fiksi, Penerbit Jariah Publishing menerima buku-buku pelajaran, buku pegangan dosen, maupun buku-buku lainnya.

Jasa yang diberikan Penerbit Jariah Publishing

Hal yang menarik bagiku, Penerbit Jariah Publishing juga memberikan beberapa jasa yang biasanya dibutuhkan oleh penulis yang akan menerbitkan buku. Jasa yang ditawarkan dan dibutuhkan oleh semua penulis adalah jasa editing atau penyuntingan naskah, lalu ada jasa mengatur tata letak halaman atau layout, dan yang terakhir dan menentukan kerennya sebuah buku, yaitu jasa membuatkan desain sampul atau cover design.

Lalu, bagaimana dengan ISBN? Bagi penulis yang membutuhkan jasa pengurusan ISBN, penulis tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Penerbit Jariah Publishing. Penulis cukup mengirimkan halaman judul, balik halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi ke email penerbit. Proses pengerjaan ISBN adalah 2-5 hari aktif kerja. Cukup mudah, kan?


Dukungan Penerbit Jariah Publishing

Jika biasanya penulis yang telah menerbitkan buku secara independen harus mempromosikan sendiri bersama timnya, tidak demikian jika kita menerbitkan buku di Penerbit Jariah Publishing. Penulis juga mendapatkan dukungan penuh dari penerbit untuk mempromosikan buku mereka yang baru terbit dengan cara digital marketing. Pada era digital, digital marketing memang penting untuk menarik lebih banyak massa.

Penulis berhak mempromosikan buku mereka melalui facebookinstagram, dan youtube penerbit untuk menambah massa selain massa yang sudah dibentuk sendiri oleh penulis. Aku yakin, massa yang telah terbentuk di Penerbit Jariah Publishing selalu menanti buku-buku terbitan baru penerbit. Sehingga, dukungan promosi dari penerbit menjadi dukungan bagus untuk penulis, khususnya penulis pemula.

Seandainya aku menerbitkan buku secara independen, apakah ada yang ingin membaca bukuku?

Musim Kemarau tahun ini begitu dingin dan membuatku lupa bagaimana hangatnya api unggun saat kamping. Einid Shandy

12 Comments

  1. Wah akhirnya sekarang saya mendapat info ini. Ulasan yang menarik. Salam, dari Mamuju - Sulawesi Barat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, silahkan terbitkan buku sendiri di PEnerbit Jariah Publishing ya. Keren lho Kak. Salam dari Malang.

      Delete
  2. mau saja aku membaca bukumu, jadi kalo sudah dicetak kirimi aku ya

    ReplyDelete
  3. Saya juga sempat terpikir pengen nerbitin buku sendiri, tapi ragu karena masalah massa juga. Nanti kalau nggak ada yang beli gimana? Semacam itulah. Jadinya sampai sekarang masih asyik nulis di blog deh😁

    Kalau mbk shandy nerbitin buku pasti banyak yang beli kok, temenya aja pada maksa tuh. Semangat mbak💪😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama Kak, aku juga mikirin hal yang sama. :( Kenapa ya massa menjadi alasan ketakutan tersendiri? Huhu...

      Hehe... Ah, Kakak, bikin malu aja. Makasih ya Kak. Semoga. Aamiin...

      Delete
  4. Jangan ditanya, Mbak Einid. Kalau Mbak menerbitkan buku, aku pasti mau baca.😆

    Ngomong-ngomong masalah bikin buku, sepertinya masih jauh dari jangkauanku, Mbak. Dulu waktu masih SMP pernah punya cita-cita jadi novelis. Tapi sampai sekarang pun saat baca karanganku sendiri kok rasanya hambar banget. Setelah aku baca langsung aku hapus itu hasil karyaku, Mbak 🙈. Ah sudah lah. Pokok aku mendukung banget kalau Mbak Einid bikin buku. Ayo semangat bikin dan terbitin, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... kok jadi sungkan ya Kak. Semoga deh ya Kak. Semoga aku akan segera ke penerbit.

      Yuk deh nulis dan diterbitkan juga Kak, yuk... kali bisa barengaan nulisnya. Semangat ya Kak!

      Delete
  5. kalau buku dah siap, post ke malaysia, bisa ke mbak Einid? ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak Anies, pasti aku kirimkan ke Malaysia juga untuk Kak Anies. Semangat!

      Delete
  6. Ayo Einid, ditunggu kehadiran bukunya :)

    ReplyDelete

Berjejaklah ketika berpetualang di sini.

TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.