Segudang Gelar Wicara Keren Ngalam Book Fest
DUNIA MELIHATKU - Beberapa tahun belakangan Malang menjadi tempat istimewa bagi literasi. Kenapa? Literasi seakan menjadi penghuni baru yang mendapatkan jamuan luar biasa dari masyarakatnya, khususnya generasi milenial. Salah satu jamuan luar biasa dari kera Ngalam (arek Malang) atau anak Malang adalah Ngalam Book Fest. Tentu kamu sudah menduga kalau Ngalam Book Fest merupakan acare festival yang berkaitan dengan buku, tepatnya bazar buku. Selain bazar buku, hal menarik lainnya adalah segudang Gelar Wicara Ngalam Book Fest.
![]() |
Agenda-agenda yang memanjakan pengunjung Ngalam Book Fest. Printscreen: Nid |
Ngalam Book Fest mungkin tak sebesar bazar buku lainnya yang sudah berkeliling dari provinsi ke provinsi. Tapi, setidaknya Ngalam Book Fest sudah berusaha sekali menggelar acaranya di musim penghujan. Bazar buku ini memilih tempat yang berbeda, acara ini memilih di salah satu wisata kuliner ala tani di Kota Malang, Pan Java.
Bazar Buku Kecil, tapi Menarik
Pan Java memang bernuansa ruang terbuka, tapi Ngalam Book Fest menyiasatinya dengan menggunakan terop. Jadi, buku-buku nggak akan terkena hujan. Iya kan? Buku-buku yang ada di stand istimewa, tapi memang nggak sebanyak buku-buku di bazar buku besar luar sana.
![]() |
Serius, aku bingung mau beli buku apa nggak. Tapi, yach, untuk kebutuhan konten, terjepret meski gelap. Printscreen: Nid |
Kebanyakan buku-bukunya tentang sastra dan sosial humaniora. Aku sendiri memilih tidak membeli buku-bukunya karena buku-buku yang aku suka sudah aku beli di bazar buku sebelumnya, Patjar Merah. Jadi, ya aku hanya berkeliling dan berkeliling. Ada sih rasa ingin beli buku-buku yang beda, tapi takutnya nggak kebaca karena aku nggak paham.
However, let me give suggestion for Ngalam Book Fest. Aku harap Ngalam Book Fest menyajikan lebih banyak pilihan buku, khususnya buku fiksi santai dan buku umum di tahun-tahun berikutnya. Serta, coba buat tema-temanya lebih berimbang agar lebih banyak pilihan untuk pengunjung.
Segudang Gelar Wicara Keren
Well, meski bazar buku cukup kecil. Tapi, Ngalam Book Fest memiliki segudang Gelar Wicara keren yang nggak seharusnya kamu lewatkan begitu saja, apalagi gratis. Kamu bisa mendapatkan pengalaman, wawasan, dan ilmu pengetahuan baru gratis, kenapa kamu harus melewatkannya begitu saja? Kan sayang banget, air bening saja masih harus beli, ilmu gratis kenapa nggak?
![]() |
Ketika kamu penasaran kenapa aku pegang microfon, itu karena aku sedang iseng bertanya ke pemateri. Printscreen: Nid |
Selama seminggu, setiap harinya, Ngalam Book Fest menghadirkan gelar wicara yang menurutku bervariasi dan gila-nya berhasil menarik perhatianku yang super sibuk, eh malas sih sebenarnya. Kalau aku saja bisa setertarik ini, gimana kamu yang lebih milenial dari aku, iya nggak?
Sayangnya, Aku Cuma Datang di 2 Gelar Wicara
Sangat disayangkan, aku cuma datang di 2 gelar wicara Ngalam Book Fest di tengah-tengah kemalasanku meninggalkan prioritas (baca aja "sibuk"). Aku datang di gelar wicara bertema "Citizen Journalism: Kekuatan Jurnalisme Warga dalam Arus Informasi" dan "Malang Kota Sumuk: Studi Kasus Raibnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang". Kedua materinya cukup mungobrak-abrik pikiranku.
Citizen Journalism: Kekuatan Jurnalisme Warga dalam Arus Informasi
Materi ini disampaikan oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen Malang, Muhammad Zainuddin, Pengasuh Citizen Reporter Harian Surya, Endah Imawati, dan Founder pucukmera.id, Didin Mujahidin. Pada materi ini, mereka memaparkan bahwa siapa saja bisa menjadi jurnalis yang baik dengan mengetahui "kode etik" seorang jurnalis. Mereka mencontohkan bahwa apa yang sedang aku ceritakan ke kamu sekarang juga merupakan sebuah informasi dan berarti hal ini termasuk dalam Citizen Journalism.
Malang Kota Sumuk: Studi Kasus Raibnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang
Materi ini disampaikan oleh Aktivis Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Asrofi Al Kindi dan Aktivis Konsentrasi Hijau Muhammadiyah (KHM), A.S. Rosyid. Pada materi ini, aku cukup tercengang karena ruang terbuka hijau di Malang sudah tersisa 5% saja. Padahal, pada peraturan UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mengatakan bahwa setiap kota itu seharusnya memiliki 20% ruang terbuka hijau.
So, menarik sekali bukan? Kapan lagi bisa belajar gratis?
Agenda Asyik Lainnya Ngalam Book Fest
Selain ada banyaknya gelar wicara, Ngalam Book Fest juga punya agenda menarik lainnya, seperti Panggung Gembira dan Layar Tancap. Panggung Gembira menghibur para pengunjungnya dengan menampilkan musisi, penari, hingga pembaca puisi. Sementara itu, Layar Tancap itu acara nonton bareng film indie. Wah, keren kan? Sayangnya aku nggak datang.
![]() |
Nah, ini dia foto-foto Ngalam Book Fest di instagramnya, @ngalambookfest. Maafkan aku nggak memfoto acaranya karena aku memang tidak ada niatan menulis cerita di sini. Printscreen: Nid |
Over all, I love this event. Aku selalu berharap dan percaya bahwa literasi masyarakat Indonesia akan bertumbuh seiring berkembangnya Indonesia menjadi negara maju.
Jadi, kalau menurut kamu bagaimana? Apakah di tempat tinggalmu juga ada acara yang senada, entah itu literasi atau lain-lainnya. Bagaimana kisahnya? Aku mau mendengarnya dari kamu sebagai Citizen Journalism.
8 Comments
Hai kak, senang sekali membaca catatan kakak. Mohon maaf sebelumnya, sedikit mengoreksi. KHM itu bukan Konsentrasi Hambat Minim. Tapi beliau aktivis Kader Hijau Muhammadiyah. Terimakasih sebelumnya 💕😊
ReplyDeleteWah... iya kak, sudah aku benarkan. Terima kasih banyak ya Kak.
DeleteKeren sekali bisa seteliti itu.
Kak, mohon maaf. Ada yang perlu direvisi. Kepanjangan dari KHM adalah Kader Hijau Muhammadiyah. Hehehe.
ReplyDeleteSudah aku revisi dong kak. Terima kasih banyak ya. :)
DeleteBanyak acara menarik ya, Mbak. Sayangnya acaranya pas aku lagi gak main ke Malang. Tahun kemarin sempat main ke Malang tapi pas gak ada acara seperti ini. 😔
ReplyDeleteHehe... Kalau ke Malang cari waktu yang tepat biar ketemu acara-acara keren Kak. Kalau sepi, ya sayang sekali. Eh, tapi bisa travelling kok kalau nggak ada acara.
DeleteMenarik juga ya mbak Ngalam Book Fest, jika yang hobi baca mestinya kesana. Aku sendiri hobi baca tapi kebanyakan baca cerpen atau novel mbak.😂
ReplyDeleteSemoga saja dengan banyak nya festival buku, literasi masyarakat Indonesia akan bertumbuh seiring berkembangnya Indonesia menjadi negara maju, Amin.
Apalagi aku Kak...
DeleteAku mana mau baca buku-buku non fiksi.
Hehe...
Ngalam Book Fest memang keren kok.
Iya, semoga literasi masyarakat Indonesia semakin bertumbuh.
Aamiin..
Berjejaklah ketika berpetualang di sini.
TERIMA KASIH sudah membacaku dan telah berjejak di kolom ini.